Argumentasi Hukum Para Pihak

2. Argumentasi Hukum Para Pihak

a. Pihak Penuntut Umum Sesuai dengan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum yang diajukan ke persidangan terhadap terdakwa sebagaimana yang telah dijelaskan pada posisi kasus di atas, maka Jaksa Penuntut Umum mendakwa terdakwa dengan dua dakwaan yaitu, Kesatu, bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau Kedua, perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. b. Pihak Penasihat Hukum Pihak Penasihat Hukum di dalam Nota Pembelaan Hukum terdakwa pada pokoknya menyatakan bahwa Jaksa Penuntut Umum telah keliru menunjuk terdakwa sebagai pelaku tunggal melakukan tindak pidana, sebab yang merekrut korban adalah bukan terdakwa melainkan saksi Titin Sumartini alias Entin, sehingga unsur “Barang siapa” yang dimaksud saudara Jaksa Penuntut Umum belum memenuhi unsur dan tidak dapat dibuktikan secara hukum, oleh karenanya haruslah ditolak. Jaksa Penuntut Umum telah keliru menyebutkan terdakwa melakukan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan hutang atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh Universitas Sumatera Utara persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain, mengeksploitasi orang tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia, karena sesuai dengan keterangan saksi korban Lisna Widiyanti, saksi Titin Sumartini alias Entin dan saksi Enong Sulyani pada awalnya yang merekrut korban adalah saksi Titin Sumartini alias Entin bukan terdakwa sebab terdakwa tidak pernah mengenal sama sekali dengan Titin Sumartini alias Entin. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut pasal 2 ayat 1 Undang-undang No. 21 Tahun 2007 Jo. Pasal 82 Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002; Antara terdakwa dengan ibu korban telah mengadakan perdamaian, dan ibu korban sudah pernah mengajukan surat keberatan atas Laporan Pengaduan Polisi No. 44I2012SPKT.II dan juga telah mengajukan surat pencabutan atas Laporan Pengaduan tersebut, sehingga menurut Putusan Mahkamah Agung No. 1600 KPid.2009 perdamaian yang terjadi antara pelapor dan terlapor mengandung nilai yang tinggi yang harus diakui, bila perkara pidana ini dihentikan manfaatnya lebih besar untuk tidak dilanjutkan. Penasihat Hukum terdakwa dengan ini meminta pada Majelis Hakim menyatakan terdakwa Andreas Ginting alias Ucok tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menurut pasal 2 ayat 1 Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan orang Jo. Pasal 82 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, membebaskan terdakwa dari semua Universitas Sumatera Utara Tuntutan hukum Vrijspraak atau setidak-tidaknya melepaskan terdakwa dari semua tuntutan hukum Onslaag Van Alle Rectsvervolging, memulihkan hak terdakwa Andreas Ginting alias Ucok dari segala dakwaan dan Tuntutan dan membebankan biaya perkara kepada Negara

3. Pertimbangan Hakim

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Hukuman Kepada Anak Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor: I/Pid.Sus.Anak/2014/PN.Ptk dan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 2/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Mdn)

2 81 104

Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Binjai

7 146 111

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

5 92 87

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 64 103

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

1 74 133

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pelaku Tindak Pidana Perusakan dan Pencemaran Lingkungan (Studi Putusan MA RI No. 755K/PID.SUS/2007)

1 50 100

BAB II PENGATURAN KEJAHATAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL ANAK DI INDONESIA A. Ekslpoitasi Seksual Komersial Anak - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Kejahatan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (Studi Putusan Pengadilan Negeri)

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Kejahatan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (Studi Putusan Pengadilan Negeri)

0 0 30

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU KEJAHATAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL ANAK (Studi Putusan Pengadilan Negeri)

0 0 17