2. Indikator hasil belajar
Menurut syaiful bahri djamarah mengemukakan bahwa ada beberapa indikator-indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan belajar
peserta didik, yaitu: a. Anak didik menguasai bahan pelajaran yang dikuasainya.
b. Anak didik menguasai tehnik dan cara mempelajari bahan pelajaran. c. Waktu yang diperlukan untuk mengusai bahan pengajaran relative lebih
singkat d. Tehnik dan cara belajar yang telah dikuasai dapat dipergunakan untuk
mempelajari bahan pelajaran serupa. e. Anak didik dapat mempelajari bahan pelajaran lain secara sendiri.
f. Timbul motivasi intrinsic dorongan dari dalam diri anak sendiri untuk belajar lebih lanjut.
g. Tumbuh kebiasaan anak didik untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kegiatan sekolah.
h. Anak didik terampil memecahkan masalah yang dihadapi. i. Kesediaan anak didik untuk menerima pandangan orang lain dan
memberiakan pendapat atau komentar gagasan orang lain.
50
50
Syaiful bahri Djamarah. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005, h. 28.
3. Aspek-aspek Hasil Belajar
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik, ketiga ranah ini tiadak
dapat dipisahkan satu sama lainnya. Setiap mata ajar selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanan selalu berbeda.Mata ajar praktk lebih
menekankan pada ranah psikomotorik, sedangkan pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif.Namaun kedua ranah tersebut mengandung
ranah afektif.
51
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan prilaku dan aspek berfikir intelektual.Ranah kognitif terdiri dari enam bagian, yaitu sebagai berikut:
1 Ingat Recall, mengacu pada kemampuan mengenal atau
mengingat materi yang sudah dipelajari dari sederhana sampai pada teori-teori yang sukar.
2 Pemahaman, mengacu kepada pemahaman mater.
3 Penerapan, mengacu kepada kemampuanmenggunakan atau
menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.
4 Analisis, mengacu kepada kemampuan menguraikan materi
kedalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya. Dan
51
Mimin Haryati, Model Dan Tehnik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007, h. 22.
mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur atau aturannya dapat lebih
dimengerti. 5
Sintesis, mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur
atau bentuk baru. 6
Evaluasi, mengacu kepada kemampuan memberikan perhitungan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.
52
b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah siap perasaan, emosi dan karakteristik moral yang merupaka aspek-aspek paling penting perkembangan peserta didik.
53
Kartwooh, Bloom, dan masia mengembangkan ranah ini terdiri dari: 1
Penerimaan receiving, aspek ini mengacu pada kepekaan dan kesediaan menerima dan menaruh perhatian terhadap nilai tertentu,
seperti kesediaan menerima norma-norma disiplin yang berlaku disekolah.
2 Sambutan responding, aspek ini mengacu pada kecendrungan
memperhatikan reaksi terhadap norma tertentu. Menunjukan kesediaan dan kerelaan untuk merespon, misalnya mulai berbuat
sesuai tata tertip disiplin yang telah diterimanya.
52
Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009, h. 35.
53
Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajarannya, Jakarta: Bumi AKSAARA, 2008, hal. 81.