Perhitungan Beban Yang Ditanggung Operator Perhitungan

commit to user IV-30 5. Tali Tali yang digunakan adalah polypropylene rope berukuran diameter 6 mm. Tali ini yang akan menghubungkan tongkat kendali dengan pemberat dan penghubung antara kedua tongkat penyangga kain. 6. Pulley Pulley yang digunakan dalam perancangan adalah pulley nilon. Alat bantu membutuhkan 10 buah pulley , yaitu 12 buah pulley berdimeter 7,5 cm dan 4 buah pulley berdiameter 15 cm. 7. Bearing Bearing yang digunakan adalah bearing baja 6202 berukuran diameter dalam 1,75 cm dan diameter luar 3,5 cm. 8. Karet Karet yang digunakan adalah karet mentah berbentuk lembaran berukuran panjang 20 cm, lebar 5 cm dan tebal 3 mm. 9. Pengait Pengait terbuat dari besi. Komponen ini yang akan menghubungkan tali dengan karet. 10. Tiang tirisan Tiang tirisan juga merupakan bagian yang sering terkena zat kimia. Untuk itu dipilih material yang terbuat dari stainless steel berukuran diameter 1 inci.

4.2.4 Perhitungan Beban Yang Ditanggung Operator

Gambar 4.17 Kondisi pembebanan pada rancangan alat bantu commit to user IV-31 Gaya yang terjadi pada alat bantu yaitu gaya pada tangan operator, gaya pada batang kayu, gaya pada kain, dan gaya pada tongkat stainless steel, dengan asumsi gaya gesek belum diperhitungkan. Dimana F pada pulley adalah 0, dan karena ukuran pulley untuk kain besarnya 2 kali ukuan pulley untuk kendali operator maka besarnya gaya pada pulley kain 2 kali pulley kendali operator. Gaya-gaya yang terjadi dapat dirumus: Σ M o = 0 F tangan + F batang R 1 – F kain + F stainless steel R 2 = 0 F tangan + F batang R 1 – 2 F kain + F stainless steel = 0 Asumsi : gaya gesek belum diperhitungkan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram bebas pada gambar 6.18. Gambar 4.18 Diagram benda bebas pulley Dimana: Batang ρ = 0,6 grcm 3 V = 2.862,78 cm 3 m batang = ρ . V = 0,6 grcm 3 . 2.862,78 cm 3 = 1717,67 gr = 1,71 kg Stainless steel ρ = 8 grcm 3 V = 98,02 cm 3 m ss = ρ . V = 8 grcm 3 . 98,02 cm 3 = 784,16 gr = 0,78 kg m kain = 2 kg Gravitasi g = 9,81 m s 2 commit to user IV-32 Jadi dapat dihitung gaya tiap-tiap bagian yaitu: F = W F = m.g 3. F kain = m kain . g kain = 2 kg . 9,81 m s 2 = 19,62 N 4. F batang = m batang . g batang = 1,71 kg . 9,81 m s 2 = 16,78 N 5. F ss = m ss . g ss = 0,78 kg . 9,81 m s 2 = 7,65 N Jadi besarnya gaya pada tangan operator adalah Σ F pulley = 0 F tangan + F batang – 2 F kain + F stainless steel = 0 F tangan + 16,78 – 2 19,62 + 7,65 = 0 F tangan + 16,78 – 54,54 = 0 F tangan – 37,76 = 0 F tangan = 37,76 N Jadi besarnya beban pada tangan operator adalah: F = m.g F tangan operator = m . g 37,76 N = m . 9,81 m s 2 m = 85 , 3 9,81 76 , 37 = kg

