Keragaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi Primer

+,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 70

4.2.3. Keragaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi Primer

Koperasi Primer anggota Koperasi Sekunder yang terpilih dalam penelitian ini berjumlah 107 koperasi. Jumlah ini dikatagorikan menurut 12 jenis Koperasi Sekunder Tingkat Propinsi dengan perincian sebagai berikut : 1 KUD, 26 koperasi; 2 KUD Susu, 4 koperasi; 3 KOPDIT, 11 koperasi; 4 KUD MINA, 2 koperasi; 5 KPRI, 24 koperasi; 6 KOPPAS, 6 koperasi; 7 KOPPONTREN, 1 koperasi; 8 KSP, 7 koperasi; 9 KOPWAN, 5 koperasi; 10 KOPPOLDA, 12 koperasi, dan 11 KSU, 9 koperasi. Pada umumnya sebagian Koperasi Primer mengalami perkembangan yang makin maju, sebagian lagi tidak mengalami kemajuan berarti atau tetap statis dan sebagian lainnya malah makin menurun. Keragaan kelembagaan dan usaha Koperasi Primer menurut jenis Koperasi Sekunder dibahas berturut-turut berikut ini. Keragaan masing-masing golongan koperasi secara rata-rata selama 5 tahun tahun 2001 – 2005 menurut urutan nilai terbesar dapat dilihat pada Gambar 26 berikut. Jumlah Anggota Koperasi Primer Anggota Sampel 50 51 246 469 481 512 530 2434 3364 6421 1299 N a m a K o p e ra s i Orang KUD SUSU KUD MINA KOPDIT KUD KSU K. POLDA KP - RI KOPWAN KSP K.PONTREN KOPPAS Jumlah Pengurus Koperasi Primer Anggota Sampel 7 7 7 8 8 8 8 10 11 14 9 N a m a K o p e ra s i Orang KSP KOPWAN K.PONTREN KOPDIT K. POLDA KUD SUSU KP - RI KUD MINA KUD KOPPAS KSU Jumlah Unit Usaha Koperasi Primer Anggota Sampel 2 2 2 2 3 3 3 4 5 9 4 Unit KUD SUSU KUD MINA KUD KOPDIT K.PONTREN KSU KP - RI K. POLDA KSP KOPPAS KOPWAN Jumlah Modal Koperasi Primer Anggota Sampel 273 450 670 688 871 913 1030 2618 4848 11399 1154 N a m a K o p e ra s i Jt Rupiah KUD KUD SUSU KOPDIT KOPWAN KOPPAS KP - RI KSP K. POLDA K.PONTREN KSU KUD MINA +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 71 Gambar 26. Keragaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi Primer Anggota Sampel dari Koperasi Sekunder Tingkat Propinsi Jumlah SHU Koperasi Primer Anggota Sampel 28 63 63 83 116 142 231 481 1110 - 154 N a m a K o p e ra s i Jt Rupiah KOPPAS KUD KSP KOPWAN KP - RI K. POLDA KSU KUD SUSU KOPDIT KUD MINA K.PONTREN Rata-rata Solvabilitas Koperasi Primer Anggota Sampel 109.24 144.83 152.42 159.46 168.86 207.68 368.48 404.50 417.84 - 297.21 N a m a K o p e ra s i Persen K. POLDA KSU KP - RI KUD KUD SUSU KOPWAN KSP KOPPAS KOPDIT KUD MINA K.PONTREN Rata-rata Rentabilitas Koperasi Primer Anggota Sampel 1.87 4.98 5.03 9.30 14.94 19.24 20.78 21.02 25.67 - 20.34 N a m a K o p e ra s i Persen KP - RI KOPPAS K. POLDA KOPWAN KSP KSU KUD KOPDIT KUD MINA KUD SUSU K.PONTREN Rata-rata Likuiditas Koperasi Primer Anggota Sampel 91.01 104.60 122.31 130.61 145.11 149.78 353.58 760.80 821.83 - 285.94 N a m a K o p e ra s i Persen KSU K. POLDA KP - RI KUD KOPWAN KUD SUSU KSP KOPDIT KUD MINA KOPPAS K.PONTREN Jumlah Volume Usaha Koperasi Primer Anggota Sampel 11 24 153 463 607 730 1002 2301 2757 8911 1018 N a m a K o p e ra s i Jt Rupiah KUD SUSU KOPWAN KOPPAS KP - RI K. POLDA KOPDIT KSP KUD KSU KUD MINA K.PONTREN +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 72 Dari sisi jumlah anggota, KUD Susu memiliki anggota jauh lebih banyak diikuti, KUD MINA, KOPDIT, KUD, dan seterusnya. Pada sisi pengurus, KSP, KOPWAN, dan KOPPONTREN memiliki jumlah pengurus lebih banyak dibanding koperasi-koperasi lainnya. Untuk jumlah unit usaha, KSI memiliki jumlah yang lebih banyak 9 unit diikuti masing-masing oleh KUD MINA dan KUD. Dari sisi modal, KUD memiliki modal terbesar mencapai Rp. 11,4 milyar jauh diatas koperasi-koperasi lainnya. Modal terbanyak kedua dicapai oleh KUD Susu disusul KOPDIT dan KOPWAN. Pada nilai volume usaha, KSI mencapai volume usaha terbesar disusul KOPWAN dan KOPPAS. Sedangkan nilai SHU terbesar dicapai oleh KOPPAS disusul KUD dan KSP. Sedangkan KUD MINA mencapai nilai SHU yang paling rendah. Dari sisi rasio keuangan, KOPPOLDA, KSU, KPRI, dan KUD mencapai nilai solvabilitas dan likuiditas yang lebih besar. Nilai solvabilitas dan likuiditas yang besar ini memiliki arti keempat koperasi tersebut memiliki kemampuan lebih baik dalam mengembalikan hutang. Sedangkan untuk rasio rentabilitas, 5 koperasi yang mencapai nilai paling besar adalah KPRI, KOPPAS, KOPPOLDA, KOPWAN, dan KSP. Nilai ini memiliki arti dari setiap seratus rupiah harta masing-masing koperasi, mampu menghasilkan nilai SHU sebesar nilai persentase masing-masing. Keragaan Koperasi Primer anggota sampel dapat juga dilihat menurut trend perkembangan rata-rata selama 5 tahun terakhir tahun 2001 – 2005. Trend perkembangan masing-masing koperasi tersebut disajikan berurutan di bawah ini.

1. Koperasi Primer Anggota PUSKUD

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKUD yakni Koperasi Unit Desa KUD yang terpilih adalah sebanyak 26 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut berbeda- beda satu sama lain. Secara keseluruhan perkembangan KUD tersebut selama tahun 2001 – 2005 ditunjukkan pada Tabel 11 berikut ini. Tabel 11. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKUD No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Perkembangan Me- ningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 26 a. Jumlah Anggota 53.85 3.85 38.46 3.85 b. Jumlah Unit Usaha 11.54 76.92 7.69 3.85 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 84.62 11.54 3.85 b. Modal Luar 34.62 7.69 34.62 23.8 c. SHU 73.08 23.08 3.85 d. Solvabilitas 65.38 7.69 15.38 11.54 e. Rentabilitas 57.69 7.69 19.23 15.38 f. Likuiditas 57.69 3.85 23.08 15.38 Sumber : Diolah dari data primer +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 73 Data pada tabel di atas menunjukkan 53,85 dari 26 Koperasi Primer anggota PUSKUD mengalami peningkatan jumlah anggota, 38,46 mengalami penurunan anggota, 3,85 mengalami perkembangan anggota tetap dan sisa 3,85 tidak ada datanya. Mengenai perkembangan jumlah unit usaha sebanyak 76,92 Koperasi Primer mengalami perkembangan jumlah unit usaha yang tetap atau tidak berubah selama 5 tahun, 11,54 mengalami peningkatan jumlah unit usaha 7,69 mengalami penurunan dan 3,85 tidak ada datanya. Berdasarkan data di atas, lebih banyak Koperasi Primer yang mengalami peningkatan jumlah anggota 53,85 dan lebih banyak juga yang mengalami perkembangan jumlah unit usaha secara tetap 76,92 . Data ini menunjukkan persentase terbesar dari Koperasi Primer anggota PUSKUD hanya lebih cenderung menambah jumlah anggota dan tidak dominan didalam menambah atau meningkatkan jumlah unit usahanya. Secara umum dikatakan bahwa keragaan kelembagaan Koperasi Primer anggota PUSKUD digolongkan statis dan kurang terdorong untuk berkembang. Pada aspek usaha, tabel di atas menunjukkan semua aspek memiliki nilai persentase yang sangat besar pada trend meningkat. Dengan demikian secara umum Koperasi Primer anggota PUSKUD memiliki keragaan usaha yang cerah yakni makin berkembang dan berpeluang mencapai produktivitas yang lebih tinggi.

