Teknik Pengumpulan Data Uji Hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan uraian data hasil yang dilakukan mengenai peranan ilmu komunikasi organisasi terhadap peningkatan kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Nasional BKN Medan. Setelah kuisioner disebarkan, maka peneliti menganalisis data, melalui statistic deskriptif dengan menggunakan penganalisisan table tunggal dan table silang yang berisikan frekuensi. Pengujian hipotesis penelitian melalui rumus uji statistic yang telah ditentukan, yaitu uji korelasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Untuk menentukan nilai koefisien korelasi pada penelitian ini akan menggunakan alat bantu software SPSS 17.0 Berikut dikemukakan temuan data penganalisisannya.

4.1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi,keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Pengumpulan data primer, yaitu daya yang diperoleh melalui kegiatan penelitian yang langsung terjun ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian data ini diperoleh dengan cara: 3. Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kepada objek penelitian. 4. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian. Universitas Sumatera Utara b. Pengumpulan data sekunder yaitu kegiatan penelitian yang menelaah buku-buku maupun informasi-informasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan melalui studi pustaka, yang membantu menemukan teori-teori yang mendukung peneltian di atas.

4.2. Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variable penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 2006:166. Dalam penyajian tabel tunggal penulis menggunakan alat bantu software SPSS 17.

4.2.1. Karakteristik Responden

Jumlah kuesioner yang disebar kepada responden sebanyak 34 kuesioner dan dilakukan satu tahap. Kemudian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kuesioner dijemput kembali. Dari 32 kuisioner yang dibagikan, maka yang kembali sebanyak 32 kuisioner dan yang tidak kembali sebanyak 0 kuisioner. Jadi kuisioner yang bisa digunakan untuk melakukan analisis data hanya sebanyak 32 kuisioner sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 5.1. Tabel 4.1. Distribusi Kuesioner No Keterangan Jumlah Sebar Kembali 1 Bagian Umum 12 12 2 Bagian Mutasi 3 3 3 Bagian Informasi Kepegawaian 9 9 4 Bagian Bimbingan Teknis 3 3 Universitas Sumatera Utara 5 Bagian Pensiun 5 5 Total 32 32 Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan, maka diperoleh data tentang demografi responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja responden. Tabel 5.2. menyajikan ringkasan demografi responden tersebut. Tabel 4.2. Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 17 53.0 53.0 53.0 Perempuan 15 47.0 47.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin responden, maka responden rata-rata memiliki jenis kelamin laki-laki. Sebanyak 17 orang atau sekitar 53 memiliki jenis kelamin laki-laki, sedangkan ada sekitar 15 orang atau sekitar 47 memiliki jenis kelamin perempuan. Hasil penelitian berdasarkan usia responden, maka responden rata-rata memiliki usia di atas 40 tahun. Sebanyak 13 orang atau sekitar 41 memiliki usia di atas 41 tahun, sedangkan ada sekitar 12 orang atau sekitar 38 memiliki usia di antara 31-40 tahun dan sebanyak 7 orang atau sekitar 22 memiliki usia di antara 21-30 tahun. Tabel 4.3. Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 21- 30 Tahun 7 22.0 22.0 22.0 31-40 Tahun 12 38.0 38.0 38.0 40 Tahun 13 41.0 41.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMA 1 3.0 3.0 3.0 Diploma 7 22.0 22.0 22.0 Sarjana 21 69.0 69.0 69.0 Lain-lain 3 9.0 9.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 . Hasil penelitian berdasarkan pendidikan, maka responden rata-rata jenjang pendidikan sarjana. Sebanyak 21 orang atau sekitar 66 memiliki jenjang pendidikan sarjana, ada sebanyak 7 orang atau sekitar 22 memiliki jenjang pendidikan diploma, ada sebanyak 3 orang atau sekitar 22 memiliki jenjang pendidikan lain – lain pasca sarjana dan sebanyak 1 orang atau sekitar 3 memiliki jenjang pendidikan SMA. Tabel 4.5.Lama Bekerja Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3 Tahun 3 9.0 9.0 9.0 3-10 Tahun 7 22.0 22.0 22.0 10 Tahun 22 69.0 69.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Hasil penelitian berdasarkan lama bekerja, maka responden rata-rata memiliki pengalaman lama bekerja di atas 10 tahun. Sebanyak 22 orang atau sekitar 69 memiliki pengalaman lama berkerja di atas 10 tahun, ada sebanyak 7 orang atau sekitar 22 memiliki pengalaman lama bekerja sekitar 3-10 tahun, dan ada sekitar 3 orang atau sekitar 9 memiliki Universitas Sumatera Utara pengalaman lama bekerja di bawah 3 tahun dan sebanyak 7 orang atau sekitar 22 memiliki usia di antara 21-30 tahun.

