e. Meja V
Pemberian imunisasi dan pelayanan kesehatan kepada Balita yang datang ke Posyandu dilayani di meja V, dilakukan oleh bidan desa atau petugas kesehatan
lainnya. Imunisasi yang diberikan di posyandu adalah imunisasi dasar, yaitu:BCG, DPT, Hepatitis, Polio, Campak.
Pada penjelasan fungsi sebelumnya bahwa untuk mengetahui keberhasilan program Posyandu, kajian output cakupan masing-masing program yang
dibandingkan dengan targetnya adalah salah satu cara yang dapat dipakai sebagai bahan penilaian.
2.1.5 Penilaian Keberhasilan Program Posyandu
Cakupan program adalah hasil langsung output kegiatan program Posyandu yang dapat dapat dihitung segera setelah pelaksanaan kegiatan program. Perhitungan
cakupan ini dapat dilakukan dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu jumlah orang yang mendapatkan pelayanan dibagi dengan jumlah penduduk sasaran setiap
program. Jumlah penduduk sasaran dapat dihitung secara langsung oleh staf Puskesmas
melalui pencatatan data jumlah penduduk sasaran yang ada di desa atau dusun. Penduduk sasaran program Posyandu lebih sering dihitung berdasarkan perkiraan a
atau estimasi. Estimasinya ditetapkan oleh dinas kesehatan KabupatenKota. Jumlah penduduk sasaran nyata sering jauh lebih rendah dari jumlah penduduk yang dihitung
dengan menggunakan estimasi sehingga hasil analisis cakupan program di Puskesmas
Universitas Sumatera Utara
selalu jauh lebih rendah. Atas dasar perbedaan antara jumlah penduduk sasaran yang dicari langsung riil dengan yang diperkirakan estimasi, perhitungan cakupan
dengan menggunakan kedua jenis penduduk sasaran tersebut sebagai pembaginya, akan memberikan hasil yang berbeda Depkes RI, 2003.
Dalam usaha peningkatan efisiensi dan efektivitas penatalaksanaan program posyandu, staf Puskesmas perlu dilatih keterampilan dan ditingkatkan kepekaannya
mengkaji masalah program dan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di wilayah binaannya. Keterampilan seperti ini dapat dilatih secara langsung pada saat
supervisi. Mereka juga diarahkan untuk mencari upaya pemecahan masalah sesuai dengan kewenangan yang diberikan dengan melibatkan tokoh dan kelompok
masyarakat setempat. Semua kegiatan tersebut diatas adalah bagian dari proses manajemen program Posyandu Depkes RI, 2003.
Pengamatan terhadap persiapan pelaksanaan program Posyandu, kegiatan di lapangan dan evaluasinya terhadap laporan program merupakan cara terbaik untuk
mengetahui penerapan manajemen program Posyandu di Puskesmas.
2.1.6 Indikator Kegiatan Posyandu
Ada beberapa indikator dalam kegiatan Posyandu antara lain : 1. Liputan Program KS. Merupakan indikator mengenai kemampuan program
untuk menjangkau Balita yang ada di masing-masing wilyah. Diperoleh dengan cara membagi jumlah balita yang ada dan mempunyai Kartu Menuju Sehat
KMS dengan jumlah keseluruhan Balita dikalikan 100.
Universitas Sumatera Utara
2. Tingkat Kelangsungan Penimbangan KD. Merupakan tingkat kemantapan pengertian dan motivasi orang tua balita untuk menimbang setiap bulannya.
Indikator ini dapat dengan cara membagi jumlah Balita yang ditimbang D dengan jumlah Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS K dikalikan 100.
3. Hasil Penimbangan ND. Merupakan indikator keadaan gizi Balita pada suatu waktu bulan di wilayah tertentu. Indikator ini didapat dengan membagi jumlah
Balita yang naik berat badannya N dengan jumlah Balita yang ditimbang bulan ini D.
4. Hasil Pencapaian Program NS. Indikator ini di dapat dengaan cara membagi jumlah Balita yang naik berat badannya N dengan jumlah seluruh Balita
S dikalikan 100. 5. Partisipasi Masyarakat DS. Indikator ini merupakan keberhasilan program
Posyandu, karena menunjukkan sampai sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat dan orang tua Balita pada penimbangan Balita di Posyandu. Indikator ini di peroleh
dengan cara membagi jumlah Balita yang ditimbang D dengan jumlah seluruh Balita yang ada S dikalikan 100. Tinggi rendahnya indikator ini dipengaruhi oleh
aktif tidaknya bayi dan Balita ditimbangkan tiap bulannya. Menurut Depkes RI 2004, Posyandu digolongkan pada empat tingkatan
berdasarkan pada beberapa indikator sebagai berikut: a. Posyandu Pratama adalah Posyandu yang masih belum mantap. Kegiatannya belum
bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.
Universitas Sumatera Utara
b. Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali dalam setahun, dengan rata-rata jumlah kader lima orang atau
lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya KIA, KB, Gizi dan menyusui masih rendah yaitu 50. Ini menunjukkan kegiatan Posyandu sudah baik tetapi
cakupan program masih rendah. c. Posyandu Purnama adalah Posyandu yang frekuensinya 8 kali pertahun, rata-rata
jumlah kader adalah lima orang atau lebih dan cakupan program utamanya 50 dan sudah ada program tambahan
d. Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan program utamanya sudah bagus. Ada program tambahan dan dana
sehat telah menjangkau 50 kepala keluarga. Terselenggaranya pelayanan Posyandu melibatkan banyak pihak, adapun tugas dan tanggungjawab masing-
masing pihak dalam penyelenggaraan Posyandu seperti, Dinas kesehatan berperan dan membantu pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan pengadaan alat
timbang, distribusi KMS, obat-obatan dan vitamin serta dukungan bimbingan tenaga teknis kesehatan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BKKBN berperan dalam penyuluhan, penggerakan peran serta masyarakat dan sebagainya Depkes RI, 2005.
2.1.7 Posyandu Balita