82
Menurut kitab Rupamandana dan Rupavatara Maulana Retnaesih: 1997, dewa Bayu digambarkan bertangan empat yang masing-masing membawa
dhvaja atau danda, pataka, kamandalu, dan dalam sikap varadahasta.
1 Makna Dalam Pendidikan Karakter
Menurut serat Asthabrata Harjana Harjawijana, 2008: 5: “Dewa bayu bersifat selalu berusaha mengetahui pekerjaan seluruh
dunia terutama yang menjadi wilayahnya. Sifat-sifat negara diusahakan diketahui semua, tanpa batas dan tanpa tanda-tanda cara untuk mencari
sifat keadaan rakyat. Dapat diketahui semua sifatnya tanpa merasa diselidikinya. Hal itu dapat menyebabkan tahu akan segala sifat rakyat
semuanya, baik yang bersifatbentuk jahat maupun yang bersifat baik, benar, maupun mulia. Maka dapat diketahui semua gerak rakyatnya
dengan jelas. Cara untuk mengetahuinya sambil mencari nafkah upaboga dan busana serta menghibur diri. Tidak ada bedanya bagi
memperbaiki-indah sepantasnya, dipikirkan keselamatan masyarakat yang diusahakan. Dalam hati tidak boleh bertindak sendiri, hal semua
gerak sudah diketahui berkelebihan dalam memberi dana. Tindakan baik selamat telah terlaksana di dunia seperti yang diharapkan rakyat
semuanya. Demikian kerja gerak dewa Bayu yang tiada melupakan hal- hal penting.”
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter yang dibangun antara lain sebagai berikut:
1. Suka menolong
2. Simpati
3. Peduli
4. Toleran
5. Berjiwa besar
g. Dewa Kuvera Kuwera
Kuvera dalam agama Hindhu adalah dewa pemimpin golongan bangsa Yaksa atau raksasa. Meskipun demikian, Kuvera lebih istimewa dan yang utama
83
di antara kaumnya. Ia bergelar “bendahara dewa,” sehingga Kuvera disebut juga dewa kekayaan atau kemakmuran. Dewa Kuvera ini merupakan penjaga arah
mata angin Utara. wikipedia.org: 2015 Menurut kitab Rupamandana Retnaesih Maulana: 1997 dikatakan
bahwa wahana Kuvera adalah gajah. Kuvera digambarkan bertangan empat yang masing-masing membawa gada, kantong berisi uang, buah delima, dan
kamandalu. Sedangkan menurut kitab agama, digambarkan dengan tangan dua atau empat. Jika digambarkan bertangan dua, masing-masing dalam sikap
varadahasta dan abhayahasta atau memegang gada. Jika digambarkan bertangan empat, masing-masing dua tangan membawa gada dan sakti, sedang dua tangan
lainnya memeluk saktinya Vibhava dan Vriddhin yang duduk dipaha kanan dan kirinya.
1 Makna Dalam Pendidikan Karakter
Menurut serat Asthabrata Harjana Harjawijana, 2008: 5-6: “Dewa Kuwera bersifat selalu mengadakan pesta, hal itu bertujuan untuk
menyemarakan negara, rakyat senang. Tingkah laku rakyatnya selalu dipercaya, karena beliau berkeyakinan bahwa mereka tidak akan berbuat
hal yang tidak baik atau tercela. Dewa Kuwera adalah dewa harta benda, oleh karena itu beliau menganugerahi rakyatnya tiada henti-hentinya.
Rakyat selalu menghormat dan mengagungkannya, serta selalu taat dan mengerjakan semua perintahnya. Anggapan kepada semua rakyat sama
tiada dibeda-bedakan. Semua diberi kedudukan yang memadai. Oleh karena itu mereka tidak ada berkekurangan serta yang kesulitan dalam
hidupnya, maka dari itu mereka berhati bersih dan jujur.”
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter yang dibangun antara lain sebagai berikut:
1. Peduli sosialdermawan
2. Peduli lingkungan