Tabel 3.2 Kisi-kisi Penulisan Soal Tes Remidial Lanjutan Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Materi Pokok
Indikator Bentuk
Soal Nomor
Soal
3. Perkalian dan pembagian pecahan
aljabar. 4. Menyederhanakan
pecahan bersusun Suplemen.
Dapat menyelesaikan soal penjumlahan
dan pengurangan pecahan aljabar.
Dapat menyelesaikan soal pecahan
bersusun dan aplikasi.
essay
essay 1a
– 1d
3
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data dari tes diagnostik, data hasil wawancara dan data tes remidial. Berikut ini adalah teknik yang
digunakan dalam menganalisis data-data tersebut:
1. Analisis Data Kesulitan Siswa
a. Tes Diagnostik Tes ini digunakan untuk menentukan siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar dan mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa ketika mengerjakan soal operasi pecahan dalam bentuk
aljabar. Dalam hal ini batas nilai ketuntasan KKM adalah 75. Siswa yang nilainya berada di bawah nilai KKM adalah siswa yang mengalami
kesulitan belajar. b. Wawancara
Data dari hasil rekaman wawancara yang dilakukan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar ditranskrip agar diperoleh data yang
representatif. Kemudian data tersebut dianalisis untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami siswa.
c. Pembelajaran Remidial Pembelajaran remidial diberikan kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar siswa yang tidak mencapai KKM. Pembelajaran remidial dilakukan oleh guru matematika yang bersangkutan.
d. Tes Remidial Tes remidial ini digunakan untuk mengetahui apakah dengan
adanya tes remidial ini ada penambahan tuntas nilai KKM dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
2. Analisis Data Yang Diperoleh Dalam Penelitian Ini :
a. Validitas Validitas dalam penelitian menggunakan validitas isi dan validitas
butir soal. Validitas isi menggunakan uji pakar yaitu guru matematika terkait dan juga dosen pembimbing. Validitas butir dapat di lihat di
lampiran 15 soal menggunakan korelasi Product Moment-Pearson, dengan rumus angka kasar sebagai berikut ini:
∑ − ∑ ∑
[ ∑ − ∑ ][ ∑ − ∑ ]
Suharsimi, 2009: 72 Keterangan:
= angka indeks koefisien korelasi antara variabel dan variabel
= banyaknya subjek uji coba
= skor jawaban tiap item soal instrumen penelitian yang diperoleh masing-masing siswa i
= 1,2,3,4,5, … . = total skor yang diperoleh masing-masing siswa.
Koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan dengan pedoman dalam tabel berikut:
Tabel 3.7 Interprestasi Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi Interpretasi
0,80 ≤ 1,00
Sangat tinggi 0,60
≤ 0,80 Tinggi
0,40 ≤ 0,60
Cukup sedang 0,20
≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ 0,20
Sangat rendah
Suharsimi, 2009: 75 b. Analisis Tes Diagnostik
Pedoman penilaian tes diagnostik ini adalah 1 untuk jawaban soal yang benar. Karena soalnya berupa soal essay maka untuk jawaban yang
salah akan tetap diberi point dengan ketentuan jawaban tidak terlalu menyimpang. Penilaian tes akhir diagnostik dihitung dari :
Nilai
= × 100
Siswa dinyatakan mengalami kesulitan belajar jika nilai akhirnya kurang dari 75. Menganalisis kesulitan belajar siswa dengan cara :
1. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar Mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dengan cara melihat hasil
ulangan harian siswa yang tidak tuntas terkait materi operasi pecahan dalam bentuk aljabar.
2. Mengalokasikan letak kesulitan permasalahan Dengan cara merumuskan kesulitan-kesulitan apa saja yang terlihat
dalam pekerjaan siswa yang tidak tuntas tersebut pada mata pelajaran atau meteri tertentu dengan menggunakan tes diagnostik.
3. Mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar Mencari
faktor-faktor penyebab
kesulitan belajar
materi menyederhanakan pecahan dalam bentuk aljabar dengan cara
wawancara. c. Analisis Tes Remidial
Analisis data tes remidial menggunakan ketentuan seperti pada analisis tes diagnostik. Untuk mencari nilai hasil belajar yang diperoleh
siswa dari tes remidial dengan rumus berikut : Nilai
= × 100
Setelah nilai diketahui kemudian nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai pada tes diagnostik. Jika nilai tes remidiasi tersebut lebih
besar dari nilai tes diagnostik maka pengajaran remidi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Yogyakarta. 1. Menentukan bantuan dengan pembelajaran remidial
Pembelajaran remidial dilakukan oleh guru matematika dengan cara membahas kembali soal tes diagnostik dan mengulangi sebagian
materi operasi pecahan dalam bentuk aljabar yang dianggap sulit oleh siswa.
2. Tindak lanjut dari pembelajaran remidial Mengatasi kesulitan belajar siswa dengan diadakannya pembelajaran
remidial.
Dari penjelasan yang sudah diterangkan sebelumnya dapat
disimpulkan mengenai teknik diagnostik kesulitan belajar dari Entang 1984 dan kerangka berfikir peneliti:
1. Mengidentifikasi Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar. 2. Melokalisasi Letak Kesulitan Permasalahan.
3. Mengidentifikasi Penyebab Kesulitan Belajar. 4. Menentukan Bantuan dengan Pembelajaran Remidial.
5. Tindak Lanjut dari Pembelajaran Remidial.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian