berganda layak digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik ini telah terpenuhi, maka alat uji statistik regressi linear berganda dapat digunakan.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Menurut Santoso 2002, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya jika data menyebar menjauhi garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Secara statistik, uji normalitas pada penelitian ini juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Menurut Ghozali 2005, jika angka signifikansi yang ditunjukkan dalam tabel lebih kecil dari alpha 5, maka dikatakan data tidak memenuhi asumsi normalitas,
sedangkan sebaliknya, jika angka signifikansi dalam tabel lebih besar dari alpha 5, maka data sudah memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah dalam suatu model regressi itu terjadi perbedaan varians dari residual satu pengamatan dengan pengamatan lain. Sebuah
model analisis regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, yang artinya varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya tidak tetap atau berbeda. Menurut Santoso 2002, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat gejala yang
dapat dilihat pada Scatterplot yang dihasilkan oleh program komputer dengan ciri- ciri:
Universitas Sumatera Utara
1. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3. Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regressi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas independen. Jika
terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Dalam model regressi yang baik, seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Ada tidaknya masalah
multikolinearitas di dalam model regressi, dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka tolerance mendekati 1 Santoso, 2002.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 sebelumnya . Jika ada korelasi, maka terjadi masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
sama lainnya. Autokorelasi dapat dideteksi dengan melakukan uji Durbin-Watson DW-test. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi apabila nilai DW
Test antara -2 dengan +2 Santoso, 2002.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Puskesmas Alue Bilie merupakan salah satu unit puskesmas di Kabupaten Nagan Raya dengan luas wilayah kerja 262,57 km
2
- Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Beutong meliputi 15 desa berjarak 45 Km
dari Pemerintahan Kabupaten Nagan Raya Wilayah kerja Puskesmas Alue Bilie berbatasan dengan :
- Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Suka Mulia dan Samudra Hindia.
- Sebelah barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Lueng Keubu Jagat - Sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Alue Rambot.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Alue Bilie sebanyak 13.271 jiwa, jumlah rumah tangga 2.970, rata-rata jumlah jiwa dalam setiap rumah
tangga sebanyak 5 jiwa. Desa dengan jumlah penduduk terbesar pada Desa Kute Treng sebanyak 2.887 jiwa.
Unit pelayanan kesehatan yang mendukung program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Alue Bilie adalah Puskesmas Pembantu Pustu, Pos Kesehatan
Desa Poskesdes serta Pos Pelayanan Terpadu Posyandu. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di wilayah kerja Puskesmas Alue Bilie sebanyak 75 orang dengan jenis
Universitas Sumatera Utara