4.2.2. Analisis Iklim Komunikasi Organisasi

Pada pembahasan selanjutnya akan memaparkan tentang iklim komunikasi organisasi dan penganalisisannya meliputi Kepercayaan Pegawai pada Pimpinan, Kepercayaan Pimpinan pada Laporan Pegawai dalam Melakukan Pekerjaan, Kepercayaan Pegawai Terhadap Rekan Kerja, Ruang Komunikasi yang Tesedia Bagi Seluruh Pegawai untuk Berkonsultasi dengan Tingkatan yang berada di atas Mereka dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Penetapan Mengenai Kebijakan Organisasi, Derajat Kebebasan Pegawai untuk Tidak Sepakat dengan Pimpinan, Kepuasan Pegawai Terhadap Kejujuran Pimpinan, Kepuasan Pegawai terhadap Hubungan Pegawai dalam Organisasi yang Dipenuhi Suasana Keterusterangan dan Kejujuran, Keseringan Pegawai dalam Melaporkan Hasil Kerja kepada Atasan Menurut Keadaan yang Sebenarnya, Komunikasi Mengenai Kebijakan Organisasi di Semua Tingkat Dalam Organisasi, Keseringan Pegawai di Semua Tingkat dalam Organisasi saling Berkonsultasi Mengenai Kebijakan Organisasi, Keterbukaan Mengemukakan Isi Pikiran Tanpa Memandang Apakah Sedang Berbicara dengan Sesama Pegawai Atau dengan Pimpinan, Dukungan Organisasi atas Perbedaan Pendapat, Keseringan dalam Menyampaikan Saran-saran Terbuka Tentang Perbaikan dalam Pekerjaan kepada Pimpinan, Pernahkan Pimpinan Memberikan Penghargaan Terhadap Kualitas Kerja Pegawai, Kepuasan Pegawai Terhadap Perlakuan Atasan dalam Memberikan Penghargaan atas Pekerjaan yang Telah Pegawai Selesaikan Tepat Waktu, Kepuasan Pegawai Terhadap Rasa Saling Menghargai di antara Orang- orang dalam Kelompok Kerja, Tanggapan Pegawai Terhadap Situasi dan Kondisi Lingkungan diTempat Kerjanya, Tanggapan Pegawai Tentang Inisiatif dalam Mengambil Keputusan dan Tindakan yang Diperlukan tetapi tidak bertentangan Universitas Sumatera Utara dengan Kebijaksanaan Umum Pimpinan Tanpa Menunggu Perintah atau Petunjuk dari Pinpinan Tersebut, Pimpinan Sering memberikan Pegawai Kesempatan Mengembangkan Daya Kreatif untuk Berusaha Mencari Solusi Terbaik, Pendapat Pegawai Mengenai Fasilitas yang Mendukung dalam Pekerjaan Pegawai, Pegawai Pernah Berusaha Mencari Tatanan Kerja Baru Dalam Mencapai Daya Guna dan Hasil Guna Sebesar-sebarnya, Kesesuaian Usaha dalam Bekerja dengan Hasil yang Didapat, Pimpinan Memberikan Keringanan atas Beban Kerja Pegawai karena Sesuatu Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Kerja Secara Biasa, Pimpinan Memberikan Insentif kepada Pegawai. Tabel 4.6. Kepercayaan Pegawai Terhadap Pimpinan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Percaya 7 22.0 22.0 22.0 Kurang Percaya 22 69.0 69.0 69.0 Percaya 3 9.0 9.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.6. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan kurang percaya terhadap pimpinan sebanyak 22 orang atau 69, sedangkan ada 7 orang menyatakan tidak percaya kepada pimpinan sebanyak 7 orang atau 22, dan ada 3 orang menyatakan percaya kepada pimpinan atau sebanyak 9. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara kurang percaya terhadap pimpinan dalam pelaksanaan tugas yang mereka emban sehari-hari. Tabel 4.7. Kepercayaan Pimpinan Pada Laporan Dalam Melakukan Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Percaya 7 22.0 22.0 22.0 Universitas Sumatera Utara Kurang Percaya 21 66.0 66.0 66.0 Percaya 4 13.0 13.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.7. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa pimpinan kurang percaya pada laporan dalam melakukan pekerjaan sebanyak 21 orang atau 66, sedangkan ada 7 orang menyatakan bahwa pimpinan tidak percaya pada laporan dalam melakukan pekerjaan sebanyak 7 orang atau 22, dan ada 4 orang menyatakan bahwa pimpinan percaya pada laporan dalam melakukan pekerjaan 13. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa pimpinan kurang percaya pada laporan dalam melakukan pekerjaan. Tabel 4.8. Kepercayaan Terhadap Rekan Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Percaya 4 13.0 13.0 13.0 Kurang Percaya 24 75.0 75.0 75.0 Percaya 4 13.0 13.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.8. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa kurang percaya pada rekan kerjanya sebanyak 24 orang atau 75, sedangkan yang menyatakan bahwa tidak percaya pada rekan kerjanya sebanyak 4 orang atau 13, dan ada 4 orang lagi menyatakan bahwa percaya pada rekan kerjanya atau sebesar 13. