Potensi Unggulan Desa Limbasari Bidang Pariwisata

63 Selain itu, sawah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembuatan kolam ikan. Daerah sungai di desa Limbasari digunakan masyarakat sebagai pengairan sawah untuk membantu pertanian warga masyarakat. Sekarang sungai di desa Limbasari sedang ada program pengembangan sebagai kegiatan tubing.

b. Potensi Unggulan Desa Limbasari Bidang Pariwisata

Desa limbasari terletak di kaki Gunung Plana daerah perbukitan. Sekitar 15 km dari ibu kota Kabupaten Purbalingga. Desa Limbasari berbatasan dengan hutan pinus sehingga memiliki panorama alam yang sangat indah dan udara segar serta sejuk. Desa Limbasari juga memiliki beberapa potensi obyek wisata alam, wisata budaya dan lainnya, sebagai berikut : 1 Legenda Putri Ayu Limbasari Di desa Limbasari juga terkenal Legenda Putri Ayu Limbasari yang tersohor sampai sekarang. Putri Ayu Limbasari merupakan seorang wanita cantik jelita yang bernama Sri Wasiati, anak dari hasil pernikahan Ketut Wlingi dan Siti Rumbiah. Dari kecantikan Sri Wasiati itu banyak orang yang ingin meminangnya, termasuk beberapa orang Adipati. Seperti yang diucapkan oleh bapak “EP” selaku perangkat desa, mengenai Legenda Putri Ayu Limbasari yaitu : “gini mas dulu ada seorang wanita yang bernama Sri Wasiati, saat sudah dewasa dia menjadi kembang desa, di 64 desa ini pada dahulunya. Saat dewasa banyak yang ingin meminangnya mas, termasuk para adipati mas,.hasil wawancara tanggal 16 April 2015” 2 Potensi Sektor Pertanian Desa Limbasari merupakan desa yang didominasi oleh masyarakat yang pencahariannya sebagai petani. Lahan pertanian di Limbasari relatif subur, sehingga lahan 70ha dipakai oleh para masyarakat Limbasari untuk dijadikan sebagai pertanian atau persawahan. Aktivitas pertanian yang dilakukan oleh masyarakat ini menjadi salah satu kegiatan wisata di Desa Limbasari nantinya. Wisatawan akan diajak untuk melakukan aktivitas yang sama dengan para petani seperti membajak sawah, persemaian dan menanam padi. Berdasarkan aktivitas petani itu maka mempunyai daya tarik bagi wisatawan untuk berwisata di Limbasari, bagi mereka yang sudah jarang melihat aktivitas di sawah untuk bertani. 3 Potensi Batik Tulis Limbasari juga merupakan desa para pembatik tradisional yang mempunyai corak khas Limbasari. Industri batik tulis di Limbasari telah ada sejak lama. Sampai sekarang masih ada yang menjalankan batik tulis, dan itu menjadi salah satu potensi daya tarik wisata bagi wisatawan untuk mencoba membuat batik tulis di Limbasari. 65 Seperti yang dikatakan oleh bapak “MM” selaku tokoh masyarakat bahwa : “disini ada usaha batik tulis...disini terkenalnya batik tulis itu, jumlah pembatik disini kurang lebihnya 150-an .... paling rame di limbasari ya itu batik tulis, promosi pertama untuk potensi desa disini ya batik itu ... sebelum mengarah ke desa wisata pertama ya sudah ada batik tulis, sebelum aku lahir di sini sudah ada batik tulis mas, itu turun temurun dari nenek moyang mas, itu kualitas dulu lebih dari pada sekarang” Hasil wawancara tanggal 30 April 2015 Seperti yang dikatakan oleh bapak “MO” selaku tokoh masyarakat desa Limbasari, yaitu : “Potensi desa sini sebenarnya banyak mas, cuma masyarakat sini belum bisa memanfaatkan potensi itu mas. Salah satunya batik tulis yang sudah lama di desa Limbasari ini, sampai sekarang masih bisa bertahan mas.” Hasil wawancara tanggal 28 April 2015 Di Limbasari juga terdapat galeri batik yang diberi nama Galeri Batik Puteri Muning Sari, yang digunakan sebagai tempat untuk memajang batik tulis asli Limbasari juga sebagai tempat produksi. 