4.2.5 Perhitungan

RULA Pada Hasil Perancangan Desain rancangan apabila diterapkan untuk proses mencelupkan kain dengan menggunakan alat bantu pencelup pada bak pencelup kain ditunjukkan pada gambar 4.19. commit to user IV-33 1. Posisi tubuh saat posisi awal pengoperasian alat bantu Postur dibawah ini merupakan postur tubuh yang diharapkan pada saat posisi awal proses pencelupan menggunakan alat bantu pencelup kain. Tinggi tongkat kendali disesuaikan dengan jangkauan tangan operator. Dengan ini operator akan memegang tongkat kendali dengan posisi berdiri dan postur tubuh tegak. Berdasarkan hal tersebut akan dipilih operator yang akan dijadikan dasar penilaian RULA, untuk itu dibandingkan postur tubuh operator untuk operator tertinggi dan terpendek. Perbandingan postur tubuh operator dapat dilihat pada gambar 4.19. Keterangan: 1. Tinggi alat : 200 cm 2. Tinggi operator :164 cm Operator paling rendah 3. Tinggi bahu : 136 cm 4. Panjang upper arm : 27 cm 5. Panjang lower arm : 25 cm 6. Pangkal telapak tangan ke pangkal jari : 10 cm 7. Diameter genggaman tangan : 4 cm 8. Jangkauan tangan ke atas : 164 cm 9. Jangkauan tangan ke bawah: 82 cm a Keterangan: 1. Tinggi alat : 200 cm 2. Tinggi operator :172 cm Operator paling tinggi 3. Tinggi bahu : 144 cm 4. Panjang upper arm : 32 cm 5. Panjang lower arm : 27 cm 6. Pangkal telapak tangan ke pangkal jari : 11 cm 7. Diameter genggaman tangan : 4,4 cm 8. Jangkauan tangan ke atas : 164 cm 9. Jangkauan tangan ke bawah: 82 cm b Gambar 4.19 Perbandingan posisi awal pengoperasian alat untuk operator tertinggi dan terendah. a Operator terendah, b Operator tertinggi commit to user IV-34 Setelah itu dilakukan perhitungan sudut-sudut anggota tubuh tertentu pada penerapan desain rancangan sebagai dasar perhitungan RULA. Perhitungannya dapat dilihat pada gambar 4.20. a b Gambar 4.20 Perbandingan perhitungan sudut postur kerja pada posisi awal pengoperasian alat. a Postur operator terpendek, b Postur operator tertinggi. Setelah itu, dilakukan pemberian skor masing-masing segmen tubuh. Adapun penilaian RULA untuk operator terpendek dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Tabel Penilaian RULA pada postur awal untuk operator terpendek. Penilaian Skor Pergerakan lengan atas 4 Pergerakan lengan bawah 1 Pergerakan pergelangan tangan 1 Putaran pergerakan tangan 1 Pergerakan leher 2 Pergerakan batang tubuh 1 Postur kaki 1 Skor penilaian RULA di atas kemudian dimasukkan ke tabel perhitungan nilai RULA. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.21. commit to user IV-35 Gambar 4.21 RULA Scoring untuk postur awal untuk operator tependek Hasil perhitungan skor RULA untuk operator terpendek menunjukkan bahwa skor akhir yang didapat adalah 3 atau level resiko kecil. Artinya bahwa postur kerja operator pada penerapan desain rancangan tergolong aman. Sedangkan penilaian RULA untuk operator tertinggi dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Tabel Penilaian RULA pada postur awal untuk operator tertinggi. Penilaian Skor Pergerakan lengan atas 4 Pergerakan lengan bawah 1 Pergerakan pergelangan tangan 1 Putaran pergerakan tangan 1 Pergerakan leher 2 Pergerakan batang tubuh 1 Postur kaki 1 Skor penilaian RULA di atas kemudian dimasukkan ke tabel perhitungan nilai RULA. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.22. commit to user IV-36 Gambar 4.22 RULA Scoring untuk postur awal untuk operator tertinggi Hasil perhitungan skor RULA untuk operator terpendek menunjukkan bahwa skor akhir yang didapat adalah 3 atau level resiko kecil. Artinya bahwa postur kerja operator pada penerapan desain rancangan tergolong aman. Hasil skor akhir RULA untuk operator tertinggi dan terpendek ternyata tidak jauh berbeda, yaitu 3 kecil atau diperlukan tindakan beberapa waktu kedepan. Namun karena sebagian besar sudut-sudut yang terbentuk dari postur kerja pada operator tertinggi dan terendah ternyata lebih besar pada operator tertinggi, maka operator dengan ukuran tubuh tertinggi dipilih sebagai dasar perhitungan RULA selanjutnya. 