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa kurang adanya kepercayaan kepada rekan kerjanya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Ruang Komunikasi Yang Tersedia Untuk Berkonsultasi Dengan Tingkatan Yang Berada di Atas Dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Penetapan Mengenai Kebijakan Organisasi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Puas 3 9.0 9.0 9.0 Kurang Puas 18 56.0 56.0 56.0 Puas 10 31.0 31.0 31.0 Sangat Puas 1 3.0 3.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.9. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa kurang puas dengan ruang komunikasi yang tersedia untuk berkonsultasi dengan tingkatan yang berada di atas dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan organisasi sebanyak 18 orang atau 56, sedangkan ada yang menyatakan bahwa puas dengan ruang komunikasi yang tersedia untuk berkonsultasi dengan tingkatan yang berada di atas dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan organisasi sebanyak 10 orang atau 31, sedangkan ada yang menyatakan tidak puas dengan ruang komunikasi yang tersedia untuk berkonsultasi dengan tingkatan yang berada di atas dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan organisasi sebanyak 3 orang atau 9, dan ada yang menyatakan sangat puas dengan ruang komunikasi yang tersedia untuk berkonsultasi dengan tingkatan yang berada di atas dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan organisasi sebanyak 1 orang atau 3. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa kurang puas dengan ruang komunikasi yang tersedia untuk Universitas Sumatera Utara berkonsultasi dengan tingkatan yang berada di atas dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan organisasi. Tabel 4.10. Derajat Kebebasan Untuk Tidak Sepakat dengan Pimpinan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Puas 3 9.0 9.0 9.0 Kurang Puas 21 66.0 66.0 66.0 Puas 8 25.0 25.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.10. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa kurang puas dengan derajat kebebasan untuk sepakat dengan pimpinan ada sebanyak 21 orang atau 66, sedangkan ada yang menyatakan bahwa puas dengan derajat kebebasan untuk sepakat dengan pimpinan ada sebanyak 8 orang atau 25, sedangkan ada yang menyatakan bahwa tidak puas dengan derajat kebebasan untuk sepakat dengan pimpinan ada sebanyak 3 orang atau 9. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa kurang puas dengan derajat kebebasan untuk sepakat dengan pimpinan. Tabel 4.11.Kejujuran Pimpinan Pada Pegawai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Puas 25 78.0 78.0 78.0 Kurang Puas 7 22.0 22.0 22.0 Puas 0.0 0.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.11. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa tidak puas dengan kejujuran pimpinan pada pegawai sebanyak 25 orang atau 78, Universitas Sumatera Utara sedangkan ada yang menyatakan bahwa kurang puas dengan kejujuran pimpinan pada pegawai sebanyak 7 orang atau 22, sedangkan tidak ada yang menyatakan bahwa puas dengan kejujuran pimpinan pada pegawai. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa tidak puas dengan kejujuran pimpinan pada pegawai. Tabel 4.12.Hubungan Pegawai Dalam Organisai Yang Dipenuhi Suasana Keterusterangan dan Kejujuran Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Puas 7 22.0 22.0 22.0 Kurang Puas 20 62.0 62.0 62.0 Puas 5 16.0 16.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.12. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa kurang puas dengan hubungan karyawan dalam organisasi yang dipenuhi suasana keterusterangan dan kejujuran di antara mereka sebanyak 20 orang atau 62, sedangkan ada yang menyatakan bahwa tidak puas dengan hubungan karyawan dalam organisasi yang dipenuhi suasana keterusterangan dan kejujuran di antara mereka sebanyak 7 orang atau 22, sedangkan ada yang menyatakan bahwa puas dengan hubungan karyawan dalam organisasi yang dipenuhi suasana keterusterangan dan kejujuran di antara mereka sebanyak 5 orang atau 16. