Pengaruh Teman Sebaya Keadaan Masyarakat pada Umumnya

12. Memasukkan isu narkoba sebagai bahan pengkajian dan penelaahan dalam mata pelajaran. 13. Saling percaya, terbuka, bersikap jujur antara anak didik dan guru. 14. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, spritual, moral. 15. Tidak hanya sebagai pengajar guru namun harus bisa pulabertindak sebagai konselor saat anak didim bermasalah dengan narkoba. 16. Membuat seminar dengan mendatangkan pihak yang berkompeten dalam hal ini, misalnya Badan Narkotika Nasional, kementrian sosialbidang rehabilitasi narkoba dan pihak kepolisian.

2.4.2.4 Pengaruh Teman Sebaya

Biasanya pergaulan dengan teman sebayanya yang berasal dari luar sekolahnya. Teman-teman ini juga mempunyai pengaruh besar bagi anak-anak remaja, mereka merasa dekat satu sama lain dan biasanya sudah membentuk kelompok geng, mereka mempunyai rasa senasib dan sepenaggungan, rasa solidaritas tinggi. Dengan demikian, mereka akan dengan mudahnya melakukan hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh kelompoknya. Mereka tidak memikirkan baik buruknya, tetapi memikirkan apa itu menyenangkan atau tidak. Juga tidak mempertimbangkan akan adanya resiko-resiko bagi dirinya. Bahkan, untuk memenuhi kekeinginannya agar diterima kelompoknya, mereka tidak segan-segan melakukan hal-hal yang sebenarnya disadari merupakan perbuatan yang tidak baik. Dalam mekanisme terjadinya penyalahgunaan zat, teman kelompok sebaya peer geoup mempunyai pengaruh yang dapat mendorong atau mencetuskan Universitas Sumatera Utara penyalahgunaan narkoba pada diri seseorang. Pada banyak kasus, perkenalan pertama dengan narkoba biasanya datang dari teman. Teman sebaya ini bisa berupa teman sekolah, teman sepermainan di lingkungan masyarakatnya, sesama anggota dari klub, kelompok atau geng tertentu yang rata-rata memiliki usia, karakteristik, permasalahan dan pola pikir yang hampir sama. Pengaruh teman ini sangat sukar dilepaskan karena dapat menciptakan keterikatan dan kebersamaan dalam diri remaja. Pengaruh teman ini tidak hanya dirasakan pada saat perkenalan pertama dengan narkoba, melainkan juga menyebabkan seseorang tetapmenggunakan atau mengalami kekambuhan relapse. Kebanyakan pecandu yang menjadi responden pada banyak penelitian menyatakan, bahwa mereka mencoba narkoba pertama kali karena ditawari, dibujuk, dipaksa bahkan dijebak oleh teman atau kelompok sebayanya. Selain itu mereka menyatakan sulit untuk lepas dari ikatan kelompok sebayanya Siregar, Mastauli 2007.

2.4.2.5 Keadaan Masyarakat pada Umumnya

Dengan memasuki perkembangan jaman dan era globalisasi, teknologi informatika berkembang dengan cepat dan sedemikian canggih, juga media cetak, media audiovisual memiliki jangkauan yang jauh lebih luas daripada sebelumnya, dan akibatnya banyak budaya asing masuk ke indonesia melalui media tersebut. Bagi kawula yang belum matang dan masih belum kukuh kuat iman maupun masih kurang pengertian akan nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia, akan denagn mudah mengadaptasi budaya-budaya luar yang kadang kurang pas bagi para remaja kini. Universitas Sumatera Utara Di dalam kehidupan malam, hiruk piruk diskotik, night club dan tempat-tempat hiburan malam lainnya, pengedar narkoba juga semakin meningkat sehingga narkoba sangat mudah diperoleh dan harganya juga bervariasi, ada yang murah dan ada yang mahal tergantung jenis dan khasiat narkoba tersebut. Dimulai dari iseng-iseng, ajakan teman, rasa ingin tahu tentang bagaimana narkoba tersebut maka tidak banyak akhirnya menjadi korban penyalahgunaan NAPZA yang kita temukan. Para ahli mengatakan bahwa perubahan-perubahan nilai sosial sebagai konsekuensi modernisasi juga merupakan faktor yang turut berperan pada penyalahgunaan narkoaba. Pada umumnya penyalah guna narkoba tidak lagi mematuhi sistem nilai yang dianut oleh orang tuanya. Mereka lebih dekat dan cocok dengan sistem nilai dari kelompok sebayanya yang sering berperilaku anti sosial dan menyalahgunakan zat. Pada hakikatnya penyalah guna zat merupakan ‘jeritan minta tolong’ dari remaja. Mereka menunjukkan ketidakmampuan menyesuaikan diri dan menjalin hubungan yang baik dan stabil dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, mereka lalu bergabung dengan teman kelompok sebaya dan turut menyalahgunakan narkoba Kusno, adi. Penanggulangan Tindak Pidana narkotika. Bukan hanya remaja yang akhirnya lari ke dalam penyalahgunaan ZAPZA ini, melainkan orang tua juga banyak yang terjerumus kedalamnya. Adanya tekanan batin karena sulitnya mencari nafkah, banyaknya beban tanggung jawab yang berat dalam keluarga, terjadinya pengangguran atau pemutusan hubungan pekerjaan dapat menyebabkan frustasi pada seseorang dan akhirnya mencari pelarian melalui tindakan-tindakan yang salah seperti mabuk-mabukan dan memakai narkoba. Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Faktor Narkoba Sendiri