4 Potensi Alam dan Rekreasi tubing Potensi obyek wisata yang ada di limbasari yaitu Pertapaan Tunggul Wulung yang berada di puncak Gunung Tukung, air terjun Uncang – Uncang yang berada di Gunung Plana. Bendungan Patrawisa dan aliran sungai Tuntung Gunung dan anak sungainya yaitu sungai wlingi yang mengalir di antara Gunung Plana dan Gunung Tukung. Serta rekreasi aktivitas di sungai yang disebut tubing. 66 5 Potensi Industri Gula Jawa Di desa Limbasari juga terdapat industri gula jawa yang dijalankan oleh beberapa warga di sana. Gula jawa menjadi potensi wisata bagi masyarakat, karena bisa manfaatkan untuk mengajak wisatawan belajar cara membuat gula jawa yang benar. Seperti yang diuatarakan oleh bapak “MM” selaku tokoh masyarakat yaitu : “selain usaha batik yang menjadi potensi desa disini ya usaha gula jawa mas .... usaha gula juga pernah dikunjungi wisatawan tapi gak sering mas biasanya dari wisatawan lokal yang kepengin ngerti pembikinan gula jawa ya kita arahkan ke lokasi usaha gula jawa itu mas” Hasil wawancara tanggal 30 April 2015 Sehingga selain industri batik tulis, industri gula jawa bisa dijadikan sebagai paket wisata bagi wisatawan nantinya. Wisatawan bisa belajar cara membuat gula jawa secara tradisional yang dilakukan oleh warga desa Limbasari. 6 Desa Inggris Potensi desa wisata cukup besar untuk menarik minat para wisatawan, karena adanya tempat belajar yang dijadikan untuk belajar bahasa inggris bagi para wisatawan yang datang. Desa Inggris ini merupakan program laboratorium untuk menunjang desa wisata. Jadi masyarakat ataupun wisatawan yang ingin belajar bahasa Inggris, akan disuguhi ruang pembelajaran alam terbuka. 67 Metode pembelajaran bahasa Inggris di Limbasari menggunakan metode belajar alamiah dan menyenangkan yang memungkinkan peserta memiliki motivasi tinggi untuk bisa berbicara bahasa Inggris. Orientasi pembelajarannya dengan menggunakan metode flash card,metode listening first, dan metode outdoor. Seperti penuturan ibu “H” selaku Kepala Desa, sebagai berikut : “sesuai namanya, pengunjung di kawasan ini harus fasih berbahasa inggris. Jika yang belum lancar, pengunjung bisa belajar bersama dengan fasilitator yang disediakan. Desa ini merupakan program laboratorium untuk menunjang desa wisata. Jadi masyarakat ataupun wisatawan yang ingin belajar bahasa Inggris, akan disuguhi ruang pembelajaran alam terbuka,” Hasil wawancara tanggal 6 April 2015 . B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa Wisata Konsep Desa Wisata Limbasari adalah konsep perencanaan desa terpadu, dengan wisata alam dan suasana pedesaan dengan keramahtamahan dan seni budaya penduduk desa. Oleh karena itu diperlukan suatu kesepahaman dari seluruh penduduk dan institusi terkait dalam melaksanakan program-program pembangunan untuk melestarikan keaslian lingkungan dan seni budaya masyarakat. Berikut deskripsi hasil penelitian partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata : a. Survei Lapangan 68 Survei lapangan merupakan tahap awal penarikan data yang diperlukan untuk melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dalam tahap survei lapangan, data yang dikumpulkan berupa informasi wilayah perencanaan, yaitu berupa peta wilayah desa, data demografi, serta