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa kurang puas dengan hubungan karyawan dalam organisasi yang dipenuhi suasana keterusterangan dan kejujuran di antara mereka. Tabel 4.13. Laporan Hasil Kerja Kepada Pimpinan Menurut Keadaan Sebenarnya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Jarang 5 16.0 16.0 16.0 Universitas Sumatera Utara Sering 25 78.0 78.0 78.0 Sangat Sering 2 6.0 6.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.13. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa sering melaporkan hasil kerja kepada pimpinan menurut keadaan yang sebenarnya sebanyak 25 orang atau 78, sedangkan ada yang menyatakan bahwa jarang melaporkan hasil kerja kepada pimpinan menurut keadaan yang sebenarnya sebanyak 5 orang atau 16, dan ada yang menyatakan bahwa sangat sering melaporkan hasil kerja kepada pimpinan menurut keadaan yang sebenarnya sebanyak 2 orang atau 6. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa sering melaporkan hasil kerja kepada pimpinan menurut keadaan yang sebenarnya. Tabel 4.14. Komunikasi Mengenai Kebijakan Organisasi di Semua Tingkat Dalam Organisasi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Baik 2 6.0 6.0 6.0 Kurang Baik 24 75.0 75.0 75.0 Baik 6 19.0 19.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.14. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa kurang baiknya komunikasi mengenai kebijakan organisasi di semua tingkat dalam organisasi sebanyak 24 orang atau 75, sedangkan ada yang menyatakan bahwa baiknya komunikasi mengenai kebijakan organisasi di semua tingkat dalam organisasi sebanyak 6 orang atau 19, dan ada yang menyatakan bahwa tidak baiknya komunikasi mengenai kebijakan organisasi di semua tingkat dalam organisasi sebanyak 2 orang atau 6. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa kurang baiknya komunikasi mengenai kebijakan organisasi di semua tingkat dalam organisasi. Tabel 4.15. Pegawai di Semua Tingkatan Dalam Organisasi Saling Berkomunkasi Mengenai Kebijakan Organisasi Universitas Sumatera Utara Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Jarang 2 6.0 6.0 6.0 Sering 24 75.0 75.0 75.0 Sangat Sering 6 19.0 19.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.15. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa sering pegawai di semua tingkatan dalam organisasi saling berkomunikasi mengenai kebijakan organisasi sebanyak 24 orang atau 75, sedangkana ada yang menyatakan bahwa sangat sering pegawai di semua tingkatan dalam organisasi saling berkomunikasi mengenai kebijakan organisasi sebanyak 6 orang atau 19, dan ada yang menyatakan bahwa jarang pegawai di semua tingkatan dalam organisasi saling berkomunikasi mengenai kebijakan organisasi sebanyak 2 orang atau 6. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa sering pegawai di semua tingkatan dalam organisasi saling berkomunikasi mengenai kebijakan organisasi. Tabel 4.16. Pegawai Dapat Mengatakan “Isi Pikiran Mereka” Tanpa Memandang Apakah Mereka Berbicara Dengan Sesama Pegawai atau Dengan Pimpinannya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Dapat 3 9.0 9.0 9.0 Kurang Dapat 24 75.0 75.0 75.0 Dapat 5 16.0 16.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.16. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa pegawai kurang dapat mengatakan isi pikiran mereka tanpa memandang apakah mereka berbicara dengan sesama pegawai atau dengan pimpinan sebanyak 24 orang atau 75, sedangkan ada yang menyatakan bahwa pegawai dapat mengatakan isi pikiran mereka tanpa memandang apakah mereka berbicara dengan sesama pegawai atau dengan pimpinan sebanyak 5 orang atau 16, dan ada yang menyatakan bahwa pegawai tidak dapat mengatakan isi pikiran Universitas Sumatera Utara mereka tanpa memandang apakah mereka berbicara dengan sesama pegawai atau dengan pimpinan sebanyak 3 orang atau 9. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan pegawai kurang dapat mengatakan isi pikiran mereka tanpa memandang apakah mereka berbicara dengan sesama pegawai atau dengan pimpinan. Tabel 4.17. Dukungan Organisasi Atas Perbedaan Pendapat Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Baik 3 9.0 9.0 9.0 Kurang Baik 23 72.0 72.0 72.0 Baik 6 19.0 19.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.17. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa kurang baiknya dukungan organisasi atas perbedaan pendapat sebanyak 23 orang atau 72, sedangkan ada yang menyatakan bahwa baiknya dukungan organisasi atas perbedaan pendapat sebanyak 6 orang atau 19, dan ada yang menyatakan bahwa tidak baiknya dukungan organisasi atas perbedaan pendapat sebanyak 3 orang atau 9. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa terdapat kurang baiknya dukungan organisasi atas perbedaan pendapat. Tabel 4.18. Penyampaian Saran-saran Terbuka Tentang Perbaikan Dalam Pekerjaan Kepada Pimpinan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Jarang 0.0 0.0 0.0 Jarang 5 14.0 14.0 14.0 Sering 14 44.0 44.0 44.0 Sangat Sering 13 41.0 41.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.18. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa sering menyampaikan saran-saran terbuka tentang perbaikan dalam pekerjaan kepada Universitas Sumatera Utara pimpinan sebanyak 14 orang atau 44, sedangkan ada yang menyatakan bahwa sangat sering menyampaikan saran-saran terbuka tentang perbaikan dalam pekerjaan kepada pimpinan sebanyak 13 orang atau 41, sedangkan ada yang menyatakan bahwa jarang menyampaikan saran-saran terbuka tentang perbaikan dalam pekerjaan kepada pimpinan sebanyak 5 orang atau 14, dan tidak ada yang menyatakan bahwa sangat jarang menyampaikan saran-saran terbuka tentang perbaikan dalam pekerjaan kepada pimpinan. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa bahwa sering menyampaikan saran-saran terbuka tentang perbaikan dalam pekerjaan kepada pimpinan. Tabel 4.19. Penerimaan Informasi Yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Mereka Untuk Mengkoordinasikan Pekerjaan mereka Dengan Pegawai Lain Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Jarang 6 19.0 19.0 19.0 Jarang 18 56.0 56.0 56.0 Sering 7 22.0 22.0 22.0 Sangat Sering 1 3.0 3.0 100.0 Total 32 100.0 100.0 Tabel 4.19. menunjukkan bahwa pada 32 responden tersebut ada yang menyatakan bahwa jarang menerima informasi yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan pegawai lain sebanyak 18 orang atau 56, sedangkan ada yang menyatakan bahwa sering menerima informasi yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan pegawai lain sebanyak 7 orang atau 22, sedangkan ada yang menyatakan bahwa sangat jarang menerima informasi yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan merekadengan pegawai lain sebanyak 6 orang atau 19, dan ada yang menyatakan bahwa sangat Universitas Sumatera Utara sering menerima informasi yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan pegawai lain sebanyak 1 orang atau 3. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pegawai di Badan Kepegawaian Negara menyatakan bahwa jarang menerima informasi yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan pegawai lain. 4.3. Analisis tabel silang 4.3.1. Analisis tabel silang Jenis Kelamin dan Pendidikan Tabel 4.20 JenisKelamin Pendidikan Crosstabulation Pendidikan Total 1.00 7.00 JenisKelamin 15.00 Count 1 1 Expected Count .5 .5 1.0 within JenisKelamin .0 100.0 100.0 within Pendidikan .0 100.0 50.0 of Total .0 50.0 50.0 17.00 Count 1 1 Expected Count .5 .5 1.0 within JenisKelamin 100.0 .0 100.0 within Pendidikan 100.0 .0 50.0 of Total 50.0 .0 50.0 Total Count 1 1 2 Expected Count 1.0 1.0 2.0 within JenisKelamin 50.0 50.0 100.0 Universitas Sumatera Utara within Pendidikan 100.0 100.0 100.0 of Total 50.0 50.0 100.0 Tabel 4.21 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 2.000 a 1 .157 Continuity Correction b .000 1 1.000 Likelihood Ratio 2.773 1 .096 Fishers Exact Test 1.000 .500 Linear-by-Linear Association 1.000 1 .317 N of Valid Cases 2 a. 4 cells 100.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table Chi-squares test digunakan untuk menguji apakah ada asosiasi atau hubungan antara jenis kelamin dengan pendidikan. Dari tabel 4.21. menunjukkan nilaisebesar 2.000. Oleh karena signifikansi jauh di atas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan pendidikan. Hal ini juga mendukung penjelasan dari tabel 4.20 yang menunjukkan nilai yang sangat kecil pada tabel perempuan dan tabel laki-laki. Hubungan antara jenis kelamin perempuan dengan pendidikan menunjukkan angka 0, sama halnya dengan angka pada tabel laki-laki yang Universitas Sumatera Utara hanya menunjukkan angka 1 sebagai penjelasan hubungan antara jenis kelamin laki-laki dengan pendidikan.

