Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

43 pendidikan tinggi juga dimungkinan mendapatkan upah yang relatif lebih tinggi dibandingkan jenjang pendidikan di bawahnya karena dianggap lebih produktif. Semakin besar jumlah pekerja lulusan pendidikan tinggi universitas yang mendapatkan pekerjaan maka akan semakin tinggi pula permintaan pada pendidikan tinggi. 5. Pengaruh tingkat lulusan sekolah menengah terhadap permintaan pendidikan tinggi Meningkatnya jumlah permintaan pendidikan tinggi juga dipengaruhi oleh jumlah konsumen pada pasar komoditi pendidikan tinggi. Jumlah konsumen pada pendidikan tinggi diproyeksikan oleh tingkat lulusan sekolah menengah baik SMASMK. Salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh mereka yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi adalah harus menamatkan pendidikan menengah. Sehingga jika tingkat lulusan sekolah menengah maka permintaan pada pendidikan tinggi akan naik dan sebaliknya. Berdasarkan kajian teoritis yang telah dijelaskan maka dapat digambarkan bagan paradigma dalam penelitian ini. Berikut paradigma penelitian: 44 Gambar 3: Paradigma Penelitian Keterangan: : Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial : Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan

D. Hipotesis Dari landasan konseptual dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat

disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut: HI 1 : terdapat pengaruh biaya pendidikan terhadap permintaan pendidikan tinggi di Indonesia. HI 2 : terdapat pengaruh pendapatan masyarakat terhadap permintaan pendidikan tinggi di Indonesia. HI 3 : terdapat pengaruh tingkat pengangguran terhadap permintaan pendidikan tinggi di Indonesia. 45 HI 4 : terdapat pengaruh pekerja tingkat universitas terhadap permintaan pendidikan tinggi di Indonesia. HI 5 : terdapat pengaruh tingkat lulusan sekolah menengah terhadap permintaan pendidikan tinggi di Indonesia. HI 6 : terdapat pengaruh biaya pendidikan, pendapatan masyarakat, tingkat pengangguran, jumlah pekerja tingkat universitas dan tingkat lulusan sekolah menengah terhadap permintaan pendidikan tinggi di Indonesia. 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis ex post facto. Penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut Sugiyono: 2010. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi opersional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut. Sebagai panduan untuk melakukan penelitian dan dalam rangka pengujian hipotesis yang diajukan, maka perlu dikemukakan definisi variabel yang digunakan. Penelitian ini menggunakan permintaan pendidikan tinggi sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah biaya pendidikan, pendapatan masyarakat, tingkat pengangguran, jumlah pekerja tingkat universitas dan tingkat lulusan sekolah menengah. Sedangkan definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Permintaan Pendidikan Tinggi Variabel permintaan pendidikan tinggi di Indonesia adalah rasio jumlah penduduk usia 19-24 tahun yang kuliah di pendidikan tinggi terhadap jumlah penduduk yang berusia 19-24 tahun sesuai dengan cara pengukuran permintaan pendidikan tinggi menurut penelitian yang dilakukan oleh Meulemesster tahun 1998. Dalam penelitian ini permintaan pendidikan tinggi menggunakan proxy angka partisipasi murni APM pendidikan tinggi. Variabel ini dinyatakan dalam satuan persen. 2. Biaya Pendidikan Variabel biaya pendidikan adalah rata-rata biaya pendidikan riil berupa biaya langsung pada jenjang pendidikan tinggi per tahun. Variabel ini dinyatakan dalam satuan rupiah. 3. Pendapatan Masyarakat Pendapatan masyarakat adalah PDRB per Kapita riil tiap provinsi di Indonesia berdasarkan harga konstan tahun 2000. Variabel ini dinyatakan dalam satuan rupiah. 4. Tingkat Pengangguran Tingkat pengangguran adalah rasio penduduk 15 tahun ke atas yang termasuk pengangguran terbuka menurut jenjang pendidikan tinggi