27
pendidikan. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan masyarakat sebagai wujud partisipasinya dalam penyelenggaraan pendidikan,
karena pendidikan bukan hanya menjadi tanggungan pemerintah dan orang tua saja tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama baik
pemerintah dan orangtua maupun masyarakat. Jenis-jenis biaya pendidikan dapat dilihat melalui diagram berikut:
Gambar 2: Jenis-jenis Biaya Pendidikan Pandit: 1981
Pada beberapa penelitian, pengaruh biaya pendidikan terhadap angka pendaftaran atau angka partisipasi pada pendidikan tinggi bernilai negatif.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dave. E Marcote 2008 di United State of America
dimana penelitian menunjukan angka koefisien elastisitas sebesar -0,107. Hal tersebut juga diperoleh Carl C. Brown 2012 yang
28
dilakukan di Florida Southern College yang memiliki nilai koefisien elatisitas sebesar -1,8. Jadi, diasumsikan dalam penelitian ini nilai dari
pengaruh biaya pendidikan terhadap permintaan pendidikan tinggi di Indonesia akan diperoleh angka negatif sesuai dengan hukum permintaan
yang berlaku.
5. Pendapatan Masyarakat
Pendapatan merupakan faktor umum yang sering ditemukan dalam membahas permintaan termasuk dalam permintaan pada pendidikan tinggi.
Pada barang dan jasa pada umumnya, jumlah yang dikonsumsi akan naik seiring dengan naiknya pendapatan. Dalam model human capital
pendapatan memang bukan merupakan satu-satunya faktor investasi pada pendidikan tinggi. Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa
pendidikan tinggi sangat bergantung pada pendapatan masyarakat terutama masyarakat yang memiliki pendapatan rendah, karena biaya
pendidikan tinggi yang cukup besar menyebabkan pendapatan mereka tidak cukup untuk membiayai pendidikan tinggi keluarganya meskipun
sebenarnya pendidikan tinggi akan menaikkan pendapatan mereka di kemudian hari Clotfelter: 1991. Untuk mengukur tingkat pendapatan
masyarakat di Indonesia proxy yang digunakan adalah nilai PDRB per Kapita.
PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu
provinsi dan kabupatenkota dalam satu kurun waktu tertentu satu tahun
29
kelender. Dalam penghitungannya, untuk menghindari perhitungan ganda, nilai output bersih diberi nama secara spesifik, yaitu nilai tambah
value added. Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB dihitung atas dasar harga berlaku
apabila nilai tambah barang dan jasa dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun bersangkutan, sementara PDRB atas dasar harga
konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan tingkat
pertumbuhan perekonomian suatu daerah baik secara agregat maupun sektoral. Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi
masing-masing sektor ekonomi terhadap total nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Selain itu, pendapatan per kapita yang diperoleh dari
perbandingan PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pada tahun bersangkutan dapat digunakan untuk membandingkan tingkat
kemakmuran suatu daerah dengan daerah lainnya. Perbandingan PDRB atas dasar harga berlaku terhadap PDRB atas dasar harga konstan dapat
juga digunakan untuk melihat tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi. Sedangkan PDRB per Kapita merupakan nilai PDRB setelah dibagi
dengan jumlah penduduk dalam suatu wilayah. Cara perhitungan PDRB per Kapita dapat dilihat dari rumus berikut:
PDRB per Kapita =
� ⅀
�ℎ �
x 100 Menurut Clotfelter 1991 pendidikan tinggi merupakan komoditi
yang memiliki highly income-elasticity. Pendapatan selalu memiliki
30
pengaruh positif terhadap tingkat permintaan pendidikan tinggi. Jadi dalam asumsi ceteris paribus ketika tingkat pendapatan naik maka tingkat
permintaan pendidikan tinggi akan naik dan sebaliknya
6. Pengangguran a. Pengertian Pengangguran
Menurut Badan Pusat Statistik BPS pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Data pengangguran
dikumpulkan BPS melalui survey rumah tangga, seperti Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas, Sensus Penduduk SP, Survei
Penduduk Antar Sensus SUPAS, dan Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas. Diantara sensussurvei tersebut Sakernas
merupakan survei yang khusus dirancang untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan secara periodik. Saat ini Sakernas diselenggarakan
dua kali setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
b. Jenis-jenis Pengangguran
Adapun jenis-jenis Penggangguran menurut Sukirno 2011 adalah
sebagai berikut :
1 Berdasarkan Penyebabnya a Pengangguran Friksional, adalah pengangguran normal yang
terjadi jika ada 2-3 maka dianggap sudah mencapai kesempatan kerja penuh.
31
b Pengangguran Siklikal, adalah pengangguran yang terjadi karena merosotnya harga komoditas dari naik turunnya siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran tenaga kerja.
c Pengangguran Struktural, adalah pengangguran karena kemerosotan beberapa faktor produksi sehingga kegiatan
produksi menurun dan pekerja diberhentikan. d Pengangguran Teknologi, adalah pengangguran yang terjadi
karena tenaga manusia digantikan oleh mesin industri. 2 Berdasarkan Cirinya
a Pengangguran Musiman,
adalah keadaan
seseorang menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka
pendek. Sebagai contoh, petani yang menanti musim tanam, tukang jualan durian yang menanti musim durian, dan
sebagainya. b Pengangguran Terbuka, pengangguran yang terjadi karena
pertambahan lapangan
kerja lebih
rendah daripada
pertambahan pencari kerja. c Pengangguran Tersembunyi, pengangguran yang terjadi karena
jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih besar dari yang sebenarnya diperlukan agar dapat melakukan kegiatannya
dengan efisien.