Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

40 sedangkan variabel pendapatan masyarakat dan tingkat pengangguran memiliki pengaruh positif serta variabel tingkat lulusan sekolah menengah memiliki pengaruh negatif. Dalam penelitian ini digunakan kajian empiris oleh J.L De Meullemester dan D. Rochat 1998 sebagai acuan utama penelitian ini. Dalam penelitiannya Meullemester menggunakan model � � = � � + � � + � � � + � � � + � � + � , dimana ENR adalah jumlah pendaftar pada pendidikan tinggi yang diproyeksikan dengan rasio jumlah penduduk yang mendaftar pendidikan tinggi dengan jumlah penduduk usia 18 tahun, UN adalah tingkat pengangguran, PINT adalah Professional Intelectual Workers, YFISC adalah rata-rata pendapatan fiskal dan S adalah jumlah perguruan tinggi. Namun dalam penelitian ini tidak menggunakan variabel jumlah perguruan tinggi tetapi menggunakan variabel biaya pendidikan dan variabel persentase tingkat lulusan sekolah menengah serta dalam penelitian ini akan digunakan spesifikasi model semilog.

C. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh biaya pendidikan terhadap permintaan pendidikan tinggi Biaya pendidikan merupakan elemen penting dalam membuat keputusan untuk masuk ke pendidikan tinggi terlebih pada negara berkembang seperti Indonesia. Pada negara berkembang bisa dikatakan kesadaran masyarakatnya masih relatif rendah untuk melakukan investasi pada sektor pendidikan terutama untuk pendidikan tinggi. Di Indonesia sendiri pendidikan hanya diwajibkan sampai jenjang sekolah menengah 41 pertama melalui program pemerintah wajib belajar sembilan tahun dan program tersebut juga masih dipertanyakan karena tidak ada sanksi bagi mereka yang tidak menempuh pendidikan sampai jenjang SMP meskipun itu merupakan program wajib. Di Indonesia pendidikan tinggi masih dianggap sebagai barang mewah karena biaya pendidikan yang cukup tinggi. Biaya pendidikan merupakan constrain yang dihadapi sebagian besar masyarakat. Sesuai dengan model permintaan, kenaikan yang terjadi pada biaya pendidikan akan mengurangi jumlah permintaan pada pendidikan tinggi dan sebaliknya. 2. Pengaruh pendapatan masyarakat terhadap permintaan pendidikan tinggi Permintaan barang dan jasa dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini juga berlaku pada permintaan pendidikan tinggi. Keluarga dengan tingkat pendapatan rendah menengah ke bawah sangat memperhatikan elemen biaya karena mereka harus memastikan pendapatan mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan primer yang ada barulah kebutuhan sekunder dan tersier. Semakin rendah pendapatan masyarakat akan semakin kecil minat mereka dalam menyekolahkan keluarganya terlebih pada pendidikan tinggi dan sebaliknya semakin tinggi padapatan masyarakat akan semakin besar pula kesadaran mereka untuk menyekolahkan keluarganya pada pendidikan yang semakin tinggi. 42 3. Pengaruh tingkat pengangguran terhadap permintaan pendidikan tinggi Giorgio Brunello 1998 mengemukakan bahwa pendidikan dapat mengurangi pegangguran namun tidak dapat menghilangkan keseluruhan pengangguran termasuk di negara maju yang telah menguasai teknologi canggih sekalipun. Pengangguran merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh semua negara di dunia baik negara maju maupun negara berkembang meskipun jumlahnya berbeda. Di negara maju angka pengangguran cenderung rendah karena perkembangan jumlah populasi penduduk tidak secepat di negara berkembang serta kesadaran masyarakatnya yang tinggi baik di bidang pendidikan, kesehatan, politik dan lain lain. Individu akan memilih investasi pendidikan tinggi jika adanya suatu kepastian prospek pekerjaan yang bagus dimasa yang akan datang. Jika suatu negara memiliki tingkat pengangguran yang semakin naik maka dengan sendirinya permintaan akan pendidikan akan turun karena individu tidak bisa berharap bahwa investasi pendidikan yang dilakukannya dapat mengubah nasibnya dimasa depan dan begitupun sebaliknya. 4. Pengaruh pekerja tingkat universitas terhadap permintaan pendidikan tinggi Di banyak negara terutama negara maju, pemerintah terus memacu perkembangan permintaan pendidikan tinggi karena para lulusan pendidikan tinggi memiliki kontribusi langsung untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi negara Lee Harvey: 2000. Selain itu, lulusan 43 pendidikan tinggi juga dimungkinan mendapatkan upah yang relatif lebih tinggi dibandingkan jenjang pendidikan di bawahnya karena dianggap lebih produktif. Semakin besar jumlah pekerja lulusan pendidikan tinggi universitas yang mendapatkan pekerjaan maka akan semakin tinggi pula permintaan pada pendidikan tinggi. 5. Pengaruh tingkat lulusan sekolah menengah terhadap permintaan pendidikan tinggi Meningkatnya jumlah permintaan pendidikan tinggi juga dipengaruhi oleh jumlah konsumen pada pasar komoditi pendidikan tinggi. Jumlah konsumen pada pendidikan tinggi diproyeksikan oleh tingkat lulusan sekolah menengah baik SMASMK. Salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh mereka yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi adalah harus menamatkan pendidikan menengah. Sehingga jika tingkat lulusan sekolah menengah maka permintaan pada pendidikan tinggi akan naik dan sebaliknya. Berdasarkan kajian teoritis yang telah dijelaskan maka dapat digambarkan bagan paradigma dalam penelitian ini. Berikut paradigma penelitian: