Kebutuhan atau kekurangan pada level organisasi berarti mempermasalahkan kekurangan atau kelemahan pada umumnya. Pada level ini mengungkapkan
kebutuhan latihan akan menyoroti tempat yang sangat membutuhkan latihan. b.
Kebutuhan pada level jabatan Untuk mengungkapkan kebutuhan latihan pada level ini digunakan analisa
jabatan atau analisa pekerjaan. Dalam analisa jabatan ini harus dijawab kecakapan, pengetahuan atau sikap apa yang dibutuhkan untuk menduduki
suatu jabatan tertentu sehingga dapat menjalankan berbagai pekerjaan atau tugas dalam jabatan.
c. Kebutuhan pada level peroranganindividu
Untuk mengungkapkan kebutuhan latihan pada level dipergunakan analisa yang disebut “assessment”
atau menspesifikasikan secara peroranganindividu. Jadi setelah kebutuhan level organisasi dan kebutuhan
pada level jabatan sudah diperoleh, maka ditentukan siapakah yang akan memerlukan latihan dan dalam hal apa saja. Pada level ini kita melihat segi
manusianya yang mempunyai kelemahan skill atau knowledge atau attitude. Faktor tenaga kerja tidak dapat diabaikan, sebab kekeliruan yang terjadi dapat
menyebabkan hambatan-hambatan yang serius. Oleh karena itu dibutuhkan pembinaan pada pegawai, agar dapat memberikan kepuasan kerja pada individu pegawai, yang akan berakibat
juga pada peningkatan kinerja pegawai bagi kepentingan organisasi.
1.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai serta perumusan. Kerangka
Universitas Sumatera Utara
konsep merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesis Penelitian Nawawi, 1995:40.
Kerangka konsep yang memberi arah pada hasil penelitian akan dicapai difokuskan pada: 1.
Variabel bebas X Variabel bebas X adalah sejumlah gejala atau faktor yang menentukan adanya gejala
atau faktor lain, yaitu terikat y. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: Iklim Organisasi.
2. Variabel terikat Y
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor yang ada dipengaruhi oleh variabel bebas x. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Peningkatan Kinerja
Pegawai. 3.
Variabel antara Z Variabel antara adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat,
yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel antara adalah karakteristik
responden yaitu jenis kelamin, usia, tingkat penghasilan, masa kerja.
1.7 Model Teoritis
Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan yang terkait antara satu dengan lainnya. Berdasarkan pemikiran kerangka teori dan konsep, maka
penelitian ini mengajukan model teoritis seperti bagan dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Model Teoritis
1.8 Operasional Variabel
Operasionalisasi adalah upaya membuat konsep-konsep yang telah dikelompokkan kedalam variabel agar dapat diukur. Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka variabel tersebut
perlu dibatasi untuk membentuk kesesuaian dalam penelitian ini sebagai berikut:
Variabel X Iklim Komunikasi
Organisasi
Variabel Z Karakteristik Responden
Variabel Y Peningkatan Kinerja
Pegawai
Universitas Sumatera Utara
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel Bebas x Iklim Komunikasi Organisasi
1. Kepercayaan
2. Pembuatan keputusan partisipatif
3. Kejujuran
4. Keterbukaan
5. Mendengarkan dalam komunikasi
ke atas 6.
Memikirkan tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Variabel Terikat y Peningkatan Kinerja Pegawai
1. Pemenuhan Kepuasan Kerja
2. Penyesuaian Kompensasi
3. Latihan dan Pengembangan
Variabel Antara z Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Tingkat Pendidikan
4. Lama Bekerja
1.9. Definisi Operasional