41 primer ini sifatnya lebih sebagai konrol terhadap ketersediaan
data sekunder. c
Berdasarkan data dan berbagai informasi yang telah dikumpulkan berupa kondisi tata ruang dan kondisi geografi dari
tahap sebelumnya, kemudian dilakukan pekerjaan analisis untuk keseluruhan permasalahan perencanaan. Selanjutnya dilakukan
identifikasi potensi dan permasalahan dengan penekanan lebih pada analisis perencanaan
Berdasarkan diatas maka survei lapangan merupakan tahap persiapan dengan melakukan pengumpulan data – data yang diperlukan
untuk rencana kedepannya, data tersebut berupa sekunder dan primer. Data sekunder yaitu pengumpulan kondisi demografi dan kondisi
lingkungan serta sarana dan prasarana di lokasi tersebut, data itu diperoleh dengan melibatkan warga sekitar. Sedangkan data primer
diperoleh dengan melakukan wawancara atau melakukan diskusi dengan stakeholders setempat untuk memperoleh gambaran keadaankondisi
kawasan yang lebih terinci.
1.2 Penyusunan Rencana Tapak
Dalam pembangunan desa wisata diperlukan rencana tapak yang berarti penataan wilayah sesuai dengan fungsinya. Menurut Djoko
Dwiyanto dan Gunung Radjiman 1999 : 7 bahwa rencana tapak adalah gambaran tentang penggunaan tata ruang suatu wilayah untuk
kepentingan tertentu dalam bentuk tata letak komponen – komponen fungsionalnya.
Dalam Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pengesahan Rencana Tapak Site Plan bahwa,
rencana tapak site Plan adalah gambaranpeta rencana peletakan
42 bangunankavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas –
batas luas lahan tertentu. Menurut Djoko Dwiyanto dan Gunugn Radjiman 1999 bahwa
penyusunan rencana tapak meliputi : a
Peyusunan rencana tapak site plan yang berupa arahan geometrik tata letak bangunan dan bukan bangunan dalam
setiap blok penggunaan di dalam lingkungan kawasan perencanaan.
b Pra rencana pola dan pra kontruski jaringan jalan yang
mencakup arahan geometrik pra detail kerekayasaan yang dirinci untuk setiap jenis dan kelas jalan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi eksisting kawasan. c
Perencanaan bentuk dan pra kontruksi jaringan utilitas yang bersifat pra detail, kerekayasaan jaringna air bersih, jaringan
pembuangan air kotor, jaringan listrik dan telepon. d
Pra rencana bentuk dan pra kontruksi bangunan gedung yang bersifat pra detail kerekayasaan bangunan gedung bagi setiap
blok peruntukan yang digambarkan secara terinci bagi setiap bangunan terpilih.
e Pra rencana bentuk dan pra kontruksi bangunan bukan gedung
yang bersifat pra detail kerekayasaan bangunan bukan gedung untuk setiap blok peruntukan yang digambarkan secara
terperinci bagi setiap bangunan terpilih.
43 f
Rencana indikasi proyek mencakup arahan pelaksanaan bagi pembangunan prasarana dan sarana digambarkan secara terinci
mengenai besaran proyek dan pada setiap blok peruntukkan lahan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa rencana tapak merupakan proses kegiatan perencanaan dengan
melakukan penataan lingkungan buatan manusia dan lingkungan alam sesuai dengan fungsinya dan sesuai dengan batas – batas luas lahan
tertentu agar dapat menunjang kegiatan manusia dengan membuat desain.
1.3 Penyusunan Anggaran dan Sumber Anggaran