2. Postur tubuh operator saat menarik tongkat kendali Postur dibawah ini merupakan postur tubuh yang diharapkan pada saat operator saat menarik tongkat kendali. Operator akan menarik tongkat kendali sesuai dengan jangkauan tangan operator dan kebutuhan pencelupan. Postur tubuh operator dapat dilihat pada gambar 4.23. commit to user IV-37 Keterangan: 1. Tinggi alat : 200 cm 2. Tinggi operator :172 cm 3. Tinggi bahu : 144 cm 4. Panjang upper arm : 32 cm 5. Panjang lower arm : 27 cm 6. Pangkal telapak tangan ke pangkal jari : 11 cm 7. Diameter genggaman tangan : 4,4cm 8. Jangkauan tangan ke atas : 164 cm 9. Jangkauan tangan ke bawah: 82 cm Gambar 4.23 Posisi pengoperasian alat saat menarik tongkat kendali Setelah itu dilakukan perhitungan sudut-sudut anggota tubuh tertentu pada penerapan desain rancangan sebagai dasar perhitungan RULA. Perhitungan sudut dapat dilihat pada gambar 4.24. Gambar 4.24 Perhitungan sudut postur kerja pada saat menarik tongkat kendali Setelah itu, dilakukan pemberian skor masing-masing segmen tubuh. Adapun penilaian RULA pada proses ini dapat dilihat pada tabel 4.12. commit to user IV-38 Tabel 4.12 Tabel Penilaian RULA pada postur tubuh saat menarik tongkat kendali Penilaian Skor Pergerakan lengan atas 2 Pergerakan lengan bawah 1 Pergerakan pergelangan tangan 1 Putaran pergerakan tangan 1 Pergerakan leher 2 Pergerakan batang tubuh 1 Postur kaki 1 Skor penilaian RULA di atas kemudian dimasukkan ke tabel perhitungan nilai RULA. Dimana beban yang ditanggung operator saat menarik tongkat kendali adalah 3,85 kg. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.25. Gambar 4.25 RULA Scoring untuk postur tubuh saat menarik tongkat kendali Hasil perhitungan skor RULA di atas menunjukkan bahwa skor akhir yang didapat adalah 6 atau sedang. Artinya bahwa postur kerja operator pada penerapan desain rancangan tergolong aman. 3. Posisi operator saat mengulur tongkat kendali Posisi dibawah ini merupakan posisi tubuh yang diharapkan pada saat operator saat mengulur tongkat kendali. Operator akan mengulur tongkat kendali ke posisi semula pada posisi awal tongkat kendali atau sesuai commit to user IV-39 kebutuhan pencelupan. Postur tubuh operator dapat dilihat pada gambar 4.26. Keterangan: 1. Tinggi alat : 200 cm 2. Tinggi operator :172 cm 3. Tinggi bahu : 144 cm 4. Panjang upper arm : 32 cm 5. Panjang lower arm : 27 cm 6. Pangkal telapak tangan ke pangkal jari : 11 cm 7. Diameter genggaman tangan: 4,4cm 8. Jangkauan tangan ke atas : 164 cm 9. Jangkauan tangan ke bawah: 82 cm Gambar 4.26 Posisi pengoperasian alat saat mengulur tongkat kendali Setelah itu dilakukan perhitungan sudut-sudut anggota tubuh tertentu pada penerapan desain rancangan sebagai dasar perhitungan RULA. Perhitungan sudut dapat dilihat pada gambar 4.27 Gambar 4.27 Perhitungan sudut postur kerja pada saat mengulur tongkat kendali Setelah itu, dilakukan pemberian skor masing-masing segmen tubuh. Adapun penilaian RULA pada proses ini dapat dilihat pada tabel 4.13. commit to user IV-40 Tabel 4.13 Tabel Penilaian RULA pada postur tubuh saat mengulur tongkat kendali Penilaian Skor Pergerakan lengan atas 2 Pergerakan lengan bawah 1 Pergerakan pergelangan tangan 2 Putaran pergerakan tangan 1 Pergerakan leher 2 Pergerakan batang tubuh 1 Postur kaki 1 Skor penilaian RULA di atas kemudian dimasukkan ke tabel perhitungan nilai RULA. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.28. Lengan Atas 4 Kaki 1 Punggung 1 Leher 2 Putaran Pergelangan Tangan 1 Pergelangan Tangan 1 Lengan Bawah 1 3 1 1 2 3 4 3 A B + + + = Postur Skor A Postur Skor B Skor Otot Skor Beban Skor A Skor B Skor Total Skor Otot Skor Beban + = Gambar 4.28 RULA Scoring untuk postur tubuh saat mengulur tongkat kendali Hasil perhitungan skor RULA di atas menunjukkan bahwa skor akhir yang didapat adalah 3 atau level resiko kecil. Artinya bahwa postur kerja operator pada penerapan desain rancangan tergolong aman.

4.2.6 Pembuatan Prototipe Hasil Rancangan