Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

47 jika rXY ≥ r tabel. Berdasarkan tabel, diketahui bahwa angka korelasi adalah 0,388. Jadi apabila koefisien korelasi dari suatu butir kurang dari 0,388 dapat dikatakan bahwa butiritem tersebut gugur dan sebaliknya apabila koefisien korelasi suatu item tersebut lebih besar atau sama dengan 0, 388 maka item tersebut valid. Berdasarkan penghitungan dengan aplikasi SPSS, dari 20 butir soal yang telah dibuat, terdapat 4 soal yang gugur yaitu nomor 2, 8, 9, dan 11. Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian dan soal yang valid digunakan dalam penelitian. Sehingga soal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 16 butir. b. Uji Reliabilitas Selain validitasnya, butir soal tersebut juga dihitung reliabilitasnya. Reliabilitas adalah salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana data yang dikumpulkan reliabel, dapat dipercaya Suharsimi Arikunto, 2002:154. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen soal digunakan rumus Alpha Cronbach di bawah ini: 1 1 Suharsimi Arikunto, 2002: 171 Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total Suatu soal dikatakan reliabel apabila dalam perhitungannya menunjukkan hasil ≥0,7. 48 Penghitungan untuk mengetahui besarnya koefisien reliabilitas dengan bantuan komputer program SPSS 20 for windows dan diperoleh koefisien alpha sebesar 0,871. Koefisien alpha yang diperoleh berada pada tingkat tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel c. Tingkat Kesukaran Butir Tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal untuk mengukur tingkat kesukaran. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru pembuat soal. Menurut menurut Nana Sudjana 2005: 137 untuk menghitung indeks kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut : I = Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut sulit. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Menurut Nana Sudjana 2009:137 Kriteria indeks kesulitan soal diklasifikasikan sebagai berikut: I = 0 – 0,30 = Soal kategori sukar I = 0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang 49 I = 0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah Berdasarkan kriteria indeks kesukaran soal, maka diperoleh 1 soal dengan kategori mudah, 8 soal dengan kategori sedang dan 7 soal dengan kategori sukar. d. Daya Beda Daya beda discriminating power adalah kemampuan butir soal membedakan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya Purwanto, 2010: 102. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Rumus daya beda menurut Purwanto 2010: 102-103 adalah sebagai berikut. DB = Atau DB = Keterangan: = proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi. = proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah. = jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi. = jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi. = jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah. 50 = jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 213 daya pembeda diklasifikasikan menjadi 5, sebagai berikut. D = 0,00 – 0,20 = jelek poor D = 0,20 – 0,40 =cukup satisfactory D = 0,40 – 0,70 = baik good D = 0,70 – 1,00 = baik sekali excellent D = negatif, semuanya tidak baik Dari kriteria di atas, diperoleh 7 soal dengan kriteria baik, 7 soal dengan kriteria cukup, dan 2 soal dengan kriteria jelek.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan gain score. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru Herlanti, 2006:71. Gain Score digunakan untuk mengetahui besar peningkatan kemampuan siswa seteelah pretest dan posttest. Meltzer 2002 menyatakan rumus uji gain adalah sebagai berikut. = Keterangan: Posttest score = skor posttest Pretest score = skor pretest Maximum possible score = skor maksimal yang mungkin 51 Tabel 7. Kategori Gain Score Nilai Kriteria Nilai g 0.7 Tinggi 0.7 g 0.3 Sedang g 0.3 Rendah Sumber: Hake, 1999:1 Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal muncul dilihat dengan membandingkan hasil observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono 2012: 208 menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada populasi tanpa diambil sampelnya menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya, dan juga apabila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Penyajian data analisis deskriptif dalam penelitian ini dimulai dengan membuat rangkuman data yang diperoleh dari data observasi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rangkuman data observasi yang diperoleh selanjutnya diubah dalam bentuk tabel dengan melakukan konversi nilai terhadap standar penilaian menurut Widoyoko Widoyoko, 2016: 191. Tabel 5. Klasifikasi Hasil Penilaian Skor Akhir Klasifikasi 3,25 – 4,00 Sangat Baik SB 2,50 – 3,25 Baik B 1,75 – 2,50 Cukup C 1,00 – 1,75 Kurang K 52

