2. Mengetahui   sejauh   mana   peranan   orang   tua   dan   guru   dalam   mengembangkan
kedisiplinan. 3.
Mengetahui   kegiatan   apa   yang   dilakukan   oleh   orang   tua   dan   guru   dalam mengembangkan kedisiplinan siswa yang tidak disiplin.
D.  Aanggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
Yang dimaksud dengan anggapan dasar  menurut  Winarno Surakhmad     1982 : 63  adalah :
“Di dalam suatu penelitian dibutuhkan sesuatu anggapan dasar dimana anggapan dasar merupakan titik tolak penelitian berupa suatu pendapat yang tidak perlu
dibuktikan kebenarannya”.
Penelitian ini bertitik tolak dari anggapan dasar sebagai berikut : 1. Peranan orang tua dan guru dalam membimbing siswa perlu dilakukan
secara   aktif,   baik   di   rumah   maupun   di   sekolah,   maka   usaha   untuk mengembangkan sikap disiplin siswa akan mudah tercapai.
2. Melalui   kegiatan-kegiatan   positif   yang   dilakukan   siswa   di   lingkungan keluarga   maupun   di   lingkungan   sekolah,   maka   siswa   dapat
mengembangkan sikap disiplin, baik di rumah maupun di sekolah.
2. Hipotesis
a. Jika   orang   tua   dan   guru   aktif   dalam   kegiatan   belajar   mengajar,   maka proses kedisiplinan siswa akan mudah tercapai.
5
b. Jika kegiatan-kegiatan siswa yang dilakukan di lingkungan keluarga dan di   lingkungan   sekolah   bersifat   positif   dan   menunjang   terhadap   proses
belajar mengajar, usaha pengembangan sikap disiplin siswa akan mudah dicapai.
6
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Disiplin Sekolah
1. Pengertian Disiplin
Disiplin begitu penting bagi semua kegiatan kelompok yang terorganisir. Para anggota harus mengendalikan keinginan pribadi masing-masing dan bekerja sama untuk
kebaikan bersama. Dengan kata lain mereka harus mengikuti dengan layak tata perilaku yang ditetapkan oleh pemimpin organisasi, sehingga tujuan-tujuan yang telah disepakati
itu bisa dicapai.  Disiplin  mengandung  maksud  bahwa para anggota suatu organisasi, apakah  itu  suatu  perkumpulan,  kantor,  perusahaan,  pemerintahan  atau sekolah,  harus
mematuhi  peraturan atau  hukum yang  telah  ditetapkan  oleh organisasi,  apabila  tidak maka organisasi itu akan menghadapi keruntuhan yang  sukar dihindari. Kata disiplin
berasal dari bahasa latin “disciplana” yang berarti : “Latihan atau pendidikan kesopanan
dan kerohanian serta pengembangan tabiat”.  Brigjen TNI Amiroeddin Syarif, SH., 1983 :   11   .   Kata   disiplin   mengandung   arti   :“Sebagai   pedoman   dan   pemberian   kepastian
berpijak”.  Muh. Said 1989 : 87 . Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang apa sebenarnya yang dimaksud
dengan disiplin tersebut perlu dilihat dari kenyataan-kenyataan yang dapat kita temui di dalam kehidupan manusia.
Disiplin menurut Brigjen TNI Amiroedin Syarif, SH., 1983 : 11-12 , disiplin itu antara lain : “Disiplin Pribadi self discipline, disiplin keluarga, disiplin masyarakat,
disiplin partai, disiplin kerja, disiplin militer, disiplin nasional dan sebagainya”.
7