informasi keadaan lingkungan yang diberikan oleh masyarakat sekitar. Survei lapangan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan desa Limbasari secara fisik mau non fisik. Dalam survei lapangan ini perangkat desa memberikan data tentang keadaan desa limbasari, data itu berupa data geografis, data demografis masyarakat Limbasari, serta data kondisi infrastruktur dalam berbagai aspek saat perencaan tersebut. Selain itu juga diadakan forum untuk memberikan informasi tentang potensi dan masalah yang ada di desa Limbasari. Dalam forum tersebut masyarakat memberikan informasi tentang potensi yang bisa dijadikan kegiatan wisata nantinya, selain itu juga masyarakat memberikan informasi tentang permasalahan dalam aspek infrastruktur maupun aspek sumber daya manusia di desa Limbasari. Seperti yang dikatakan “H” selaku Kepala Desa Limbasari tentang survei lapangan yang pernah dilakukan di desa limbasari sebagai berikut: “iya mas dulu pernah dilakukan survei sama BAPPEDA dalam survei itu ya memberikan data tentang keadaan desa limbasari saat ini, kaya data peta, data penduduk, sama data kondisi infrastruktur di sini, juga melihat lingkungan di limbasari hasil wawancara tanggal 6 April 2015 69 Seperti bapak “DJ” selaku tokoh masyarakat Ketua Pokdarwis yaitu : “iya, dulu pernah ada survei dari pihak BAPPEDA untuk mengetahui potensi desa sini mas, mereka ya melihat lingkungan desa limbasari, juga mengadakan forum gitu mas jadi masyarakat memberi masukan tentang keadaan alam di desa sini sama budaya yang ada di sini” hasil wawancara tanggal 14 April 2015. Sama halnya bapak “IS” selaku tokoh masyarakat, sebagai berikut : “kalo survei dulu pernah mas, BAPPEDA datang ke sini ya lihat lingkungan di sini, terus mengadakan forum. Masyarakat sini ikut forum itu, ya memberikan pendapat tentang keadaan desa limbasari mas.” hasil wawancara tanggal 22 April 2015 Diperkuat juga dengan pernyataan bapak “UF” selaku Sekretaris BAPPEDA : “survei lapangan yang dilakukan pihak BAPPEDA bersama masyarakat Limbasari dilaksanakan dengan mengadakan forum di Balai Desa, di dalam forum masyarakat limbasari memberikan informasi tentang keadaan yang ada di sana salah satunya sarana dan prasana dan juga memberi tahu potensi yang ada di desa mereka” hasil wawancara tanggal 8 Oktober 2015 Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa survei lapangan dilakukan di desa limbasari untuk mengetahui tentang keadaan geografis, demografis, dan kondisi infrastruktur di desa limbasari serta untuk mengetahui potensi yang terdapat di desa limbasari. Dalam survei tersebut dilakukan dengan mengelilingi lingkungan desa limbasari bersama tokoh masyarakat yang diundang 70 oleh perangkat desa serta mengadakan forum bersama dengan tokoh masyarakat juga. Dalam forum yang diadakan untuk mengetahui keadaan desa tersebut tokoh masyarakat ikut berpartisipasi untuk memberikan pendapat dan informasi tentang keadaan Limbasari tentang infrastruktur, serta sosial budaya di desa tersebut. Dalam forum tersebut selain menginformasikan tentang kondisi infrastruktur, dan sosial budaya, masyarakat juga mengutarakan potensi yang perlu dikembangkan untuk menjadi desa wisata yaitu seperti potensi batik tulis, galeri batik, potensi industri gula jawa, potensi rekreasi alam tubing, potensi alam air terjun, keindahan alam di Patrawisa, serta Legenda Putri Ayu Limbasari.

b. Penyusunan Rencana Tapak site plan