Pengertian Pendidikan Tinggi Landasan Teori 1. Permintaan Pendidikan

21 dan kemajuan perekonomian. Dampak yang paling penting dalam perekonomian adalah dapat menciptakan produktivitas yang meningkat dalam suatu industri karena sumber daya manusia dianggap lebih produktif. Manfaat spesifik ekonomi lainnya mencakup peningkatan pendapatan pajak, peningkatan tabungan masyarakat yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan, peningkatan tingkat konsumsi masyarakat, peningkatan penawaran tenaga kerja terdidik dan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan program kesejahteraan masyarakat. Sementara itu manfaat secara sosial dari pendidikan tinggi biasanya dihubungkan dengan pendidikan tinggi sebagai barang publik yang memiliki eksternalitas positif besar yang dinikmati oleh masyarakat umum. Manfaat sosial pendidikan tinggi juga dapat berupa memajukan kesejahteraan masyarakat namun tidak secara ekonomi, diantaranya adalah mampu menurunkan tingkat kriminalitas, menciptakan masyarakat toleran yang mampu menghargai segala perbedaan, menurunkan tingkat pernikahan dini yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan kesadaran kesehatan dan pendidikan dan lain lain. Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam mengawasi pemerintah di negara demokrasi, dengan menciptakan masyarakat yang kritis terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. 22

3. Angka Partisipasi Pendidikan

Angka partisipasi dalam pendidikan merupakan gambaran sejauh mana tingkat penyerapan pendidikan formal di dalam masyarakat dan juga sebagai indikator tingkat permintaan masyarakat akan pendidikan. Dalam pengelompokkan usia pada angka partisipasi Badan Pusat Statistik BPS Indonesia menggunakan empat rentang usia. Pertama, rentang usia 7-12 tahun diasumsikan untuk usia sekolah pada jenjang sekolah dasar. Kedua, rentang usia 13-15 tahun merupakan usia untuk jenjang pendidikan sekolah menengah pertama. Ketiga, usia 16-18 merupakan usia pada jenjang pendidikan sekolah menengah atas dan terakhir usia 19-24 tahun yang merupakan usia pada jenjang pendidikan tinggi. Dalam penelitian ini digunakan rentang usia 19-24 tahun sebagai usia mahasiswa pada jenjang pendidikan tinggi. Adapun angka partisipasi dalam pendidikan terbagi menjadi tiga kategori yakni: 1. Angka Partisipasi Sekolah APS Menurut BPS angka partisipasi sekolah APS merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat partisipasi khususnya anak usia sekolah dalam proses kegiatan pendidikan formal. APS juga digunakan untuk melihat tingkat kemampuan lembaga pendidikan formal sekolah dalam menyerap warga belajar terutama anak usia sekolah. Dalam menghitung angka partisipasi sekolah digunakan rumus sebagai berikut: APS 19-24 = � 9− � �ℎ �ℎ � 9− x 100