BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, Jalan TB. Simatupang No. 124, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kodya Medan
20128. Kantor ini merupakan salah satu Kantor Regional yang berpusat pada Kantor Badan Kepegawaian Negara di Jakarta.
3.2. Sejarah
Seiring dengan tuntutan masyarakat Pegawai Negeri Sipil PNS dan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil yang semakin tinggi terhadap kinerja instansi pemerintah di bidang pelayanan
kepegawaian, membuat Badan Kepegawaian Negara BKN sebagai instansi yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kepegawaian selalu berbenah diri untuk mampu menjawab tantangan
tersebut. Sejarah berdirinya BKN diawali dengan nama Kantor Urusan Pegawai KUP yang
dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948, berkedudukan di ibukota pemerintahan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala yaitu
Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama Pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah Indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makassar. Dalam
perkembangan selanjutnya, KUP inilah yang menjadi cikal bakal Badan Kepegawaian Negara BKN, sehingga tanggal 30 Mei 1948 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya BKN. kemudian
sesuai dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948,
Universitas Sumatera Utara
dibentuklah Dienst voor Algemene Personele DAPZ yang lebih dikenal dengan DUUP Djawatan Umum Urusan Pegawai dikepalai oleh Mr. J.W. Van Hoogstraken dan berkedudukan
di Jakarta. Pada tanggal 15 Agustus 1950, pemerintah memandang perlu untuk memusatkan urusak kepegwaian di Jakarta. Untuk maksud tersebut ditetapkanlah Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1950 tanggal 15 Desember 1950. Dengan Peraturan Pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta digabungkan menjadi satu. Meskipun KUP berkedudukan di
Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah yaitu Bagian Tata Usaha Kepegawaian Biro TUK di Yogtakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan
Biro PT di Bandung. Dalam perkembangannya, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1972, mengubah fungsi KUP yang awalnya hanya menangani hal-hal yang lebih bersifat administratif, ditingkatkan fungsinya menjadi institusi yang melakukan pembinaan kepegawaian
dengan nama Badan Administrasi Kepegawaian Negara BAKN. Seiring dengan berbagai perubahan dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen sumber daya manusia,
maka ruang lingkup BAKN semakin diperkuat dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974. Sejalan dengan hal tersebut, untuk lebih meningkatkan pelayanan PNS di daerah, BAKN
membentuk Kantor Wilayah Kanwil, yang sampai tahun 1997 telah dibentuk 6 enam Kantor Wilayah BAKN dan salah satunya adalah Kantor Wilayah VI BAKN Medan. Keputusan tentang
Kantor Wilayan BKN, diatur dalam Keputusan Kepala BAKN Nomor 57 Tahun 1997. Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah dan untuk mendorong desentralisasi urusan kepegawaian kepada daerah, maka dikeluarkanlah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Atas dasar perubahan
Universitas Sumatera Utara
tersebut, nomenklatur Badan Administrasi Kepegawaian Negara BAKN diubah menjadi Badan Kepegawaian Negara BKN yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 1999
dengan tugas pokok adalah membantu Presiden dalam peneyelenggaraan Kepegawaian Negara. Dalam rangka terciptanya sumber daya manusia SDM Aparatur Negara yang
professional dan berkualitas dan bermoral, maka dengan keputusan Kepala BKN Nomor : 03KEP2000, tanggal 18 Januari 2000, nomenklatur Kantor Wilayah BAKN juga dirubah
menjadi Kantor Regional BKN diseluruh Indonesia. Kantor Regional Kanreg Badan Kepegawaian Negara sampai dengan saat ini telah terbentuk 12 dua belas Kantor Regional
BKN yang terletak di seluruh wilayah Indonesia, hal ini dilandasi dengan pemikiran supaya pelayanan kepegawaian yang diberikan oleh BKN maupun Kantor Regional BKN semakin dekat
dengan yang dilayani, sehingga akan menuju pelayanan yang mengandung prinsip efisien dan efektif.
Pada tanggal 18 Pebruari 1998 diresmikan Kantor Regional VI BKN yang terletak di Kota Medan, Sumatera Utara oleh Kepala BKN yaitu Bapak Soenarko, MM. Kantor Regional VI
BKN Medan pertama kali dikepalai oleh seorang Kepala Kantor yaitu Ibu Dra. Hj. Poppy Soeparmi dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2005. Pada Tahun 2005 sampai dengan saat ini,
Kantor Regional VI BKN dikepalai oleh Bapak Dr. Edy Wahyono SP. Kantor Regional VI BKN sampai dengan tahun 2000 memiliki wilayah kerja 4 empat
propinsi yaitu : 1. Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, 2. Propinsi Sumatera Utara Sumut, 3. Propinsi Sumatera Barat Sumbar dan Propinsi Riau. Pada tahun 2006, dibentuk
Kantor Regional XII Pekanbaru, sehingga Kantor Regional VI BKN memiliki 2 dua propinsi wilayah kerja, yaitu: 1. Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan 2. Propinsi Sumatera Utara.
Secara khusus pada tahun 2006, BKN memberi tugas dan tanggung jawab serta kewenangan
Universitas Sumatera Utara
yang lebih besar kepada seluruh Kantor Regional BKN yang ada di daerah, khususnya dalam kegiatan Penyelesaian Penetapan NIP CPNS Daerah, dimana sebelumnya penetapan NIP CPNS
adalah tersentralisasi dan dilaksanakan di BKN Jakarta, hal ini menunjukkan suatu komitmen dan kesungguhan BKN dalam memberikan pelayanan yang semakin cepat kepada seluruh
instansi didaerah sesuai dengan wilayah kerja masing-masing Kantor Regional.
3.3. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi