Kajian tentang Pembelajaran Interpersonal dan Intrapersonal

16 d. Guru menyampaikan materi sejarah jual beli dengan LCD. e. Siswa membagi kelompok dengan berhitung. f. Siswa bekerja kelompok untuk melakukan sosio drama yang menunjukan penjual dan pembeli. Kecerdasan interpersonal g. Siswa menunjukan kegiatan jual beli di pasar dengan sosio drama. Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal h. Guru memberi tugas untuk melakukan kegiatan jual beli dan mencatat 3 kegiatan jual beli baik di rumah maupun di sekolah. Kecerdasan intrapersonal i. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai syarat kegiatan jual beli. j. Siswa menyampaikan tugas sebelumnya dengan membacakan dan menceritakan hasil kegiatan lapangan yang dilakukan. Kecerdasan linguistik dan intrapersonal k. Siswa dan guru keluar ruangan dan membentuk lingkaran. l. Guru membagikan kartu bergambar pada setiap siswa. m. Siswa menjelaskan kartu bergambar yang diperolehnya pada siswa lain Kecerdasan Intrapersonal n. Siswa bermain membagi kelompok dengan mengelompokan diri berdasarkan jenis kartu yang dimilikinya dan kelompok berubah berdasarkan jenis kelompok yang disebutkan guru. Kecerdasan Interpersonal o. Siswa melakukan penilian diri dengan mengungkapkan ciri khasnya dan menunjuk satu teman dan memberi penilaian terhadap temannya. Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal 17 3. Karakteristik Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan interpersonal dapat diamati melalui kesukaan yang terwujud dalam perilaku seseorang yang cenderung mampu beradaptasi dan bersama-sama dengan orang lain Yaumi, 2012:147. Menurut Gardner Safaria, 2005:23 kecerdasan interpersonal akan menunjukkan kemampuan anak dalam berhubungan dengan orang lain, mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain, mampu berempati secara baik, mampu mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain, dapat dengan cepat memahami tempramen, sifat, dan kepribadian orang lain, dan dapat memahami suasana hati, motif dan niat orang lain. Karakteristik orang yang memiliki kecerdasan interpersonal menurut Muhamad Yaumi adalah sebagai berikut. a. Belajar dengan baik ketika berada dalam situasi yang membangun interaksi antara satu dengan yang lain b. Semakin berhubungan dengan orang lain semakin merasa bahagia c. Sangat produktif dan berkembang dengan pesat ketika belajar secara kooperatif dan kolaboratif. d. Merasa senag berpartisipasi dalam organisasi-organisasi sosial, keagamaan, dan politik e. Pandai dan senang dengan permainan tim daripada sendirian f. Selalu meras bosan dan tidak bersemangat ketika bekerja sendiri g. Peduli dengan masalah dan isu sosoial di lingkungannya h. Senang bersosialisasi dengan orang lain i. Senang mengajari dan memberikan nasihat pada orang lain 18 4. Karakteristik Kecerdasan Intrapersonal Intrapersonal intelligence merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri Campbel, 2002:3. Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran mendalam akan perasaan batin, sehingga memungkinkan seseorang memahami diri sendiri, kemampuan dan pilihannya, orang yang memiliki kecerdassan intrapersonal tinggi pada umumnya mandiri, tidak tergantung pada orang lain, yakin dengan pendapat diri yang kuat, memiliki rasa percaya diri yang besar, dan senang bekerja berdasarkan program sendiri yang dilakukan sendiri, seringkali kecerdasan ini dimiliki orang yang introvert Jasmine, 2007: 27-28. Thomas R. Hoer 2000: 30, Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan kunci; lebih dari kecerdasan-kecerdasan lain, kecerdasan interpersonal yang kuat menempatkan kita untuk kesuksesan; sebaliknya, kecerdasan intrapersonal yang lemah akan menghadapkan kita pada rasa frustasi dan kegagalan terus-menerus. Menurut Bernahat Yaumi, 2012: 172, orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang dominan cenderung memiliki kesadaran diri tinggi dalam memproses tujuan secara jelas tentang segala sesuatu yang dilakukan sekarang dan masa yang akan datang. Karakteristik orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal menurut Muhamad Yaumi adalah sebagai berikut. a. Menyadari dengan baik tentang hal-hal yang terkait dengan keyakinan dan moralitas. b. Belajar dengan baik ketika guru memasukkan materi yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat emosional. c. Sangat mencintai keadailan dan peka terhadap isu-isu keadilan. 19 d. Bekerja sendiri lebih produktif daripada bekerja kelompok. e. Mandiri dalam mengerjakan tugasnya f. Selalu ingin tahu tujuan yang hendak dicapai sebelum memutuskan untuk melakukan suatu pekerjaan. g. Memiliki perasaan realistik terhadap kelebihan dan kelemahan dirinya. h. Precaya diri dalam melakukan suatu hal. i. Pandai mengatur diri sendiri. j. Mampu mengambil pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan dalam hidup.

C. Kajian tentang Pembelajaran Ceramah

Salah satu metode pembelajaran yang sering digunakan di sekolah saat ini adalah metode ceramah. Menurut Sanjaya 2012: 147 metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturuan secara lisan atau penjelasan secara langsung kepada siswa. Majid 2016: 194 mengungkapkan bahwa metode ceramah merupakan cara yang digunakan dalam mengembangkan proses pembelajaran dengan cara penuturan lecture. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ceramah merupakan metode yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung melalui penuturan lisan. Sedangkan pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi, yaitu proses pembelajaran yang mengutamakan metode ceramah namun diperkaya dengan metode mengajar lainnya seperti tanya jawab, diskusi, dan penugasan Abdul Aziz Wahab, 2012: 82. 20

D. Kajian tentang Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar Penilaian merupakan proses menentukan nilai suatu objek. Suatu penilaian memerlukan objek dan kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan kriteria tertentu Sudjana, 1990:3. Menurut Purwanto 2009:6 evaluasi dapat dilakkukan atas hasil atau proses, evaluasi hasil merupakan evaluasi yang pemeriksaannya hanya atas hasil belajar sedangkan evaluasi proses dilakukan atas seluruh komponen dan proses yang terlibat menghasilkan hasil kegiatan. Purwanto 2009: 54 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam penilaian hasil belajar berisi rumusan kemampuan yang diinginkan dimiliki peserta didik menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Berdasarkan pengertian di atas penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa berdasarkan kriteria tertenu. Dalam penilaian hasil, pemeriksaan dilakukan atas hasil saja dengan melihat pencapaian tujuan pada hasil kegiatan berupa kesesuaian produk dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasli belajar yang merupakan tolak ukur dalam pencapaian tujuan dalam kegiatan pembelajaran tentunya tidak lepas dari variabel lain yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran itu sendiri. Menurut Wina Sanjaya 2013: 15-21 faktor yang 21 mempengaruhi hasil belajar adalah faktor guru, siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan. a. Faktor guru Dalam pembelajaran guru merupakan orang yang berperan langsung berhadapan dengan siswa dan berperan sebagai perencana dan implementator di dalamnya. Dalam pelaksanaannya guru tidak hanya dituntut sebagai model atau teladan saja tetapi juga sebagi pengelola dalam pembelajaran. Oleh karena itu efektifitas proses pembelajaran ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru. b. Faktor siswa Setiap siswa berkembang sesuai dengan tahap perkembangan yang menyangkut seluruh aspek kepribadiannya. Perkembangan setiap siswa berbeda dengan siswa yang lain. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak meliputi jenis kelamin, tempat kelahiran, tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, kemampuan dasar yang dimiliki siswa, pengetahuan dan sikap. Proses pembelajaran di kelas dapat dipengaruhi oleh perkembangan dan latar belakang anak yang tidak sama tersebut. c. Faktor sarana dan prasarana Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang mendukung pembelajaran secara langsung seperti media pembelajaran, alat-alat pelajaran, dan perlengkapan selolah. Sedangkan prasarana adalah segala sesuau yang yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya seperti jalan menuju sekolah, penerangan, kamar kecil, dan sebagainya. 22 Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam proses pembelajaran dan menjadi komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran. d. Faktor lingkungan Faktor lingkungan meliputi faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial psikologis. Faktor organisasi kelas meliputi jumlah siswa dalam satu kelas. Kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran karena kurang menguntungkan dalam menciptakan iklim belajar yang baik. Faktor iklim sosial-psikologis adalah keharmonissan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti iklim sosial antara siswa dengan siswa, guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah, sekolah dengan orang tua siswa, hingga hubungan sekolah dengan lembaga masyarakat. Hubungan yang baik yang ditunjukkan dengan kerja sama, saling menghargai, dan saling membantu akan menciptakan iklim belajar yang baik di lingkungan internal sekolah. Hubungan yang baik diluar sekolah akan menambah kelancaran program-program sekolah sehingga upaya peningkatan kualitas pembelajaran akan mendapat dukungan dari semua pihak.

D. Kajian tentang Ilmu Pengetahuan Sosial IPS SD

1. Pengertian IPS Pembelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-konsep efisiensi ilmu sosial untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik. Istilah IPS sudah digunakan bangsa indonesia sejak tahun 1979. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu 23 pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial diatas. Menurut Susanto, 2014;6 IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu panduan 2. Pembelajaran IPS SD Menurut Susanto, 2014; 11 Pendidikan IPS pada dasarnya memiliki tugas untuk bisa membantu pembentukan pribadi siswa yang melek dan peduli terhadap kondisi masyarakat saat ini serta mampu menerapkan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial dalam memecahkan berbagai masalah yang terjadi di lingkungannya secara kritis, analitis sehingga dengan demikian peserta didik mampu menunjukkan rasa tanggung jawabnya terhadap pembangunan bangsa. Fokus utama dari program pembelajaran IPS adalah membentuk individu- individu yang memahami kehidupan sosialnya-dunia manusia, aktivitass dn interaksinya yang ditujukan untuk menghasilkan anggota masyarakat yang bebas, yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk melestarikan, melanjutkan dan memperluas nilai-nilai dan ide-ide masyarakat bagi generasi depan Susanto, 2014; 12. 3. Karakteristik Pembelajaran IPS SD a. Karakteristik dilihat dari aspek tujuan Karakteristik pembelajaran IPS dilihat dari aspek tujuan berkenaan dengan tujuan pembelajaran IPS di SD, yaitu: a pengembangan kemampuan berfikir siswa; 24 b pengembangan nilai dan etika; dan c pengembangan tanggung jawab dan partisipasi sosial. Pengembangan kemampuan intelektual adalah pengembangan kemampuan siswa dalam berfikir tentang ilmu-ilmu sosial dan masalah-masalah kemasyarakatan. Pengembangan kemampuan berfikir dalam bidang studi pendidikan IPS yang paling penting adalah menubuhkan berfikir kreatif dan inovatif. Nilai merupakan realitas abstrak dari hati nurani manusia yang penting bagi kehidupan manusia, dimana didalamnya berisi tentang keadilan, kejujuran, kebebasan, kedamaian, persamaan, dan memberi dasar dan prinsip akhlak bagi seseorang. Etika merupakan sistem nilai kebiasaan yang penting bagi manusia dan berdasarkan pada prinsip tingkah laku baik dan buruk juga nilai-nilai pertanggungjawaban. Pembelajaran IPS dalam mengembangkan tanggung jawab dan partisipasi sosial merupakan pengembangan dari tujuan IPS dalam membentuk warga negara yang baik, berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. b. Karakteristik Dilihat dari Aspek Ruang Lingkup Materi Menurut Susanto, 2014:22 ditinjau dari ruang ligkup materinya, bidang studi IPS memiliki karakteristik menggunakan pendekatan lingkungan yang luas, menggunakan pendekatan terpadu antarmata pelajaran yang sejenis, berisi materi konsep nilai sosial kemandirian dan kerja sama, mampu memotivasi peserta didik agar menjadi aktif kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangannya, mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berfikir maupun memperluas