2. Koperasi Primer Anggota GKSI Jateng

Koperasi Primer anggota GKSI Jateng yang terpilih berjumlah 4 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi anggota selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 12 berikut. Tabel 12. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota GKSI Jateng No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Meningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 4 a. Jumlah Anggota 25 75 b. Jumlah Unit Usaha 50 50 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 50 50 c. SHU 25 75 d. Solvabilitas 100 e. Rentabilitas 100 f. Likuiditas 75 25 Sumber : Diolah dari data primer +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 74 Pada aspek jumlah anggota, lebih banyak Koperasi Primer mengalami penurunan jumlah anggota 75. Namun dalam hal unit usaha, 50 mampu menambah unit usaha baru sedangkan 50 lagi tetap dengan jumlah usaha yang ada. Data ini menunjukkan separuh dari Koperasi Primer anggota GKSI memiliki kemampuan ekspansi usaha meskipun banyak di antara mereka berkurang anggotanya. Dapat dikatakan bahwa keragaan kelembagaan Koperasi Primer anggota GKSI Jateng digolongkan sebagai berpotensi mampu berkembang di masa datang. Pada aspek usaha, semua Koperasi Primer anggota 100 mengalami peningkatan modal sendiri. Separuh 50 mampu meningkatkan modal luarnya tetapi 50 juga mengalami penurunan modal luar. Begitu juga semua Koperasi Primer anggota 100 mengalami peningkatan solvabilitas dan 75 mengalami peningkatan likuiditas. Nilai-nilai ini menunjukkan lebih banyak Koperasi Primer mampu meningkatkan permodalannya yang mana hal ini diikuti dengan kemampuan mengembalikan hutang. Namun mengenai efisiensi usaha, banyak Koperasi Primer 75 mengalami penurunan SHU, dan bahkan semuanya 100 mengalami penurunan rentabilitas. Ini menunjukkan efisiensi usahanya menurun.

3. Koperasi Primer Anggota PUSKOPDIT

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKOPDIT yang terpilih sebanyak 11 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi anggota tersebut selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 13 berikut. Tabel 13. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKOPDIT No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Meningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 11 a. Jumlah Anggota 100 b. Jumlah Unit Usaha 9,09 90,91 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 90,91 9,09 b. Modal Luar 63,64 9,09 27,27 c. SHU 90,91 9,09 d. Solvabilitas 27,27 45,45 27,27 e. Rentabilitas 18,18 63,64 18,18 f. Likuiditas 27,27 45,45 27,27 Sumber : Diolah dari data primer Berdasarkan data di atas, semua Koperasi Primer 100 mengalami peningkatan jumlah anggota. Demikian pula untuk jumlah unit usaha, semua Koperasi Primer 100 mengalami perkembangan yang tetap pada jumlah unit usahanya. Data ini menunjukkan +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 75 semua Koperasi Primer anggota PUSKOPDIT lebih dominan menambah jumlah anggota dan tidak dominan didalam menambah atau meningkatkan jumlah unit usahanya. Pada aspek usaha, 90,91 Koperasi Primer anggota PUSKOPDIT mengalami peningkatan modal sendiri dan sebanyak 63,64 mengalami peningkatan modal luar. Data ini menunjukkan mayoritas Koperasi Primer anggota mampu meningkatkan permodalannya. Namun hal ini tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan mengembalikan hutang mereka karena sebanyak 54.44 Koperasi Primer mengalami penurunan solvabilitas dan likuiditasnya. Pada sisi SHU, 90,91 Koperasi Primer mampu mencapai nilai SHU yang semakin meningkat tetapi kemampuan tersebut tidak disertai peningkatan kemampuan menghasilkan keuangan bersih karena sebanyak 63,64 Koperasi Primer mengalami penurunan rentabilitasnya. Ini berarti banyak dari koperasi tersebut mengalami penurunan efisiensi usahanya.

4. Koperasi Primer Anggota PUSKUD MINA

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKUD MINA yang terpilih sebanyak 2 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut dalam 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 14 berikut. Tabel 14. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKUD MINA No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Meningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 2 a. Jumlah Anggota 100 b. Jumlah Unit Usaha 50 50 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 50 50 c. SHU 50 50 d. Solvabilitas 50 50 e. Rentabilitas 50 50 f. Likuiditas 50 50 Sumber : Diolah dari data primer Data Tabel 14 menunjukkan, semua Koperasi Primer 100 mengalami peningkatan jumlah anggota. Tetapi pada jumlah unit usaha, 50 Koperasi Primer anggota mengalami perkembangan jumlah unit usaha yang tetap dan 50 lainnya mengalami penurunan. Data ini menunjukkan Koperasi Primer anggota PUSKUD MINA hanya berkembang dalam hal menambah jumlah anggota tetapi tidak atraktif dalam +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 76 perluasan usaha. Sesuai data yang ditunjukkan, terdapat kecenderungan hanya bertahan bahkan berpotensi mengalami kemunduran dalam pengembangan usaha-usaha baru. Pada keragaan usaha, sesuai data Tabel 14, kemampuan pemupukan modal dari Koperasi Primer makin meningkat tetapi tidak diikuti dengan makin kuatnya kemampuan mengembalikan hutang dilihat dari 50 Koperasi Primer mengalami penurunan solvabilitas dan hanya 50 meningkat dalam hal likuiditas. Pada sisi SHU, hanya 50 Koperasi Primer anggota yang mengalami peningkatan sedangkan 50 lainnya mengalami penurunan. Begitu juga dengan rentabilitas dari 50 Koperasi Primer yang mengalami peningkatan. Indikasi yang ditunjukkan disini adalah usaha-usaha Koperasi Primer anggota PUSKUD MINA tidak mengalami efisiensi dan kemungkinan semakin menurun.

