Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan: 1. Kejahatan eksploitasi seksual komersial anak di Indonesia diatur di dalam beberapa undang-undang yaitu Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan Undang-undang No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Undang-undang No. 23 Tahun 2002 mengatur tentang kejahatan eksploitasi seksual komersial anak dalam bentuk pelacuran anak dan perdagangan trafficking anak untuk tujuan seksual. Undang-undang No. 21 Tahun 2007 mengatur tentang kejahatan eksploitasi seksual komersial anak dalam bentuk perdagangan trafficking anak untuk tujuan seksual. Sedangkan Undang-undang No. 44 Tahun 2008 mengatur tentang kejahatan eksploitasi seksual komersial anak dalam bentuk pornografi anak. 2. Pelaku kejahatan eskploitasi seksual komersial anak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana apabila tindak pidana tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana baik unsur subjektif dan unsur objektif. Selain memenuhi unsur-unsur tindak pidana, pelaku eksploitasi seksual komersial anak harus memenuhi unsur-unsur pertanggungjawaban pidana yaitu adanya kesalahan baik berupa kesengajaan maupun kelalaian, adanya kemampuan Universitas Sumatera Utara bertanggungjawab dalam diri pelaku dan tidak ada alasan penghapus pidana dari dalam diri pelaku. 3. Penegakan hukum terkait kejahatan eksploitasi seksual komersial anak dalam vonis hakim bahwa dalam ketiga Putusan yaitu Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor. 1154Pid.B2012PN.Mdn, Putusan Pengadilan Negeri Jayapura Nomor. 87Pid.B2012PN.Jpr dan Putusan Pengadilan Negeri Kandangan Nomor. 114Pid.B2012PN.Kgn, Hakim mempertimbangkan berdasarkan tiga unsur pertanggungjawaban pidana yaitu adanya kesalahan, adanya kemampuan bertanggung jawab dan tidak ada alasan penghapus pidana. Hakim menerapkan undang-undang sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan dan menjatuhkan hukuman sesuai dengan undang-undang yang digunakan.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Hukuman Kepada Anak Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor: I/Pid.Sus.Anak/2014/PN.Ptk dan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 2/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Mdn)

2 81 104

Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Binjai

7 146 111

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

5 92 87

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 64 103

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

1 74 133

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pelaku Tindak Pidana Perusakan dan Pencemaran Lingkungan (Studi Putusan MA RI No. 755K/PID.SUS/2007)

1 50 100

BAB II PENGATURAN KEJAHATAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL ANAK DI INDONESIA A. Ekslpoitasi Seksual Komersial Anak - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Kejahatan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (Studi Putusan Pengadilan Negeri)

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Kejahatan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (Studi Putusan Pengadilan Negeri)

0 0 30

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU KEJAHATAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL ANAK (Studi Putusan Pengadilan Negeri)

0 0 17