Faktor Lingkungan Tempat Tinggal Keadaan di Sekolah

2.4.2.2 Faktor Lingkungan Tempat Tinggal

Tempat tinggal di daerah hitam atau terlalu padat penduduk, suasana hiburan yang menggoda, bagi anak-anak remaja awal, kebiasaan hidup orang-orang yang mempunyai aktivitas di tempat-tempat hiburan dan gayanya yang kurang pas bagi anak-anak, sudahlah jelas bahwa ia mempunyai dampak yang negatif. Seperti halnya dengan anak-anak yang berasal dari keluarga mampu yang dapat dengan mudah membuang uang dan mencari hiburan di night club, diskotik, atau mencari tempat-tempat hiburan yang tidak sesuai dengan usianya, atau mengadakan pesta-pesta di rumah sendiri atau rumah teman, mungkin juga di villa-villa mewah milik orang tuanya. Yang jelas akibatnya sama saja, yaitu hidup lepas kendali dan terjerumus dalam kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba Siregar, Mastauli 2007.

2.4.2.3 Keadaan di Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan kedua si anak setelah keluargarumah dimana mereka mendapatkan pendidikan formal. Rata–rata mereka berada di sekolah dalam waktu yang cukup lama 6-7 jam sehari. Selain belajar, bergaul dengan teman sebaya adalah hal yang mengasyikkan bagi mereka, itulah hal yang menyebabkan betapa besar pengaruh sekolah untuk perkembangan jiwa anak. Tapi tidak jarang terjadi di lingkungan inilah penyalahgunaan narkoba sering terjadi. Aktivitas itu mereka lakukan bersama teman-temannya yang sepaham dan seide dalam bergaul. Perhatian dan pengawasan pihak sekolah guru sangat diperlukan dalam hal ini, agar Universitas Sumatera Utara mengurangi terjadinya tindakan yang menjerumus kepada kenakalan dan penyalahgunaan narkoba. Dalam upaya menanggunlagi bahaya narkoba di sekolah, hendaknya kita perhatikan hal-hal berikut: 1. Perlu dijalin hubungan yang baik antara murid dan guru. 2. Guru harus mampu mengenali anak didiknya sebaik mungkin. 3. Mengusahakan agar tidak terjadi kebosanan selama proses belajar-mengajar di sekolah. 4. Mengadakan razia mendadak terhadap tas anak didik. 5. Membiasakan anak didik bergotong-royong dan kekeluargaan sehinga timbul rasa tanggung jawab yang besar bagi anak didik. 6. Mengadakan kegiatan keagamaan. 7. Menegmbangkan kegiatan ekstrakulikuler pramuka, seni keterampilan lainnya. 8. Tetap menjaga keamanan sekolah dengan mewaspadai setiap perubahan yang terjadi. Jika kedapatan halaman sekolah dimasuki oleh pengedar makalakukan tindakan dengan melaporkannya kepada pihak yang berwenang. 9. Menjaga komunikasi yang seimbang antara murid, guru, dan pihak keluarga. 10. Sabar menghadapi jika anak didik memiliki masalah dan membantu untuk menyelesaikannya. 11. Tetap menjaga agar anak didik mampu berkembang sesuai yang diharapkan. Membina kepribadian mereka sehingga menjadi manusia yang bermoral. Universitas Sumatera Utara 12. Memasukkan isu narkoba sebagai bahan pengkajian dan penelaahan dalam mata pelajaran. 13. Saling percaya, terbuka, bersikap jujur antara anak didik dan guru. 14. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, spritual, moral. 15. Tidak hanya sebagai pengajar guru namun harus bisa pulabertindak sebagai konselor saat anak didim bermasalah dengan narkoba. 16. Membuat seminar dengan mendatangkan pihak yang berkompeten dalam hal ini, misalnya Badan Narkotika Nasional, kementrian sosialbidang rehabilitasi narkoba dan pihak kepolisian.

2.4.2.4 Pengaruh Teman Sebaya