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Percobaan 2 Depok Sleman. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Percobaan 2 tahun ajaran 20162017. Kelas III terdiri dari dua kelas yaitu kelas III A dan kelas III B. Kelas III A terdiri dari 35 siswa dan kelas III B terdiri dari 35 siswa. Penelitian ini menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk melaksanakan pembelajaran berbasis Interpersonal dan Intrapersonal. Kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan pembelajaran berbasis Interpersonal dan Intrapersonal dan hanya menggunakan kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan sebelumnya, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis Interpersonal dan Intrapersonal. Dari 2 kelas yang ada maka ditentukan kelas III A sebagai kelas kontrol dan kelas III B sebagai kelas eksperimen. Tiap kelompok akan diberikan pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum materi pembelajaran disampaikan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal masing-masing kelompok. Sedangkan posttest diberikan setelah materi pembelajaran disampaikan.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis Interpersonal dan Intrapersonal terhadap hasil belajar kognitif dan afektif 53 IPS siswa kelas III SD Negeri Percobaan 2 Deepok, Sleman. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2017 - 31 Maret 2017 tahun ajaran 20162017 semester II. Penelitian melibatkan dua kelas yang ada di SD Negeri Percobaan 2, yaitu sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pembelajaran di kelas kontrol diatur oleh guru kelas dengan metode pembelajaran yang biasa digunakan yaitu ceramah bervariasi meliputi ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan, sedangkan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis Interpersonal dan Intrapersonal. Materi yang diajarkan sama yakni Kompetensi Dasar “Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah”. Dilakukan satu kali pretest diluar pembelajaran, dengan dua kali perlakuan karena materi pembelajaran selesai dalam dua kali pertemuan dan satu kali posttest setelah pembelajaran selesai diajarkan. Posttest bertujuan untuk mengukur sejauh mana keefektifan pembelajaran IPS setelah mendapat perlakuan pembelajaran berbasis Interpersonal dan Intrapersonal terhadap hasil belajar siswa. Berikut waktu pelaksanaan dan pembagian materi tiap pertemuan. 54 Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Percobaan 2 Kelompok Hari Tanggal Kegiatan Sub Pokok Bahasan Eksperimen Senin 27 Maret 2017 Pretest Selasa 28 Maret 2017 Perlakuan 1 Arti kegiatan jual beli, pengertian penjual, pengertian pembeli, kegiatan jual beli pada masa lampau Jumat 31 Maret 2017 Perlakuan 2 Syarat kegiatan jual beli, tempat terjadi kegiatan jual beli di lingkungan rumah, tempat terjadi kegiatan jual beli di lingkungan sekolah Sabtu 1 April 2017 Posttest Kontrol Senin 27 Maret 2017 Pretest Selasa 28 Maret 2017 Perlakuan 1 Arti kegiatan jual beli, pengertian penjual, pengertian pembeli, kegiatan jual beli pada masa lampau Jumat 31 Maret 2017 Perlakuan 2 Syarat kegiatan jual beli, tempat terjadi kegiatan jual beli di lingkungan rumah, tempat terjadi kegiatan jual beli di lingkungan sekolah Jumat 1 April 2017 Posttest 2. Data Hasil Interpersonal dan Intrapersonal Siswa a. Data Hasil Interpersonal dan Intrapersonal Kelompok Eksperimen Interpersonal dan Intrapersonal kelompok eksperimen diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran IPS berbasis Interpersonal dan Intrapersonal. Observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu selama pembelajaran berlangsung. Rincian data sikap ilmiah siswa kelompok eksperimen dapat dilihat dalam tabel berikut. 55 Tabel 9. Data Distribusi Frekuensi Rata-rata Observasi Interpersonal dan Intrapersonal Siswa Kelompok Eksperimen Data lampiran 14 halaman 115 Berdasarkan data pada tabel 9 di atas, diketahui bahwa hasil observasi Interpersonal dan Intrapersonal siswa pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata- rata secara keseluruhan sebesar 3,65 dengan kriteria sangat baik. Nilai tertinggi 4,00 dan nilai terendah 3,20. Siswa yang memperoleh kriteria nilai sangat baik sebesar 94,29 dan kriteria nilai baik sebesar 5,71. Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai sangat baik, karena selama pembelajaran siswa selalu berperan aktif di setiap kegiatan, disiplin dan dapat bekerjasama dengan siswa lain. Data observasi kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal selanjutnya disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. Kriteria Frekuensi Persentase Sangat baik 3,25-4,00 33 94,29 Baik 2,50-3,25 2 5,71 Cukup 1,75-2,50 Kurang 1,00-1,75 Total 35 100 Rata-rata Nilai 3,65 Nilai Tertinggi 4,00 Nilai Terendah 3,20