Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, sehingga berpengaruh terhadap prestasinya. Setiap anak didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima materimemahami materi, ada yang bisa langsung memahami, ada yang agak kesulitan bahkan ada yang memang benar-benar tidak dapat memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Perbedaan-perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan cara belajar. Pada blog http:tarmidi.wordpress.com20080220kesulitan-belajar- learning-dissability-dan-masalah-emosi kesulitan belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik Clement, dalam Weiner, 2003 .

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

Dalam M. Entang 1984 untuk menelusuri latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi siswa kita harus kembali pada faktor penentu aktualisasi peristiwa belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan secara sederhana oleh Burton dalam Entang 1984: 13-14 yaitu terdiri dari : a. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa, antara lain : 1. Kelemahan secara fisik, seperti : - Suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna luka atau cacat, atau sakit, sehingga sering membawa gangguan emosional. - Penyakit menahun asma, dan sebagainya menghambat usaha- usaha belaajar secara optimal. 2. Kelemahan-kelemahan secara mental baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan, antara lain : - Kelemahan mental taraf kecerdasaannya memang kurang - Nampaknya seperti kelemahan mental, tetapi sebenarnya: kurang minat, kebimbangan, kurang usaha,aktivitas yang tidak terarah, kurang semangat kurang gizi, kelelahan dan sebagainya, kurang menguasai ketrampilan dan kebiasaan fundamental dalam belajar. 3. Kelemahan-kelemahan emotional, antara lain : - Terdapatnya rasa tidak aman insecurity - Penyelesaian yang salah adjusment terhadap orang-orang, situasi dan tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan; - Tercekam rasa pobia takut, benci dan antipati, mekanisme pertahanan diri; - Tidak matangan immaturity. 4. Kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap-sikap yang salah, antara lain : - Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan sekolah, menolak atau malas belajar; - Kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian; - Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab; - Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran; - Gugup 5. Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan, seperti : - Ketidak mauan membaca, berhitung, kurang mengetahui pengetahuan dasar untuk sesuatu bidang studi yang sedang diikutinya secara sekuensial meningkat dan beruntun, kurang menguasai bahasa asing; - Memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah. 6. Faktor-faktor yang terletak di luar diri siswa situasi sekolah dan masyarakat, antara lain : - Kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku yang tidak sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-perbedaan individu. - Ketidak sesuaian standar adminitratif sistem pengajaran, sistem penilaian, kegiatan belajar dan pengalaman belajar mengajar dan sebagainya. - Terlalu berat beban belajar siswa dan atau mengajar guru, terlampau besar populasi siswa dalam kelas terlalu banyak menuntut kegiatan di luar, dan sebagainya. - Terlalu sering pindah sekolah, atau program, tinggal kelas dan sebagainya. - Kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan sekolah asal. - Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga pendidikan, status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan sosial psikologis dan sebagainya. - Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak dalam kegiatan extracilicullar. - Kekurangan makan gizi dan sebagainya. Berdasarkan faktor-faktor yang dijelaskan oleh Bruton dalam Entang, 1984: 13 dapat disimpulkan : 1. Kasus yang mengalami kelemahan itu berupa kelas kelompok siswa secara keseluruhan, maka besar kemungkinan kelemahan itu bukanlah bersumber pada kelemahan secara individual. Di antara sumber yang paling mungkin dari kelemahan itu antara lain : a. Kondisi sekolah yang diakibatkan oleh : - Kualifikasi guru yang kurang memadai syarat pendidikan atau pribadi; - Sistem belajar mengajar yang digunakan; - Metode dan teknik belajar mengajar yang dipakai; - Bahan dan sumber yang langka atau usang. b. Management kelas dan sekolah yang kurang sesuai. c. Letak sekolah yang terlalu terasing atau terganggu oleh kesibukan lain. 2. Kasus ini berupa individu-individu siswa seperti kelemahan dalam bidang studitertentu atau secara keseluruhan atau sebagian besar dari prestasinya bersumber : - Kelemahan dasar intelektual, emosional, kebiasaan belajar, perlakuan guru terhadapnya, dan sebagainya seperti diterangkan di atas.

3. Gejala-gejala siswa kesulitan belajar