Fakor Penghambat Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Masyarakat dalam

91 untuk turut serta dalam pertemuan-pertemuan mas,”hasil wawancara tanggal 22 April 2015 Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata adalah : - Adanya semangat dan keinginan dari sebagian masyarakat untuk berpartisipasi dalam perencanaan desa wisata. - Peran pemerintah sebagian fasilitator dalan kegiatan perencanaan. - Pemerintah Desa sebagai pendorong masyarakat untuk turut serta atau berpartisipasi dalam kegiatan pertemuan- pertemuan.

b. Fakor Penghambat

Selain faktor pendukung, dalam suatu kegiatan pasti terdapat faktor penghambat yang harus diperhatikan agar kedepannya bisa menjadi lebih baik. Berikut faktor penghambat yang terjadi pada partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata di desa Limbasari. Faktor penghambat yang diutarakan oleh bapak “MO” selaku tokoh masyarakat yaitu sebagai berikut: “mungkin yang menjadi masalah itu salah satunya sosialisasinya yang masih kurang mas, sosialisasinya itu baru dari pak dukuh ke tetangga, sedangkan dari pokdarwisnya sama balai desa terjun ke masyarakatnya itu masih kurang”hasil wawancara tanggal 28 April 2015 92 Hal serupa juga disampaikan oleh bapak “H” selaku Kepala Desa di desa Limbasari, sebagai berikut : “yang pertama intinya sosialisasi yang dilakukan pokdarwis kurang optimal tentang desa wisata di limbasari, jadi baru sedikit masyarakat yang ikut di FGD kemarin”hasil wawancara tanggal 6 April 2015 Itu juga diperkuat oleh pernyataan bapak “MM” selaku tokoh masyarakat di desa Limbasari yaitu sebagai berikut : “untuk sosialisasi dari pihak pokdarwis sama kelurahan itu masih kurang mas, yang paling kalo kumpul-kumpul saja gak langsung dari pokdarwis mas” hasil wawancara tanggal 30 April 2015 Selain itu yang menjadi penghambatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata di desa Limbasari yaitu kesibukan dari masyarakat, diperjelas oleh bapak “AD” selaku tokoh masyarakat yaitu sebagai berikut : “ hambatan ya mungkin kesibukan masyarakat sini ya mas, tiap masyarakat kan punya kesibukan sendiri – sendiri, jadi pas kegiatan FGD kemarin itu yang datang paling mereka yang gak sibuk dan mau meluangkan waktu buat ikut FGD”hasil wawancara tanggal 8 Mei 2015 Hambatan lainnya juga diutarakan oleh bapak “IS” selaku tokoh masyarakat, yaitu sebagai berikut : “eee.... kendalanya, ya tidak semua orang sadar lah ya .... kaya undangan untuk ikut musyawarah, ya tidak semua masyarakat mau lah ya, kaya kemprong gitu acuh tak acuh mas .... jadi masyarakat yang mau ikut ya yang mereka sadar terhadap kemajuan desa mas, selain kesadaran juga SDM.nya, jadi kalo menyangkut dengan pembangunan untuk memajukan desa ya orang – orang tertentu mas.” Hasil wawancara tanggal 22 April 2015 93 Diperkuat oleh pernyataan bapak “DJ” selaku tokoh masyarakat Ketua Pokdarwis yaitu : “kendalanya ya... ฀฀..... ya kendalanya salah satunya SDM,nya ya ... karena belum paham betul...karena ini juga mau merintis ya mas, sejak dulu belum ada pembahasan tentang desa wisata di Limbasari mas” hasil wawancara tanggal 14 April 2015 Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat diketahui bahwa faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata di desa Limbasari adalah : - Proses sosialisasi yang belum optimal oleh pihak Pokdarwis sebagai pengelola desa wisata - Kesibukan setiap masyarakat yang berbeda-beda - Kesadaran masyarakat terhadap perencanaan pembangunan desa wisata masih relatif kurang. - Sumber daya manusia masyarakat belum begitu paham terhadap desa wisata

C. Pembahasan

1. Partisipasi Masyarakat Dalam Rencana Penyusunan Pembangunan

Desa Wisata Suatu pembangunan diperlukan perencanaan, menurut Riyadi dan Bratakusumah 2004:6 mengemukakan bahwa perencanaan pembangunan merupakan suatu tahapan awal proses pembangunan. Sebagai tahapan awal, maka perencanaan pembangunan merupakan kegiatan membuat pedomanacuandasar bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan. Mardijono