c. Kurang kompaknya guru-guru dalam menyampaikan norma-norma pendidikan di sekolah, menyebabkan adanya pilih kasih di antara siswa di
sekolah. Hal ini bisa mendorong timbulnya tindakan indisipliner siswa di sekolah.
d. Kurang nya tenaga pendidikan, mengakibatkan sering terjadi waktu kosong bagi anak didik, karena guru sering absent. Hal ini dapat mendorong siswa
untuk melakukan tindakan indisipliner. e. Kurang tegasnya kepala sekolah dalam menindak anak yang melakukan
tindakan indisipliner, sehingga mengakibatkan kebiasaan pada siswa untuk selalu melakukan tindakan yang bertentangan dengan tata tertib. Sofyan
Wills, 1981 : 72
3. Faktor Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan dimana terdapat rasa kebersamaan keinginan. Lingkungan masyarakat besar pengaruhnya terhadap kehidupan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat tersebut, sehingga baik langsung maupun tidak langsung merupakan pendidikan yang diterima anak dalam perkembangan dan pembentukan
pribadinya. Pendapat Brighman yang dikutip oleh Oten Sutisna 1985 : 144 : “Masyarakat adalah tempat dimana hidup sejumlah kelompok manusia yang
mempunyai ketentuan dan peraturan hidup yang disepakati bersama dan berkembangnya norma-norma yang berlainan di dalamnya. Lingkungan dan
hubungannya dengan pembawaan atau pengaruh lingkungan terhadap pendidikan manusia, merupakan penyebab dan akibat dari cara maupun efek pasif yang
eksistensinya tidak dapat dilepaskan dari lingkungan”.
Interaksi antara menusi menyebabkan adanya kehidupan masyarakat. Bentuk- bentuk interaksi ini kemudian mewarnai kondisi sosial dalam kehidupan masyarakat.
Dalam proses interaksi ini dapat ditemukan berbagai sifat hubungan antar manusia, mulai dari hubungan yang sangat intim, agak renggang, malahan kadang kala hubungan
dalam arti benturan antar kelompok kepentingan yang satu dengan yang lainnya. Perkembangan dan perubahan adalah merupakan ciri dari seluruh tingkatan
masyarakat. Masyarakat juga amat menentukan bagi penyesuaian diri anak, karena sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan di rumah, dan rumah mereka berada di
20
dalam lingungan masyarakat. Banyak hal-hal yang terdapat di lingkungan masyarakat yang dapat menimbulkan kesulitan dalam menyesuaikan diri anak dan
perkembangannya. Pengaruh pergaulan bebas dan kekerasan serta tingkah laku yang bertentangan dengan Pancasila, menimbulkan hal-hal negatif bagi anak-anak dan remaja.
Faktor lingkungan masyarakat merupakan penunjang dalam pembenrukan kepribadian siswa, tetapi juga merupakan faktor yang menyebabkan kemungkinan
timbulnya perbuatan-perbuatan indisipliner pada siswa, seperti diungkapkan oleh Sofyan Wills 1981 : 65-68 , yang menyatakan sebagai berikut :
a. Kurangnya ajaran-ajaran agama secara konsekuen dalam masyarakat. b. Masyarakat yang kurang memperoleh pendidikan.
c. Kurangnya pengawasan terhadap anak. d. Pengaruh-pengaruhnorma dari luar asing.
Faktor lingkungan yang bernafaskan agama sangat besar artinya dalam mendorong anak untuk berkembang jadi manusia yang taat melaksanakan kewajiban
yang dibebankan dalam agama bagi pemeluknya, dan ini akan mendorong siswa untuk mengembangkan kepribadiannya, ke arah pribadi yang positif.
C. Pembinaan Terhadap Siswa