Prototipe Rancangan Alat Bantu

commit to user V-4 desain rancangan. Keunggulan besi pipa yaitu besi pipa memiliki berat yang lebih ringan dari pada kayu, sehingga beban yang ditanggung operator saat mengoperasikan alat menjadi lebih ringan, namun harganya lebih mahal. Sedangkan tali yang digunakan adalah polypropylene rope dengan diameter 6mm. Ukuran ini merupakan ukuran tali polypropylene paling kecil yang tersedia di pasaran, selain itu tali polypropylene memiliki beberapa keungulan yaitu tahan terhadap zat kimia, juga cukup ringan dan mampu menahan beban sampai 41,7 kg.

5.2.4 Usulan Bak Pencelup Kain

Pada penelitian ini bak pencelup kain hanya berfungsi sebagai tempat penampungan cairan kimia untuk proses pewarnaan. Sedangkan proses pencelupan sendiri sistemnya sama dengan sistem sebelumnya, yaitu dikendalikan oleh operator tetapi dengan bantuan alat bantu. Maka usulan perbaikan pada bak pencelup kain hanya meliputi memperbesar panjang dan lebar bak, memberi pelapis pada dinding bak dan saluran pembuangan air, tanpa merubah desain bak yang sudah ada. Perubahan ukuran panjang dan lebar bak, disebabkan karena menyesuaikan dengan ukuran kain yang ada maksimal ukuran kain 1,15 m. Dengan ini diharapkan proses pencelupan dapat lebih mudah . Karena keseluruhan rangka bak terbuat dari kayu dan terus-menerus terkena cairan kimia, maka akan memperbesar kemungkinan bak cepat rusak dan lapuk. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka pemberian lapisan kaca pada dinding bak diharapkan mampu melindungi rangka bak dari zat kimia. Penambahan saluran pembuangan air akan mempermudah aktivitas membersihkanmenguras bak, dengan ini diharapkan resiko terkena cairan kimia dan cedera otot dapat diminimalkan. Dengan ini kebutuhan akan bak yang lebih baik dan tahan terhadap zat kimia sudah terpenuhi.

5.2.5 Prototipe Rancangan Alat Bantu

Dalam proses pembuatan prototipe rancangan, alat bantu diwujudkan dalam bentuk miniatur dengan skala 1:3 dari ukuran sebenarnya. Karena ukuran commit to user V-5 miniatur lebih kecil dari ukuran alat sebenarnya, maka spesifikasi alat yang dibuat tidak dapat menyerupai spesifikasi yang diinginkan. Hal ini disebabkan karena produk yang dibuat mempertimbangkan segi proporsional ukuran, serta mengupayakankan agar sistem kerja alat tetap dapat berjalan sesuai dengan sistem kerja rancangan. Hal inilah yang memungkinkan adanya perubahan dalam produk apabila dibandingkan dengan rancangan yang dibuat. Perbedaan desain miniatur yang dibuat dengan rancangan ditunjukkan pada gambar 5.1 berikut ini. a b Gambar 5.1 Perbedaan antara Rancangan dan Miniatur Alat Bantu. a Hasil Rancangan Alat Bantu b Hasil Miniatur Alat Bantu Beberapa perubahan yang terjadi pada miniatur alat bantu antara lain pada sistem pemasangan tali penghubung tongkat kendali dan pemberat pada kedua sisi alat bantu, dan pemberian stopper pada tongkat kendali operator. Berikut ini perubahan pada setiap bagian tersebut: 1. Sistem pemasangan tali penghubung tongkat kendali Pada desain rancangan alat bantu, sistem pemasangan tali penghubung tongkat kendali dan pemberat dibuat melingkar dengan bantuan 6 buah pulley ukuran 7,5 cm di kedua sisi alat bantu. Sedangkan pada miniatur hanya menggunakan 4 buah pulley berskala 1:3 dari ukuran sebenarnya, dan tali commit to user V-6 tidak dipasang secara melingkar pada masing-masing sisi alat bantu tali pada bagian bawah dihilangkan. Karena tali pada tiap sisi tidak dipasang secara continue, maka karet yang berfungsi sebagai tensioner penegang agar tali tidak kendur juga dihilangkan. Perubahan ini disebabkan karena terjadi kesulitan penyetingan tali pada miniatur untuk mewujudkan sistem kerja alat sesuai dengan sistem kerja yang diinginkan pada perancangan. Karena ukuran miniatur jauh lebih kecil dari ukuran sebenarnya, apabila tali dipasang sesuai dengan desain rancangan, sistem kerja tidak dapat berjalan sesuai dengan sistem kerja awal, hal ini tentu tidak memenuhi spesifikasi kerja alat yang diinginkan. Penghilangan tensioner pada miniatur berakibat tali tidak bisa stabil sehingga terkadang terjadi slip baik pada tali penghubung tongkat kendali maupun pada tongkat penyangga kain, untuk mengatasi ini maka ketika tongkat kendali ditarik posisi tongkat kendali operator harus benar-benar seimbang. 2. Stopper penahan pada tongkat kendali operator Perubahan pada sistem pemasangan tali juga berdampak pada stopper tongkat kendali operator. Pada desain rancangan, stopper tongkat kendali operator memanfaatkan pemberat. Karena sistem tali dipasangang secara continue, maka ketika alat dalam posisi normal, posisi tongkat dikendalikan oleh pemberat. Pemberat akan ditahan oleh pulley pada bagian bawah alat bantu, sehingga tongkat kendali dapat berada pada posisi sesuai desain rancangan. Sedangkan pada miniatur, karena 2 buah pulley pada bagian bawah dihilangkan, maka tidak ada yang menahan pemberat posisi normal, hal ini mengakibatkan posisi ketinggian tongkat tidak berada pada ketinggian yang ditentukan pada rancangan. Untuk mengatasi ini maka pada bagian rangka alat bantu diberi tambahan stopper berupa besi berbentuk siku untuk menahan tongkat kendali pada posisi semula. Posisi stopper diletakkan pada posisi tengah ketinggian alat bantu, atau pada ketinggian 100 cm. Bentuk stopper pada miniatur dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini. commit to user V-7 Gambar 5.2 Stopper tongkat kendali pada miniatur alat bantu. Karena alat bantu hanya diwujudkan dalam bentuk miniatur, maka perubahan yang terjadi pada miniatur alat hanya merupakan solusi agar alat tetap dapat berjalan sesuai dengan sistem kerja yang ada pada rancangan alat bantu. Apabila alat diaplikasikan pada bentuk prototipe pada ukuran sebenarnya, perlu dilakukan penelitian apakah perubahan-perubahan ini perlu dilakukan atau tidak.

5.2.6 Kelebihan dan Kelemahan Alat Bantu