Landasan Moral Landasan Pendidikan Karakter

12

2. Pilar-Pilar Pendidikan Karakter

Pilar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tiang penguat dari batu, beton, dan sebagainya. Pada pendidikan karakter, pilar menjadi sebuah tiang yang membangun sebuah karakter seseorang dalam kehidupan sehari- harinya. Muhammad Yaumi 2014 menyatakan bahwa terdapat empat pilar pendidikan nasional yang merujuk pada pengolahan nilai dalam kawasan pikiran, perasaan, fisik atau raga, dan pengolahan hati, berikut uraiannya:

a. Olah Pikir

Olah pikir berhubungan dengan otak, pikiran, dan cipta. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Otak merupakan tempat untuk berpikir, dan pikiran mengacu pada sebuah tindakan atau hasil ide atau pengaturan ide cipta. Menurut Samawi dan Hariyanto Yaumi Muhammad, 2014: 49, “Pengembangan pendidikan karakter melalui olah pikir terdiri atas: cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi iptek, dan reflektif.”

b. Olah Rasa

Olah rasa berhubungan dengan perasaan manusia. Dalam psikologi, perasaan mengacu pada pengalaman emosi seseorang. Dimana emosi ini mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda untuk setiap orang. Olah rasa dipandang sebagai potensi bawaan untuk merasakan, menggunakan, berkomunikasi, mengenali, mengingat, menggambarkan, mengidentifikasi, belajar dari, mengelola, memahami, dan menjelaskan emosi. Tujuannya adalah untuk pembelajaran dalam menekan perasaan, emosi, atau tingkat penerimaan 13 atau penolakan. Pengembangan pendidikan karakter melalui olah rasa antara lain: ramah, saling menghargai, suka menolong, sederhana, toleran, nasionalis, mengutamakan kepentingan umum, kooperatif, dan kolaboratif.

c. Olah Hati

Olah hati merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengelola aspek spiritual yang dapat membentuk karakter manusia. Olah hati adalah kemampuan hidup manusia yang bersumber dari hati yang paling dalam untuk dikembangkan dan ditumbuhkan dalam mengatasi berbagai kesulitan hidup. Pengembangan pendidikan karakter melalui olah hati antara lain: beriman, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.

d. Olah Raga

Olah raga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berulang – ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Selain itu juga melatih tubuh secara rohani. Pengembangan pendidikan karakter melalui olah raga antara lain: disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, ceria, gigih, bekerja keras, dan berdaya saing. Berdasarkan pilar-pilar tersebut, terdapat banyak sekali karakter yang dapat dibangun dan dikembangkan. Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional dapat dibangun dan dikembangkan melalui 18 nilai karakter dan budaya dalam proses pembelajaran, meliputi: 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat