besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal internal validity dan validitas eksternal external validity. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan validitas internal khususnya validitas isi. Untuk menyusun sebuah instrumen tes yang mempunyai validitas
isi content validity maka instrumen tersebut harus disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa atau kompetensi yang dikembangkan
dalam kegiatan pembelajaran. Validitas isi juga merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes
melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement Azwar 2013:42.
Dalam penelitian ini peneliti telah menyusun instrumen tes berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam lembar rencana proses pembelajaran RPP. Selanjutnya instrumen tes tersebut telah
dikonsultasikan kepada para ahli guna memperoleh pendapat atau saran mengenai kelayakan dan validitas instrumen tes tersebut.
H. Validitas Data
Di dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah validitas guna mencapai keabsahan data Kunandar, 2008. Pada penelitian tindakan
kelas menurut Wiriatmaja 2008:164 terdapat lima tahap kriteria validitas
yang digunakan yaitu antara lain validitas hasil, validitas proses, validitas demokratis, validitas katalitik dan validitas dialogik.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lima kriteria validitas tersebut dan juga validitas rater guna mencapai keabsahan data penelitian.
Secara rinci validitas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Validitas Hasil
Validitas hasil dalam hal ini mengandung konsep bahwa tindakan yang dilakukan selama penelitian dalam upaya untuk meningkatkan
kemampuan membaca notasi balok pada paduan suara Efrata membawa hasil yang baik dan sesuai dengan harapan.
2. Validitas Proses Validitas proses dalam hal ini mengandung konsep yang berkaitan
dengan kompetensi serta rasa keterpercayaan antara peneliti dan kolaborator. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan kolaborator
dan peneliti dapat saling terus-menerus memberi masukan dan kritik tentang kelebihan atau kekurangan dari tindakan yang telah dilakukan.
Selain itu validitas ini juga berhubungan dengan kompetensi peneliti dan kolaborator dalam proses pengumpulan dan analisis data penelitian.
3. Validitas Demokratis Validitas demokratis berkaitan dengan keterlibatan seluruh objek
penelitian dalam tindakan yang dilakukan. Dalam hal ini peneliti,
kolaborator serta anggota paduan suara Efrata memiliki kesempatan untuk dapat mengutarakan apa yang dipikirkan, dirasakan serta dialami selama
penelitian berlangsung. 4. Validitas Katalitik
Validitas katalitik berkaitan dengan tingkat pemahaman yang tercapai pada proses pembelajaran yang mengakibatkan adanya sebuah
perubahan. Hal ini menyangkut pemahaman peneliti maupun peserta didik mengenai peran masing-masing sebagai akibat adanya perubahan tersebut.
5. Validitas Dialogik Validitas dialogik dapat berjalan bersamaan dengan validitas
demokratis yaitu setelah seseorang mengungkapkan pendapat, pandangan dan gagasannya tentang tindakan yang dilakukan dalam proses penelitian
selanjutnya peserta lain diminta menanggapi secara kritis sehingga terjadi dialog yang kritis dan reflektif. Dengan demikian kecenderungan untuk
menjadi terlalu subyektif dapat diperkecil. 6. Validitas Rater
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan, pengambilan nilai tes akan dilakukan oleh dua orang rater. Rater yang akan melakukan
pengambilan nilai merupakan orang yang memahami seluk beluk mengenai aspek yang akan diukur dalam penelitian. Dua orang rater ini
adalah peneliti sendiri dan ibu Paula Cindy I. Lekatompessy selaku pelatih