4.3.2. Analisis tabel silang Jenis Kelamin dan Usia Tabel 4.22

JenisKelamin Usia Crosstabulation Usia Total 7.00 12.00 JenisKelamin 15.00 Count 1 1 Expected Count .5 .5 1.0 within JenisKelamin .0 100.0 100.0 within Usia .0 100.0 50.0 of Total .0 50.0 50.0 17.00 Count 1 1 Expected Count .5 .5 1.0 within JenisKelamin 100.0 .0 100.0 within Usia 100.0 .0 50.0 of Total 50.0 .0 50.0 Total Count 1 1 2 Expected Count 1.0 1.0 2.0 within JenisKelamin 50.0 50.0 100.0 within Usia 100.0 100.0 100.0 of Total 50.0 50.0 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 2.000 a 1 .157 Continuity Correction b .000 1 1.000 Likelihood Ratio 2.773 1 .096 Fishers Exact Test 1.000 .500 Linear-by-Linear Association 1.000 1 .317 N of Valid Cases 2 a. 4 cells 100.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table Chi-squares test digunakan untuk menguji apakah ada asosiasi atau hubungan antara jenis kelamin dengan pendidikan. Dari table 4.23. menunjukkan nilaisebesar 2.000. Oleh karena signifikasi jauh di atas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan usia. Hal ini juga mendukung penjelasan dari table 4.22. yang menunjukkan nilai yang sangat kecil pada tabel perempuan dan tabel laki-laki. Hubungan antara jenis kelamin perempuan dengan usia menunjukkan angka 0, sama halnya dengan angka pada tabel laki-laki yang hanya menunjukkan angka 1 sebagai penjelasan hubungan antara jenis kelamin laki-laki dengan usia. Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Analisis tabel silang Jenis Kelamin dan Lama Bekerja Tabel 4.24.

JenisKelamin LamaBekerja Crosstabulation LamaBekerja Total 3.00 7.00 JenisKelamin 15.00 Count 1 1 Expected Count .5 .5 1.0 within JenisKelamin .0 100.0 100.0 within LamaBekerja .0 100.0 50.0 of Total .0 50.0 50.0 17.00 Count 1 1 Expected Count .5 .5 1.0 within JenisKelamin 100.0 .0 100.0 within LamaBekerja 100.0 .0 50.0 of Total 50.0 .0 50.0 Total Count 1 1 2 Expected Count 1.0 1.0 2.0 within JenisKelamin 50.0 50.0 100.0 within LamaBekerja 100.0 100.0 100.0 of Total 50.0 50.0 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.25. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 2.000 a 1 .157 Continuity Correction b .000 1 1.000 Likelihood Ratio 2.773 1 .096 Fishers Exact Test 1.000 .500 Linear-by-Linear Association 1.000 1 .317 N of Valid Cases 2 a. 4 cells 100.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table Chi-squares test digunakan untuk menguji apakah ada asosiasi atau hubungan antara jenis kelamin dengan pendidikan. Dari table 4.25. menunjukkan nilaisebesar 2.000. Oleh karena signifikansi jauh di atas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan lama bekerja. Hal ini juga mendukung penjelasan dari tabel 4.24 yang menunjukkan nilai yang sangat kecil pada tabel perempuan dan tabel laki-laki. Hubungan antara jenis kelamin perempuan dengan lama bekerja menunjukkan angka 0, sama halnya dengan angka pada tabel laki-laki yang hanya menunjukkan angka 1 sebagai penjelasan hubungan antara jenis kelamin laki-laki dengan lama bekerja. Universitas Sumatera Utara

4.3.4. Analisis tabel silang Pendidikan dan Lama Bekerja Tabel 4.26

Pendidikan LamaBekerja Crosstabulation LamaBekerja Total 3.00 7.00 22.00 Pendidikan 1.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Pendidikan 100.0 .0 .0 100.0 within LamaBekerja 100.0 .0 .0 33.3 of Total 33.3 .0 .0 33.3 7.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Pendidikan .0 100.0 .0 100.0 within LamaBekerja .0 100.0 .0 33.3 of Total .0 33.3 .0 33.3 21.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Pendidikan .0 .0 100.0 100.0 within LamaBekerja .0 .0 100.0 33.3 Universitas Sumatera Utara of Total .0 .0 33.3 33.3 Total Count 1 1 1 3 Expected Count 1.0 1.0 1.0 3.0 within Pendidikan 33.3 33.3 33.3 100.0 within LamaBekerja 100.0 100.0 100.0 100.0 of Total 33.3 33.3 33.3 100.0 Tabel 4.27 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 2.000 a 1 .157 Continuity Correction b .000 1 1.000 Likelihood Ratio 2.773 1 .096 Fishers Exact Test 1.000 .500 Linear-by-Linear Association 1.000 1 .317 N of Valid Cases 2 a. 4 cells 100.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table Chi-squares test digunakan untuk menguji apakah ada asosiasi atau hubungan antara jenis kelamin dengan pendidikan. Dari tabel 4.27. menunjukkan nilaisebesar 2.000. Oleh karena signifikansi jauh di atas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan lama bekerja. Universitas Sumatera Utara Hal ini juga mendukung penjelasan dari tabel 4.26. yang menunjukkan nilai yang sangat kecil pada tabel pendidikan dan tabel lama bekerja. Tidak ada hubungan antara jenjang pendidikan dengan lama bekerja. Hal ini tampak dari nilai korelasi yang sangat kecil pada tabel tersebut.

4.3.5. Analisis tabel silang Usia dan Lama Bekerja Tabel 4.28

Usia LamaBekerja Crosstabulation LamaBekerja Total 3.00 7.00 22.00 Usia 7.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Usia 100.0 .0 .0 100.0 within LamaBekerja 100.0 .0 .0 33.3 of Total 33.3 .0 .0 33.3 12.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Usia .0 100.0 .0 100.0 within LamaBekerja .0 100.0 .0 33.3 of Total .0 33.3 .0 33.3 13.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Usia .0 .0 100.0 100.0 within LamaBekerja .0 .0 100.0 33.3 Universitas Sumatera Utara of Total .0 .0 33.3 33.3 Total Count 1 1 1 3 Expected Count 1.0 1.0 1.0 3.0 within Usia 33.3 33.3 33.3 100.0 within LamaBekerja 100.0 100.0 100.0 100.0 of Total 33.3 33.3 33.3 100.0 Tabel 4.29 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Pearson Chi-Square 6.000 a 4 .199 Likelihood Ratio 6.592 4 .159 Linear-by-Linear Association 1.190 1 .275 N of Valid Cases 3 a. 9 cells 100.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .33. Chi-squares test digunakan untuk menguji apakah ada asosiasi atau hubungan antara jenis kelamin dengan pendidikan. Dari tabel 4.29 menunjukkan nilaisebesar 6.000. Oleh karena signifikansi jauh di atas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan lama bekerja. Hal ini juga mendukung penjelasan dari tabel 4.28. yang menunjukkan nilai yang sangat kecil pada tabel usia dan tabel lama bekerja. Tabel ini juga menunjukkan angka yang Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa hampir tidak ada hubungan antara usia dengan lama bekerja pegawai tersebut.

4.3.6. Analisis tabel silang Usia dan Pendidikan Tabel 4.30

Usia Pendidikan Crosstabulation Pendidikan Total 1.00 7.00 21.00 Usia 7.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Usia 100.0 .0 .0 100.0 within Pendidikan 100.0 .0 .0 33.3 of Total 33.3 .0 .0 33.3 12.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Usia .0 100.0 .0 100.0 within Pendidikan .0 100.0 .0 33.3 of Total .0 33.3 .0 33.3 13.00 Count 1 1 Expected Count .3 .3 .3 1.0 within Usia .0 .0 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara within Pendidikan .0 .0 100.0 33.3 of Total .0 .0 33.3 33.3 Total Count 1 1 1 3 Expected Count 1.0 1.0 1.0 3.0 within Usia 33.3 33.3 33.3 100.0 within Pendidikan 100.0 100.0 100.0 100.0 of Total 33.3 33.3 33.3 100.0 Tabel 4.31 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Pearson Chi-Square 6.000 a 4 .199 Likelihood Ratio 6.592 4 .159 Linear-by-Linear Association 1.190 1 .275 N of Valid Cases 3 a. 9 cells 100.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .33. Chi-squares test digunakan untuk menguji apakah ada asosiasi atau hubungan antara jenis kelamin dengan pendidikan. Dari tabel 4.31. menunjukkan nilaisebesar 6.000. Oleh karena signifikansi jauh di atas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan pendidikan. Universitas Sumatera Utara

