commit to user
I-3 Selain kondisi interaksi dengan zat kimia, postur tubuh operator saat
proses pencelupan juga menyebabkan keluhan ketidaknyamanan pada operator. Berdasarkan hasil
Nordic Body Map NBM
yang diberikan kepada operator, operator merasakan keluhan ketidaknyamanan di beberapa segmen tubuh yaitu
pada bagian leher, pundak, pinggang, pinggul, pergelangan tangan, jari-jari tangan, serta paha.
Sedangkan berdasarkan postur tubuh operator pada saat mencelupkan kain di bak, terdapat postur kerja yang mengindikasikan terjadinya cedera otot. Postur
kerja operator pada saat melakukan proses ini adalah berdiri dengan postur tubuh membungkuk. Hal ini dibuktikan dengan identifikasi postur kerja pada posisi
operator saat proses pencelupan di bak dengan mengunakan metode
Rapid Upper Limb Assesment
RULA. Berdasarkan penilaian dengan menggunakan metode RULA didapatkan hasil bahwa postur operator pada saat proses pencelupan kain
di bak pencelup mendapat nilai 7 dengan level resiko sangat tinggi dan perlu dilakukan perbaikan sekarang juga.
Berdasarkan hasil penelitian awal, untuk mengatasi masalah keluhan akibat interaksi dengan zat kimia, ketidaknyamanan pada postur kerja, dan
sekaligus dapat meningkatkan utilitas operator, diperlukan perancangan alat bantu pada bak pencelupan kain batik dengan memperhatikan aspek ergonomi. Sebagai
upaya untuk untuk mengurangi interaksi dengan zat kimia dan memperbaiki postur kerja.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana merancang alat bantu pada proses
pencelupan zat warna dan penguncian warna, untuk mengurangi interaksi dengan zat kimia dan memperbaiki postur kerja para pekerja di Perusahaan Batik
“Brotoseno”.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menghasilkan rancangan alat bantu yang dapat memperbaiki postur kerja para pekerja dan
commit to user
I-4 mengurangi interaksi dengan zat kimia pada proses pencelupan zat warna dan
penguncian warna.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diberikan oleh penelitian ini adalah alat bantu yang dirancang dapat memperbaiki keselamatan dan kesehatan kerja operator di stasiun
pewarnaan batik tulis, khususnya pada proses pencelupan zat warna dan
penguncian warna.
1.5 BATASAN MASALAH
Agar lingkup penelitan ini menjadi lebih jelas dan lebih fokus maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dari penelitian
ini, sebagai berikut: 1.
Lebar maksimal kain batik yang digunakan untuk dasar perancangan alat bantu adalah 1,15 m.
2. Pembahasan dari aspek mekanika teknik lebih mengutamakan ke masalah
mekanisme sistem dan interaksi gaya antara alat bantu dan operator, belum membahas tentang kekuatan material.
1.6 ASUMSI PENELITIAN
Asumsi penelitian diperlukan untuk menyederhanakan permasalahan yang diteliti. Adapun asumsi yang digunakan, sebagai berikut:
1. Keluhan operator murni karena adanya permasalahan kondisi kerja terkait
dengan keselamatan dan kesehatan kerja. 2.
Postur kerja yang dinilai adalah postur sesuai dengan kondisi kerja saat itu.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dibuat agar dapat memudahkan pembahasan penyelesaian masalah dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai sistematika
penulisan, sebagai berikut :
commit to user
I-5 BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, asumsi-asumsi dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian mengenai perancangan alat bantu pada bak pencelup
kain batik di Perusahaan Batik “Brotoseno”.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA