Masa Pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi 1328-1350 M

43

f. Masa Pemerintahan Suhita 1429-1447 M

Raja Majapahit yang keenam adalah Suhita, anak perempuan dari Wikramawardhana dan Kusumawardhani, ia memerintah pada tahun 1429-1447 M. Pada masa pemerintahan Suhita ditandai oleh berkuasanya kembali anasir- anasir Indonesia. Berbagai tempat pemujaan didirikan di lereng-lereng gunung, dan bangunan-bangunan disusun sebagai punden berundak. Soekmono: 1973 Menurut Riboet Darmosoetopo 1993, Suhita meninggal pada tahun 1447 M dan didharmakan di Singkajaya.

g. Masa Pemerintahan Dyah Kertawijaya 1447-1451 M

Dikarenakan Suhita tidak mempunyai anak, maka sepeninggal tahtanya diduduki oleh adiknya bernama Bhre Tumapel Dyah Kertawijaya. Prasasti menyebutnya Wijayaparakrama-wardhana. Pada tahun 1451 M Dyah Kertawijaya meninggal dan didharmakan di Kertawijayapura. Riboet Darmosoetopo: 1993 h. Masa Pemerintahan Rajasawardhana 1451-1453 M Menurut Riboet Darmosoetopo 1993, Kertawijaya diganti oleh Bhre Pamotan bergelar Sri Rajasawardhana, lebih dikenal dengan nama Sang Sinagara. Pararaton menyebut Sri Rajasawardhana menjadi raja berkedudukan di Keling- Kahuripan. Berarti telah terjadi pemindahan pusat kerajaan yaitu dari Majapahit ke Keling-Kahuripan. Hal ini disebabkan di Majapahit masih terjadi pertentangan keluarga. Sri Rajasawardhana meninggal pada tahun 1453 M dharmanya di Sepang. Dan selama 3 tahun 1453-1456 M terjadi kekosongan pemerintahan. 44

i. Masa Pemerintahan Girishawardhana 1456-1466 M

Tahun 1456 M tampil Dyah Suryyawikrama Girindra-wardhana. Girishawardhana adalah anak Dyah Kertawijaya. Semula menjadi Bhatara ring Wengker. Girishawardhana juga disebut dengan nama Bhre Hyang Purwawisesa. Girishawardhana meniggal pada tahun 1466 M setelah memerintah 10 tahun dan didharmakan di Puri. Riboet Darmosoetopo:1993 j. Masa Pemerintahan Singhawirkamawardhana 1466-1474 M Bhre Pandan Salas sebelum menduduki tahta, menjadi Bhre ring Tumapel. Setelah naik tahta bergelar Dyah Suraprabhawa Sri Singhawikramawardhana. Menurut prasasti Pamintihan pada tahun 1473 M, Singhawikramawardhana masih memerintah di Majapahit. Singhawikramawardhana menjadi maharaja diraja dan sebagai penguasa tunggal di Jawa jawabhumyekadhipa. Dalam kitab Siwaratrikalpa karangan mpu Tanakung, dikatakan keturunan wangsa Girindra. Singhawirkamawardhana menyingkir dari kraton Majapahit karena serangan dari Bhre Kertabhumi anak bungsu Sang Suragara yang ingin merebut kekuasaan Majapahit. Singhawikramawardhana menyingkir ke Daha untuk menyelamatkan pemerintahannya sampai meninggal pada tahun 1474 M. Riboet Darmosoetopo: 1993

k. Masa Pemerintahan Bhre Kertabumi 1468-1478 M

Bhre Kertabhumi mendesak pemerintahan Singhawikrama-wardhana pada tahun 1468 sehingga berpindah ke Daha. Dan Majapahit diduduki oleh Bhre