39 Pembangunan pariwisata akan berhasil dengan melakukan
pembangunan yang berkelanjutan dan didukung oleh lingkungan masyarakat di lokasi pariwisata tersebut, seperti dalam Agenda – 21, tt
dalam Chafid Fandeli 2002:32 bahwa pembangunan berkelanjutan sebagai proses pembangunan yang dilakukan tanpa merusak atau
mengurangi nilai sumber daya yang ada dan pembangunan kepariwisataan yang berhasil bila pembangunan tersebut didukung oleh
masyarakat di mana pariwisata itu berlangsung. Menurut Soetarso Priasukmana dan R. Mohamad Mulyadin
2001:39, bahwa perencanaan pembangunan desa wisata terdiri dari : 1
Survei lapangan 2
Penyusunan rencana tapak 3
Penyusunan anggaran dan sumber anggaran 4
Perencanaan SDM
1.1 Survei Lapangan
Dalam survei lapangan data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan untuk melakukan analisis kawasan dan
wilayah sekitarnya. Dari hasil pendataan ini akan diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial, budaya, dan ekonomi, serta identifikasi
atas kondisi di wilayah sekitarnya yang berpengaruh pada kawasan perencanaan.
Data dalam survei lapangan meliputi: peta peta regional, peta kota, dan peta kawasan perencanaan dengan skala 1:1.000 serta
memperlihatkan kondisi topografisgaris kontur, foto – foto foto udaracitra satelit dan foto – foto kondisi kawasan perencanaan, peraturan
40 dan rencana – rencana terkait, sejarah dan signifikansi historis kawasan,
kondisi, sosial-budaya, kependudukan, pertumbuhan ekonomi, kondisi fisik dan lingkungan, kepemilikan lahan, prasarana dan fasilitas, data lain
yang relevan https:sites.google.comsitertbl2013gambaran-umum-
kegiatan-rtbl-2013-1 , diakses 20 Agustus 2015
Sedangkan dalam https:www.academia.edu
diakses 24 Agustus 2015, bahwa survei lapangan meliputi :
a Pengecekan dan membuat catatan – catatan di peta atau dibuat
secara khusus, tentang kondisikeadaan lingkungan alami dan lingkungan binaan yang meliputi prasarana dasar dan sarana
lainnya. Pada kegiatan ini akan melibatkan warga dalam menilai keadaan lingkungannya.
b Melakukan rekaman visualisasi lapangan dan pemahaman
lapangan, sebagai bagian dari perjalanan survei untuk mendukungmemperkuat hasil kajian lapangan yang berupa data
atau informasi lainnya.
c Wawancarainterview untuk memperoleh gambaran
keadaankondisi kawasan yang lebih terinci dari stakeholder setempat
d Pelaksanaan survei khusus, meliputi: lotting di setiap kegiatan
wilayah yang mempunyai karakter khusus atau menarik e
Informasi lainnya berupa kebijaksanaan daerah, kondisi sosial dan budaya setempat
Survei lapangan dan observasi lapangan menurut Niken Wirasanti dan Agustin Surachman 2003 : 7 – 8 meliputi :
a Pengumpulan data sekunder yang meliputi kondisi demografi,
kondisi sosial ekonomi dan kondisi sosial budaya dan instansi – instansi yang bersangkutan, serta mengumpulkan berbagai
informasi mengenai rencana – rencana pengembangan dari instansi – instansi tersebut, khususnya yang berkaitan dengan
proses dan hasil akhir master plan.
b Pengumpulan data primer dari lapangan melalui perekaman data
fisik lapangan secara langsung maupun dengan wawancara. Data primer ini antara lain berupa kondisi fisik tata ruang
penggunaan tanah, keadaan bangunan, keadaan sarana- prasarana, keadaan lalu lintas dan kondisi lingkungan, serta
kondisi geografi. Sesuai dengan tugas perencanaan ini, data
41 primer ini sifatnya lebih sebagai konrol terhadap ketersediaan
data sekunder. c
Berdasarkan data dan berbagai informasi yang telah dikumpulkan berupa kondisi tata ruang dan kondisi geografi dari
tahap sebelumnya, kemudian dilakukan pekerjaan analisis untuk keseluruhan permasalahan perencanaan. Selanjutnya dilakukan
identifikasi potensi dan permasalahan dengan penekanan lebih pada analisis perencanaan
Berdasarkan diatas maka survei lapangan merupakan tahap persiapan dengan melakukan pengumpulan data – data yang diperlukan
untuk rencana kedepannya, data tersebut berupa sekunder dan primer. Data sekunder yaitu pengumpulan kondisi demografi dan kondisi
lingkungan serta sarana dan prasarana di lokasi tersebut, data itu diperoleh dengan melibatkan warga sekitar. Sedangkan data primer
diperoleh dengan melakukan wawancara atau melakukan diskusi dengan stakeholders setempat untuk memperoleh gambaran keadaankondisi
kawasan yang lebih terinci.
1.2 Penyusunan Rencana Tapak