4.4. Uji Hipotesis

Untuk melakukan analisis data mengenai hubungan antara variable X dan variable Y pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik statistik dengan menggunakan analisis korelasi. Bilamana kenaikan nilai variable X selalu diseertai kenaikan nilai variable Y, dan sebaliknya, turunnya nilai variable X selalu diikuti oleh turunnya nilai variable Y, maka hubungan seperti itu disebut hubungan yang posirif. Akan tetapi sebaliknya, bilamana nilai variable X yang tinggi selalu disertai oleh variable Y yang rendah nilainya, dan sebaliknya, bilamana nilai variable X yang rendah selalu diikuti oleh nilai variable Y yang tinggi, hubungan antara kedua variable itu disebut hubungan negatif. Sutrisno Hadi, 2004:223. Berikut ini penulis menyajikan perhitungan data manual melalui uji Pearson Product Moment, yaitu: N = 32, ∑xy = 713.769, ∑x = 861, ∑y= 869, ∑xx = 23.713, ∑yy = 22.009 ∑x2 = 741.321 , ∑y2 = 755.161 Maka: [ ] [ ] 2 i 2 i 2 i 2 i i i i i xy y y n x x n y x y x n r ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = [ ] 161 . 755 009 . 22 32 321 . 741 713 . 23 32 869 861 713.769 32 r − − − = 7373 . 339 . 545 . 501 999 . 10 r = 198 . 708 999 . 10 r = r = 0.637 Berikut ini adalah hasil uji korelasi dan uji signifikansi melalui alat bantu software spss 17 melalui sub menu correlate pada pilihan bivariate, yaitu: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.32. Hasil Hasil Korelasi Pearson Correlations X Y X Pearson Correlation 1 .637 Sig. 2-tailed .000 N 32 32 Y Pearson Correlation .637 1 Sig. 2-tailed .000 N 32 32 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan table hasil korelasi pearson adalah 0.637 atau r = 0.637. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford yang dalat dilihat pada table di atas. Berdasarkan skala tersebut 0.637 terletak antara 0. 600 sampai 0.799, maka dapat dinyatakan bahwa hubungan iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai menunjukkan korelasi yang tinggi atau kuat. Selanjutnya untuk signifikansi digunakan rumus t sebagai berikut: T hitung = r √n-2 √1-r² T hitung = 0.637 √32-2 √1 – 0.405769 T hitung = 0.637 5.477 0.539 Universitas Sumatera Utara T hitung = 3.488849 0.539 T hitung = 6.472 Table di atas menunjukkan nilai probabilitas sig 2 tailed adalah 0.000 dengan demikian angka probabilitas yang didapat yaitu 0.000 0.005 sehingga dapat diambil keputusan bahwa hipotesa null Ho ditolak dan hipotesa alternatif Ha diterima, dimana terdapat hubungan yang positif yang antara iklim komunikasi organisasi dengan kinerja pegawai Badan Kepegawaian Negara, dengan signifikansi pada taraf kepercayaan 95 berdasarkan tanda yang terdapat di belakang angka koefisien korelasi. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x terhadap variabel y akan ditentukan dengan rumus koefisien determinan yaitu: KP = r²100 Dengan demikian nilai koefisien determinansi adalah: KP = 0.637²100 = 40.57 Maka diperoleh kesimpulan bahwa, variabel iklim komunikasi organisai memberikan pengaruh terhadap variabel peningkatan kinerja pegawai sebesar 40,57 dan sisanya 59.42 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.5. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

4 105 194

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

2 66 142

Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi pada Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VI Medan)

40 187 106

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Pegawai Di UPT. BBI Gedung Johor Medan (Studi Korelasional Peranan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di UPT. BBI Gedung Johor Medan)

1 46 131

PENDAHULUAN Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobgan).

1 3 38

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI ( HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobgan).

0 3 14

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobgan).

0 4 12

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR REGIONAL VI BKN (BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA) MEDAN.

0 2 27

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11