Tangga Partisipasi Partisipasi Masyarakat

24 Partisipasi masyarakat mempunyai sifat sangat penting, menurut Diana Conyers 1991:154-155 adalah sebagai berikut : 1 Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat, tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal. 2 Masyarakat akan mempercayai proyek maupun program pembangunan jika ikut dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaan, karena mereka lebih mengetahui tentang proyek atau program tersebut sehingga mereka merasa memiliki terhadap program atau proyek tersebut. 3 Adanya partisipasi umum, karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri, mereka mempunyai hak untuk turut ‘urung rembug’. Jadi, partisipasi adalah sebuah keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang memperlihatkan keikutsertaannya dalam suatu program atau kegiatan, dan dalam kegiatan tersebut seseorang atau kelompok mengambil bagian dari kegiatan tersebut, di luar pekerjaan dan profesinya sendiri, keterlibaan tersebut berupa mental dan emosi serta fisik dalam melakukan segal kemampuan yang dimiliki.

c. Tangga Partisipasi

Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan kebijakan merupakan suatu hak dari masyarakat. Partisipasinya masyarakat dalam pembuatan kebijakan mengakibatkan terjalinnya sinergi antara warga, pemerintah, dan pihak swasta untuk melakukan perencanaan pembangunan. Dalam partisipasi masyarakat hubungannya dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan, itu menunjukan tetang aktivitas masyarakat dalam kegiatan tersebut. 25 Menurut Shery Arstein dalam Siti Irene Astuti D, 2011:64, bahwa peran serta masyarakat dalam perencanaan dapat dibedakaan ke dalam anak tangga sebagai berikut : KLASIFIKASI URAIAN TINGKATAN 1. Citizen Power Pada tahap ini sudah terjadi pembagian hak, tanggung jawab, dan wewenang antara masyarakat dengan pemerintah dalam pengambilan keputusan Kontrol masyarakat citizen control Pelimpahan kekuasaan delegated control Kemitraan partnership 2. Tokenism Hanya sekadar fomalitas yang memungkinkan masyarakat mendengarkan dan memiliki hak dan memberikan suara, tetapi pendapat mereka belum menjadi bahan dalam pengambilan keputusan Penetraman placation Konsultasi consultation Informasi information 3. Non Participation Masyarakat hanya menjadi objek Terapi therapy Manipulasi manipulation 26 Selain itu menurut Peter Oakley dalam Siti Irene Astuti D 2011:65, menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat ke dalam tujuh tingkatan partisipasi yaitu sebagai berikut : Tingkatan Deskripsi Manipulation Tingkat paling rendah mendekati situasi tidak ada partisipasi, cenderung berbentuk indoktrinasi Consultation Stakeholder mempunyai peluang untuk memberikan saran akan digunakan seperti yang mereka harapankan Consensus- building Pada tingkat ini stakeholder berinteraksi untuk saling memahami dan dalam posisi saling bernegosiasi, toleransi dengan seluruh anggota kelompok. Kelemahan yang sering terjadii adalah individu-individu dan kelompok masih cenderung diam atau setuju bersifat pasif Desicion- making Konsensus terjadi didasarkan pada keputusan kolektif dan bersumber pada rasa tanggung jawab untuk menghasilkan sesuatu. Negosiasi pada tahap ini mencerminkan derajat perbedaan yang terjadi dalam individu maupun kelompok Risk-taking Proses yang berlangsung dan berkembang tidak hanya sekadar menghasilkan keputusan, tetapi memikirkan akibat dari hasil yang menyangkut keuntungan, hambatan, dan implikasi. Pada tahap ini semua orang memikirkan risiko yang diharapkan dari hasil keputusan. Karenanya, akuntabilitas merupakan basis penting. Partnership Memerlukan kerja secara equal menuju hasil yang mutual. Equal tidak hanya sekadar dalam bentuk struktur dan fungsi tetapi dalam tanggung jawab. Self- management Puncak dari partisipasi masyarakat. Stakeholder berinteraksi dalam proses saling belajar learning process untuk mengoptimalkan hasil dan hal-hal yang menjadi perhatian. 27 Berdasarkan teori para ahli diatas tentang anak tangga partisipasi di atas maka dapat diketahui bahwa partisipasi yang dapat menggerakan dinamika masyarakat untuk suatu kegiatan adalah tangga partisipasi citizen power dan self-management. Dalam tangga citizen power terdapat demokrasi, dengan adanya pembagian hak, tanggung jawab, dan wewenang antara masyarakat dengan pemerintah dalam pengambilan keputusan. Sendangkan untuk self-management menunjukan stakeholder saling berinteraksi dalam proses saling belajar, untuk mengoptimalkan hasil yang diharapkan.

d. Bentuk – Bentuk Partisipasi