110
4.3 Peran Pengusaha dalam Perdagangan dan Pelayaran
Pengusaha dalam konteks pembahasan ini adalah pelaku dan lembaga niaga non pemerintah. Pengusaha yang ada di Pelabuhan Air Bangis bermacam
kewarganegaraannya, dan mereka biasanya terdiri dari beberapa kelompok. Ada kelompok pengusaha Eropa, pengusaha timur asing, dan pengusaha pribumi.
Pengusaha Eropa yang dimaksud disini adalah semua pengusaha yang berasal dari berbagai bangsa Eropa, yang sudah lama bermukim di wilayah ini. Latar
belakang bangsa mereka cukup beragam, diantaranya Inggris, Belanda dan Jerman. Di samping itu pengusaha berdarah campuran indo juga termasuk kelompok ini.
Pengusaha indo ini bisanya terlahir dari seorang ayah berkebangsaan Eropa dan ibunya penduduk lokal. Orang Eropa di Air Bangis pada akhir abad XIX dan tahun-
tahun pertama abad XX berkisar sekitar 12 orang.
167
Pengusaha Eropa, seperti Inggris, yang bermukim di wilayah Pelabuhan Air Bangis, biasanya mantan para pegawai EIC East India Compagny, yang sebelumnya
bertugas di Bengkulu, Padang, Natal, dan Tapanuli. Mereka tidak hanya bertindak sebagai pengusaha, tetapi juga berperan sebagai
transportaannemers
pemegang hak pengadaan jasa transportasi, yang diberikan izin oleh Pemerintah Belanda untuk
mengoperasikan sejumlah sarana angkutan untuk membawa orang dan barang ke dan dari Pelabuhan Air Bangis. Namun seiring berjalannya waktu, pengusaha Eropa ini
banyak meninggalkan Air Bangis dan pindah ke Padang.
168
167
Arsip, Kolonial Verslag van Nederlandsch Oost-Indie van 1902, Bijlage A, ANRI.
168
Gusti Asnan, op.cit., hal. 110-111.
111
Di samping pengusaha berdarah Eropa, di wilayah Pelabuhan Air Bangis juga banyak bermukim pengusaha timur asing seperti para pengusaha Cina, India, dan
Arab. Orang Cina di Air Bangis akhir abad XIX berjumlah 64 orang.
169
Peran orang Cina dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran di Pelabuhan Air Bangis yaitu
dengan membuat kongsi-kongsi seperti Lie Gieng, Lie Matjiau, Lie Sing, dan Hoi Atjouw. Kongsi ini sangat besar pengaruhnya dalam aktivitas perdagangan dan
pelayaran di Pelabuhan Air Bangis dan kawasan utara Pantai Barat Sumatera. Selain itu pengusaha Cina juga banyak yang menjadi pedagang perantara antara pengusaha
pribumi dengan pengusaha Eropa.
170
Bidang usaha lain orang Cina adalah mengoperasikan kapal, tukang perabot, pembuatan minyak dan pabrik kue.
171
Aktivitas perdagangan dan pelayaran di wilayah Pelabuhan Air Bangis dan bagian utara Pantai Barat Sumatera juga diramaikan oleh pengusaha setempat dan
pengusaha yang berasal dari berbagai suku bangsa di Nusantara. Pengusaha pribumi ini antara lain pengusaha Melayu terutama Minangkabau, Aceh, Mandailing, Pak-
Pak, Jawa, dan Bugis. Pengusaha Minangkabau, Mandailing, dan Batak telah dikenal aktif berdagang dikawasan Pantai Barat Sumatera sejak abad-abad sebelum
kedatangan orang barat. Hal ini bisa dimaklumi karena wilayah ini merupakan bagian dari daerah asal mereka. Peranan pengusaha pribumi pada awal mulanya adalah
sebagai pedagang perantara antara pedagang Eropa dengan masyarakat yang tinggal
169
Kolonial Verslag....1902, op.cit., ANRI.
170
Gusti Asnan, op.cit., hal 119-120.
171
Arsip Sumatera Westkust Swk., No.12724, Administratief Verslag van Sumatra’s
Westkust , 1865 II.
112
di daerah
hinterland
Pantai Barat Sumatera. Namun memasuki paruh kedua abad XIX, peran mereka ini diambil alih oleh pengusaha-pengusaha Cina, sehingga
tingkatan pengusaha pribumi digolongkan sebagai pedagang kecil.
172
Adapun bukti pernah aktifnya pengusaha-pengusaha pribumi Air Bangis dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran di kawasan Pantai Barat Sumatera, bisa
dibuktikan dengan adanya kapal-kapal milik pengusaha pribumi tersebut. Berikut daftar nama kapal, kapten, dan pemiliknya.
Tabel 17. Daftar Nama Kapal, Kapten, dan Pemilik Kapal di Pelabuhan Air Bangis
Nama Kapal Nama Kapten
Nama Pemilik Kapal
Pintjalang Soetan Batoe
Jang Dipertuan Kinali Serampoe Panjang
Kane Ikan Tuankoe Alam
Pintjalang Sie Sakat
Pandito Soeman Tambangan
Nacoda Malin Nacoda Malin
Pintjalang Bandara Radjo
Bandaro Putih Kollek
Nakoda Itam Nakoda Itam
Tambangan Sie Mooloek
Nakoda Langkap Tambangan
Hadji Saip Hadji Saip
Sumber: Gusti Asnan,
Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera,
Jogjakarta: Ombak, 2007, hal. 391.
172
Gusti Asnan, op.cit., hal. 124-125.
113
BAB V KEMUNDURAN PELABUHAN AIR BANGIS
SUMATERA BARAT
5.1 Topografi Pelabuhan Air Bangis
Seperti yang telah dijelaskan terdahulu, topografi Pelabuhan Air Bangis berada di daerah dataran rendah yang sempit dan berawa-rawa, yang terbentang ke
arah utara hingga Batahan, dan ke arah selatan hingga Sasak dan Tiku, sedangkan kearah timur langsung bersentuhan dengan lereng-lereng Bukit Barisan.
173
Keadaan alam ini menyebabkan Pemerintah Belanda mengalami kesulitan untuk memperluas
wilayah pelabuhan dan kota Air Bangis. Kesulitan itu seperti harus menimbun daerah-daerah yang rendah dan berawa, dan kesulitan dalam keuangan.
Pemerintah pusat dan Direktorat Keuangan di Batavia yang sangat perhitungan dalam pendanaan terus berdebat perihal pembangunan dan perluasan
pelabuhan dan kota Air Bangis. Pemerintah pusat tidak mau mengambil resiko kerugian, sehingga dana untuk pembangunan pelabuhan dan kota Air Bangis tidak
dikeluarkan. Adapun alasannya, pemerintah pusat mempertimbangkan wilayah Air Bangis terlalu sempit untuk dijadikan pusat perekonomian daerah utara Pantai Barat
Sumatera, dan jika pun dibangun maka dana yang dikeluarkan sangat besar. Sebenarnya alasan lainnya adalah keinginan pemerintah pusat untuk menjadikan
173
H. L. Osthoff, Topograpische Scetsen van Sumatra, Batavia: [s.n.], 1851, hal. 138-140; dan lihat juga M. D. Teenstra, Beknopte Beschrijving van de Nederlandsch Overzeesche Bezittingen,
Tweede Stuk, Groningen: J. Omskens J. Zoon, 1852, hal. 345.