meminimalkan dampak yang lebih buruk lagi terhadap kondisi anggota keluarganya. Hal ini, sesuai dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Anggraeni 2006
mengungkapkan bahwa pengetahuan ibu berhubungan signifikan bersifat positif dengan keteraturan menimbangkan balitanya ke posyandu..
Hasil penelitian yang dilakukan bahwa keaktifan posyandu dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi faktor dari dalam maupun dari
luar posyandu. Faktor dari dalam posyandu berupa kader, dana dan sarana prasarana. Faktor dari luar posyandu berupa tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat
serta jumlah balita. Tingkat perkembangan posyandu sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat ibu balita, tokoh masyarakat atau kepala desa serta aspek
manajemen pengelolaan posyandu oleh petugas puskesmas. Menurut Notoatmodjo 2005, rendahnya tingkat keaktifan ibu ke Posyandu
kemungkinan disebabkan beberapa hal antara lain ibu tidak sempatterlalu sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, kurangnya penyebaran informasi tentang manfaat
penimbangan sehingga ibu kurangtidak mengerti tentang arti dan manfaat penimbangan, kurangnya dukungan dari pihak keluarga serta keadaan ekonomi
keluarga yang kurang mendukung..
5.1.2 Pengaruh Sikap terhadap Pemanfaatan Posyandu
Hasil penelitian tentang sikap ibu balita ditemukan 51,6 Tabel 4.7 pada kategori kurang baik, dengan persentase tertinggi tentang sikap responden adalah
membawa balita ke posyandu secara teratur untuk memantau pertumbuhan anak, yaitu sebanyak 46,9 Tabel 4.6. Uji statistik menunjukkan sikap berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
terhadap pemanfaatan posyandu oleh ibu yang mempunyai balita p=0,0470,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin baik sikap ibu yang
mempunyai balita tentang posyandu maka akan meningkat pemanfaatan posyandu. Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian Purba 2011
menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap ibu yang mempunyai balita tentang posyandu berpengaruh terhadap pemanfaatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Bosar Maligas. Pemanfaatan posyandu ditemukan sebanyak 56 orang 51,9 memanfaatkan posyandu sebanyak 4-7 kali dalam setahun dan dikategorikan sedang,
selebihnya pemanfaatan rendah dan tinggi. Sikap ibu balita yang rendah tentang posyandu karena pengetahuan tentang
posyandu masih 50,8 kurang baik Tabel 4.5, sehingga kurang memiliki keyakinan dan pengetahuan yang cukup untuk menyikapi suatu kegiatan. Salah satu
cara untuk menumbuhkan sikap baik adalah dengan cara pemberian informasi, menanamkan kepercayaan dan pemberian contoh perbuatan yang baik. Sikap
responden perlu ditumbuhkan terus-menerus agar dapat termotivasi untuk memanfaatkan kegiatan posyandu lebih baik.
Spesifikasi Sumber Daya Manusia SDM posyandu yang rendah dan kurangnya fasilitas yang berada di posyandu menyebabkan kurangnya kepercayaan
ibu balita, sehingga ibu balita cenderung memilih proses yang cepat dan tepat yang mana proses tersebut terdapat di unit kerja yang lain seperti rumah sakit, balai
pengobatan, atau puskesmas. Pendapat yang lain dari sebagian responden didapatkan informasi tingkat kepercayaan kurang dikarenakan sistem perekrutan kader posyandu
Universitas Sumatera Utara
yang kurang tepat sehingga kader yang memiliki tingkat pendidikan kurang, berakibat kurang tepatnya proses penyampaian informasi kesehatan ke masyarakat.
Sikap tentang posyandu sebagai faktor yang memengaruhi pemanfaatan posyandu konsisten dengan penelitian Pamungkas 2009 bahwa dari responden yang
mempunyai sikap terhadap posyandu baik memiliki peluang 4-5 kali untuk berkunjung ke posyandu bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat
sikap kurang. Pada hasil hubungan yang telah didapat frekuensi yang paling banyak adalah tingkat sikap responden yang kurang dan kuantitas kunjungan ke posyandu
kurang. Kurangnya sikap dari ibu balita ke posyandu dikarenakan oleh karena kurangnya motivasi responden mengikuti rangkaian kegiatan posyandu yang secara
klasik dikarenakan tingkat aktivitas yang berlebih.
5.2 Pengaruh Faktor Pendukung terhadap Pemanfaatan Posyandu