Kelayakan Media Pembelajaran Uji Kelayakan Media Pembelajaran

d Unsur audio narasi, sound effect, backsound, musik sesuai dengan karakter dan topik. e Visual layout design, typography, warna sesuai dengan tema dan menarik perhatian. f Media bergerak animasi, movie; animasi dapat digunakan untuk mensimulasi materi pelajaran. g Layout Interactive ikon navigasi; navigasi disusun dengan bentuk yang familiar dan konsisten.

h. Kelayakan Media Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia http:kbbi.web.idlayak, kata layak memiliki arti pantas atau patut. Sedangkan kelayakan memiliki arti kepantasan atau kepatutan. Dari pengertian kelayakan dan pengertian media pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa kelayakan media pembelajaran adalah kepantasan atau kepatutan sebuah alat-alat fisik digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.

i. Uji Kelayakan Media Pembelajaran

Kelayakan media pembelajaran berupa Permainan Edukatif Akuntansi akan diuji oleh oleh satu ahli media dosen Universitas Negeri Yogyakarta, satu ahli materi dosen Universitas Negeri Yogyakarta, satu praktisi pembelajaran Akuntansi guru Akuntansi SMKN 2 Purworejo. Adapun prosedur uji kelayakan media pembelajaran berupa Permainan Edukatif Akuntansi adalah sebagai berikut 1 Media diserahkan kepada ahli media dan ahli materi untuk divalidasi sekaligus diuji kelayakannya Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala likert yang terdiri dari 17 butir pernyataan yang terbagi ke dalam aspek perangkat lunak dan aspek komunikasi visual dengan modifikasi untuk ahli media. Sedangkan untuk ahli materi terdiri dari 20 butir pertanyaan yang terbagi ke dalam aspek materi, aspek soal, aspek bahasa, dan aspek keterlaksanaan. 2 Media diserahkan kepada praktisi pembelajaran Akuntansi untuk divalidasi dan diuji kelayakannya. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala likert ynag terdiri dari 20 butir pernyataan yang terbagi ke dalam aspek materi, aspek soal, aspek bahasa, dan aspek keterlakasaan. 3 Setelah dilakukan uji kelayakan dan penilaian oleh validator, maka media pembelajaran berupa Permainan Edukatif Akuntansi diuji coba pada siswa. Dalam uji coba ini juga dibagikan angket dengan skala likert yang terdiri dari 21 butir pernyataan yang terbagi dalam aspek rekayasa perangkat lunak, aspek desain pembelajaran, dan aspek komunikasi visual.

3. Game Edukatif

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

PERBEDAAN SIKAP KONSUMTIF REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA UTUH DAN ORANG TUA TUNGGAL

7 140 2