11
c. Hasil studi dalam penelitian ini akan memperkuat kajian teoritis pada topik permintaan dan elastisitas dalam mata kuliah ekonomi mikro
serta topik barang dan kebijakan publik pada mata kuliah ekonomi publik.
2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan. Peneliti menjadi tahu faktor yang mempengaruhi permintaan
pendidikan di Indonesia dan bagaimana pengaruhnya. b. Bagi pengambil kebijakan
Sebagai alat evaluasi dan menyediakan informasi bagi pengambil kebijakan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya dalam dunia
pendidikan.
12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori 1. Permintaan Pendidikan
a. Pengertian Permintaan
Permintaan diartikan sebagai perilaku konsumen dalam membeli satu jenis barang dan jasa tertentu Mankiw: 2004. Permintaan tunduk
pada hukum permintaan yang berbunyi jika harga barang turun, maka jumlah barang yang diminta naik dan sebaliknya. Hubungan antara
jumlah barang yang diminta dengan harga bersifat negatif. Permintaan menggambarkan kesanggupan konsumen dalam membeli suatu barang
pada berbagai tingkat harga pada periode waktu tertentu. Hukum permintaan berlaku untuk semua barang dan jasa termasuk pada sektor
pendidikan, meskipun tetap pada asumsi bahwa faktor-faktor lainnya
tidak mempengaruhi atau ceteris paribus. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pendidikan
Faktor utama yang mempengaruhi permintaan pendidikan khususnya pendidikan tinggi menurut Clotfelter 1991 dikarenakan
adanya multi benefits dari pendidikan itu sendiri dimana individu sangat percaya bahwa pendidikan akan memberikan berbagai manfaat
baik secara ekonomi dan nonekonomi bagi dirinya. Manfaat ekonomi dari pendidikan tinggi sudah banyak diketahui masyarakat umum
yakni individu akan memperoleh upah yang relatif lebih tinggi dari
13
jenjang pendidikan di bawahnya. Hal ini dikarenakan menurut teori human capital
bahwa pendidikan tinggi memberikan pengetahuan dan pelatihan lebih mendalam pada studi yang dipelajarinya sehingga
membuat individu menjadi lebih produktif dan mengakibatkan upah yang diperolehnya lebih tinggi pula. Implikasinya meruntut dari teori
permintaan sangat jelas, individu akan menambah investasi pada pendidikan seiring dengan naiknya upah di masa yang akan datang.
Individu mahasiswa dan keluarganya juga akan memperoleh manfaat non-ekonomi dari pendidikan tinggi. Salah satunya yakni terkait
dengan kesempatan kerja di masa yang akan datang dan meningkatkan pertumbuhan serta pembangunan manusia di suatu negara. Pada
tingkat tertentu, motif terkait selerapreferensi lebih dominan mendorong individu memasuki pendidikan tinggi dan tidak berbeda
dengan permintaan pada barang dan jasa secara umumnya, meskipun selera tidak dapat dihitung menggunakan angka seperti faktor-faktor
lainnya. Sebagian masyarakat memasuki pendidikan tinggi karena adanya tuntutan kelas sosial. Kelas sosial atas akan tetap
mengikutsertakan anggota keluarganya menikmati pendidikan tinggi di institusi pendidikan tinggi yang dianggap bonafid meskipun
kemampuannya lebih rendah dibanding dengan yang lain. Atau sebaliknya sebagian besar keluarga yang berada di kelas sosial bawah
tidak memiliki keinginan untuk mendaftarkan keluarganya ke