5. Koperasi Primer Anggota PKP – RI

Jumlah Koperasi Primer anggota PKP – RI yang terpilih sebanyak 24 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 15 berikut. Tabel 15. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PKP – RI No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Me- ningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 24 a. Jumlah Anggota 50 8.33 37.50 4.17 b. Jumlah Unit Usaha 8.33 87.50 4.17 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 58.33 8.33 16.67 25 c. SHU 87.50 12.50 d. Solvabilitas 37.50 45.83 16.67 e. Rentabilitas 45.83 37.50 16.67 f. Likuiditas 41.67 41.67 16.67 Sumber : Diolah dari data primer Dari data di atas, 52,94 Koperasi Primer anggota mengalami peningkatan jumlah anggota, 21,49 mengalami penurunan dan sebanyak 11,76 perkembangan jumlah anggotanya tetap. Pada sisi jumlah unit usaha, 88,24 Koperasi Primer anggota mengalami perkembangan yang tetap. Data-data ini memperlihatkan bahwa Koperasi Primer anggota PKP – RI agak berkembang dalam menambah jumlah anggota tetapi hanya mempertahankan jumlah usaha yang ada tanpa adanya upaya perluasan usaha-usaha baru. Pada sisi usaha, makin kuat kemampuan permodalan Koperasi Primer tetapi kemampuan mengembalikan hutang relatif tetap karena hampir seimbang antara jumlah +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 77 koperasi yang mengalami peningkatan kemampuannya dan yang mengalami penurunan kemampuannya. Sebanyak 82,35 Koperasi Primer anggota mengalami peningkatan SHU berarti usaha-usaha yang dijalankan umumnya menguntungkan Namun hanya 52,94 koperasi mengalami peningkatan rentabilitas, yang menunjukkan bahwa usaha-usaha Koperasi Primer anggota PKP – RI tidak begitu efisiensi.

6. Koperasi Primer Anggota PUSKOPPAS

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKOPPAS yang terpilih sebanyak 6 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut secara keseluruhan selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 16 berikut. Tabel 16. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKOPPAS No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Me- ningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 6 a. Jumlah Anggota 83.33 16.67 b. Jumlah Unit Usaha 100 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 33.33 16.67 50 c. SHU 50 50 d. Solvabilitas 66.67 33.33 e. Rentabilitas 66.67 33.33 f. Likuiditas 100 Sumber : Diolah dari data primer Cukup banyak Koperasi Primer anggota PUSKOPPAS yakni 83,33 mengalami peningkatan jumlah anggota. Dalam hal jumlah unit usaha, semua koperasi 100 mengalami perkembangan yang tetap. Disini, banyak dari Koperasi Primer anggota mampu dalam menambah jumlah anggotanya, tetapi di dalam jumlah unit usaha, tidak memiliki dinamika ekspansi usaha yakni tidak ada upaya perluasan pada usaha-usaha baru. Pada sisi usaha, kemampuan permodalan Koperasi Primer makin menunjukkan peningkatan dan ini diikuti dengan peningkatan kemampuan mengembalikan hutang. Secara keseluruhan, SHU mungkin tidak mengalami perkembangan meningkat dan cenderung tetap saja karena separuh 50 Koperasi Primer mengalami peningkatan SHU dan 50 lainnya mengalami penurunan SHU. Namun persentase rentabilitas menunjukkan bahwa koperasi-koperasi tersebut dominan didalam memperoleh kemampuan lebih tinggi menghasilkan keuangan bersih. Semuanya ini menunjukkan, secara fisik Koperasi Primer anggota PUSKOPPAS mengalami penurunan SHU tetapi usaha mereka masih efisien. +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 78

7. Koperasi Primer Anggota PUSKOPPONTREN

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKOPPONTREN yang terpilih dalam penelitian ini hanya berjumlah satu koperasi. Perkembangan koperasi tersebut selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 17 berikut. Tabel 17. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKOPPONTREN No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Me- ningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 1 a. Jumlah Anggota 100 b. Jumlah Unit Usaha 100 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 100 c. SHU 100 d. Solvabilitas 100 e. Rentabilitas 100 f. Likuiditas 100 Sumber : Diolah dari data primer Data pada Tabel 17 menunjukkan, secara kelembagaan Koperasi Primer anggota mengalami peningkatan pesat. Pada sisi usaha, kemampuan permodalan mereka cukup meningkat, tetapi tidak ada laporan mengenai perkembangan SHU dan kemampuan finansialnya. Karena itu keragaan usahanya tidak dapat dijelaskan secara baik.

8. Koperasi Primer Anggota PUSKSP

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKSP yang terpilih sebanyak 7 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 18 berikut. +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 79 Tabel 18. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKSP No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Me- ningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 7 a. Jumlah Anggota 100 b. Jumlah Unit Usaha 25 75 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 25 25 50 c. SHU 75 25 d. Solvabilitas 25 50 25 e. Rentabilitas 75 25 f. Likuiditas 25 50 25 Sumber : Diolah dari data primer Data Tabel 18 menunjukkan semua 100 Koperasi Primer anggota PUSKSP mengalami peningkatan jumlah anggota. Dalam hal jumlah unit usaha, 75 mengalami perkembangan yang tetap. Data ini menunjukkan banyak dari Koperasi Primer anggota mampu dalam menambah jumlah anggotanya, tetapi kurang mampu melakukan ekspansi usaha yakni penciptaan usaha-usaha baru. Pada sisi usaha, belum sepenuhnya Koperasi Primer mampu meningkatkan permodalannya karena masih 50 mengalami penurunan modal luar. Kekurang-mampuan ini diperkuat dengan sebanyak 50 dari mereka yang makin menurun kemampuan untuk mengembalikan hutang. Pada sisi lain, 75 Koperasi Primer anggota PUSKSP mengalami peningkatan SHU, tetapi 75 dari mereka mengalami penurunan rentabilitasnya. Ini berarti kemampuan menghasilkan keuangan bersih dari koperasi-koperasi tersebut makin menurun.

9. Koperasi Primer Anggota PUSKOPWAN

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKOPWAN yang terpilih sebanyak 5 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 19 berikut. +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 80 Tabel 19. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKOPWAN No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Meningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 5 a. Jumlah Anggota 80 20 b. Jumlah Unit Usaha 100 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 60 40 c. SHU 80 20 d. Solvabilitas 60 40 e. Rentabilitas 40 60 f. Likuiditas 40 60 Sumber : Diolah dari data primer Sebanyak 80 Koperasi Primer anggota PUSKOPWAN mengalami peningkatan jumlah anggota. Untuk jumlah unit usaha, semua koperasi 100 mengalami perkembangan yang tetap. Banyak dari Koperasi Primer anggota baru mampu dalam menambah jumlah anggotanya, dan belum mampu melakukan ekspansi usaha yakni menambah unit-unit usaha baru. Pada keragaan usaha, Koperasi Primer menunjukkan kemampuan meningkatkan permodalannya namun belum menunjukkan peningkatan di dalam mengembalikan hutang. Mayoritas 80 Koperasi Primer mengalami peningkatan SHU, tetapi tidak dibarengi dengan kemampuan menghasilkan keuangan bersih. Persentase rentabilitas menunjukkan 60 Koperasi Primer anggota PUSKOPWAN mengalami penurunan kemampuan menghasilkan keuangan bersih. Ini sebagai tanda bahwa usaha yang dijalankan makin menurun efisiensinya.

10. Koperasi Primer Anggota PUSKOPPOLDA

Jumlah Koperasi Primer anggota PUSKOPPOLDA yang terpilih sebanyak 12 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 20 berikut. +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 81 Tabel 20. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PUSKOPPOLDA No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Me- ningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 11 a. Jumlah Anggota 72.73 18.18 9.090 b. Jumlah Unit Usaha 9.09 81.82 9.09 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 27.27 9.09 27.27 36.36 c. SHU 100 d. Solvabilitas 54.55 36.36 9.09 e. Rentabilitas 45.45 45.45 9.09 f. Likuiditas 63.64 27.27 9.09 Sumber : Diolah dari data primer Data pada Tabel 20. menunjukkan 72,73 Koperasi Primer anggota PUSKOPPOLDA mengalami peningkatan jumlah anggota. Dari jumlah unit usaha, 81,82 koperasi mengalami perkembangan yang tetap dan tidak ada yang mengalami peningkatan jumlah unit usahanya. Ini berarti Koperasi Primer anggota baru mampu dalam menambah jumlah anggotanya, dan belum mampu melakukan ekspansi usaha yakni menambah unit- unit usaha baru. Pada keragaan usaha, Koperasi Primer anggota semuanya menunjukkan kemampuan meningkatkan modal sendiri tetapi hanya 27,27 mampu meningkatkan modal luarnya. Meskipun secara keseluruhan permodalan Koperasi-koperasi Primer cenderung meningkat tetapi relatif kurang dari separuh dari mereka yang meningkat kemampuan mengembalikan hutangnya. Umumnya semua 100 Koperasi Primer mengalami peningkatan SHU, tetapi hanya 45,45 dari mereka yang mengalami peningkatan kemampuan menghasilkan keuangan bersih. Ini berarti hanya 45,45 Koperasi Primer anggota PUSKOPPOLDA yang mengalami efisiensi usaha.

11. Koperasi Primer Anggota PKSU

Jumlah Koperasi Primer anggota PKSU yang terpilih sebanyak 9 koperasi. Perkembangan koperasi-koperasi tersebut selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 21 berikut. +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 82 Tabel 21. Perkembangan Aspek-aspek Keragaan Koperasi Primer Anggota PKSU No. Aspek Keragaan Koperasi Jlh Kop. Primer Trend Me- ningkat Tetap Menurun Tdk ada data 1 Aspek Kelembagaan 9 a. Jumlah Anggota 66.67 33.33 b. Jumlah Unit Usaha 55.55 22.22 22.22 2 Aspek Usaha a. Modal Sendiri 100 b. Modal Luar 88.89 11.11 c. SHU 66.67 33.33 d. Solvabilitas 22.22 33.33 44.44 e. Rentabilitas 22.22 33.33 44.44 f. Likuiditas 33.33 11.11 11.11 44.44 Sumber : Diolah dari data primer Data pada Tabel 21. menunjukkan 66,67 Koperasi Primer anggota PKSU mengalami peningkatan jumlah anggota. Dari jumlah unit usaha, 55,55 koperasi mengalami perkembangan yang meningkat sedangkan persentase yang sama 22,22 mengalami jumlah unit usaha tetap dan menurun. Ini berarti Koperasi Primer anggota mampu dalam menambah jumlah anggotanya, dan juga mampu melakukan ekspansi usaha yakni menambah unit-unit usaha baru. Pada keragaan usaha, Koperasi Primer anggota semuanya menunjukkan kemampuan meningkatkan modal sendiri dan sejumlah 88,89 mampu meningkatkan modal luarnya. Meskipun secara keseluruhan permodalan Koperasi-koperasi Primer cenderung meningkat tetapi relatif kurang dari setengah dari mereka tidak memiliki data. Sebanyak 66,67 Koperasi Primer mengalami peningkatan SHU dan sisanya 33,33 mengalami penurunan SHU. Nilai rasio keuangan menunjukkan 22,22 dari Koperasi Primer memiliki kemampuan mengembalikan hutang dan menghasilkan pendapatan bersih. Sebaliknya lebih banyak yaitu 33,33 - 44,44 menurun kemampuan mengembalikan hutangnya dan kemampuan menghasilkan pendapatan bersih. Ini berarti lebih banyak Koperasi Primer anggota PKSU mengalami inefisiensi usaha. Keterkaitan Koperasi Sekunder dengan Koperasi Anggotanya Untuk mengetahui sejauh mana Koperasi Sekunder berperan menunjang aktivitas dan usaha-usaha Koperasi anggotanya maka perlu dibahas sejauh mana keterkaitan diantara mereka. Keterkaitan diantara Koperasi Sekunder dan Koperasi anggotanya dapat terwujud di dalam fungsi-fungsi yang dijalankan di antara mereka. +,,,-.,0+122 +324- -.,2560--75 83 Keterkaitan diantara koperasi dibedakan atas dua kategori. Pertama, keterkaitan antara Koperasi Sekunder Tingkat Nasional Induk Koperasi dengan anggotanya. Kedua, keterkaitan antara Koperasi Sekunder Tingkat Propinsi dengan Koperasi Primer anggota. Berikut ini disajikan pembahasan pada masing-masing bagian.

4.3.1. Keterkaitan Koperasi