Strategi Komunikasi Muhammadiyah Cabang Somagede

hukumnya. 6 Imam Syafi’i menyampaikan dalam sebuah hadits, “Imam Syafi’i ra berkata –Segala hal yang baru tidak terdapat di masa Rasulullah dan bertentangan dengan Al- Qur’an, Al-Hadits, Ijma’ sepakat Ulama dan Atsar Pernyataan sahabat adalah bid’ah yang sesat bid’ah dholalah. Dan segala kebaikan yang baru tidak terdapat di masa Rasulullah dan tidak bertentangan dengan pedoman tersebut maka ia adalah bid’ah yang terpuji bid’ah mahmudah atau bid’ah hasanah, bernilai pahala. Hasyiah Ianathuth-Thalibin –Juz 1 hal. 313. Hadits tersebut menerangkan bahwa yang termasuk bid’ah dholalah yakni perkara baru atau mencontohkan atau meneladankan perkara di luar perkara syariat yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits, bergunjing, menghasut, mencela, menghujat saudara muslim lainnya. 7 Namun Bapak Prakoso berbeda berpendapat, beliau mengatakan bahwa dalam M uhammadiyah tidak ada istilah bid’ah hasanah, melainkan ijtihad. Beliau juga mengatakan bahwa Rasulullah bersabda “qullu bidatun dholalatun ”, artinya setiap hal yang bid’ah adalah sesat. Seperti orang meninggal yang dingajikan, maka dinyatakan sesat. 8 Dengan pernyataan seperti itu maka Muhammadiyah di Somagede membutuhkan suatu pendekatan dalam melancarkan komunikasi lebih baik. Maka mempergunakan pendekatan yang disebut A-A atau from Attention to Action Prosedure. AA Procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA. 6 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Prakoso, Ketua PCM Somagede, Banyumas, 29 April 2013. 7 Forum Studi Islam Fakultas Pertanian Universitas Lampung,” Marilah memahami hadits kullu bid’ah dengan ilmu balaghah dan nahwu”, Artikel diakses pada 28 Mei 2013 dari http:staff.unila.ac.idfosifpunila20121215marilah-memahami-hadits-kullu-bidah-dengan-ilmu- balaghah-dan-nahwu 8 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Prakoso, Ketua PCM Somagede, Banyumas, 29 April 2013. A = Attention atau perhatian I = Interest atau Minat D = Desire atau Hasrat D = Decision atau Keputusan A = Action atau Kegiatan 9 Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hubungan ini komunikator harus membangkitkan daya tarik. Daya tarik yang dilakukan PCM Muhammadiyah untuk mendapat perhatian atau attention ialah dengan mendirikan sarana pendidikan melalui SMK Muhammdiyah Somagede. SMK Muhammadiyah di terbukti berhasil menciptakan batik sendiri yang memiliki nilai kebudayaan dan dipadukan dengan unsur Keislaman di motifnya. 10 Batik berpotensi sebagai bentuk kewirausahaan dalam mengembangkan perekonomian masyarakat. Selain melalui bidang pendidikan, PCM Somagede juga melakukan kegiatan syiar dakwah agar menarik masyarakat. Contohnya : 1. Mengadakan Qurban pada Hari Raya Idul Adha 2. Idul Fitri dan Idul Adha di lapangan desa Somagede 3. Dalam bulan Ramadhan Pengurus PCM Somagede berdakwah ke masjid-masjid desa luar Somagede. 4. Pengajian setiap 35 hari sekali atau disebut selapan 11 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi Bandung : Citra Aditya Bakti, 2003, h. 304. 10 Wawancara Pribadi Dengan Bapak H.Suhodo, Penasehat PCM Somagede, Banyumas, 28 April 2013. 11 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Sumuyut, Bendahara PCM Somagede, Banyumas, 26 Mei 2013. Karena masih banyak masyarakat desa Somagede tergolong Sinkretisme yaitu mencampuradukan Islam dengan yang lainnya, sehingga apapun bentuk kegiatan yang diselenggarakan Muhammadiyah dalam rangka pemurnian Islam kurang diminati oleh orang-orang yang bukan Muhammadiyah walaupun mereka sendiri mengaku Islam. 12 Dalam sinkretisme terdapat dua unsur yaitu budaya Islam dan budaya lokal. Kedua-duanya tidak bisa lebih unggul. Budaya Islam yang sengaja hadir dalam kebudayaan lokal tidak dapat menghilangkan keasliannya. Sebagian masyarakat Desa Somagede masih mengikuti ajaran Islam menurut perpaduan unsur tersebut. 13 Maka Muhammadiyah hadir untuk memurnikannya kembali kepada Al- Qur’an dan Sunnah melalui dakwah bil-lisan sebagai action atau kegiatannya. Dakwah bil- lisan disampaikan dengan membawa beberapa materi seperti : 1. Mengajak masyarakat beriman kepada Allah SWT sesuai dengan tuntutan Al- Qur’an dan Al-Hadits 2. Menentukan ibadah sesuai dengan tuntunan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits 3. Berusaha untuk pencerahan umat dengan cara mencari ilmu pengetahuan 4. Mengadakan gerakan dakwah Islam Amar ma’ruh Nahi Mungkar 5. Bekerja sama lintas sektoral atau bekerja sama dengan siapa saja. Dalam mencari rahmatan lil alamin. 12 Wawancara Pribadi Dengan Bapak H.Suhodo, Penasehat PCM Somagede, Banyumas, 28 April 2013. 13 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Prakoso, Ketua PCM Somagede, Banyumas, 29 April 2013. 6. Dalam shalat Muhammadiyah tidak menyebutkan Sayyidina Muhammad dalam bacaan takhyatul. 14 Dari Tidak semua amal usaha PCM Somagede diterima oleh masyarakat. Seperti halnya PCM Somagede membuat tim pengurus jenazah, namun tidak bertahan lama karena kurang diminati masyarakat. 15 Dalam kegiatan hari besar keagamaan, sebagian masyarakat desa percaya bahwa terkandung unsur akulturasi antara budaya Islam dan budaya lokal. Namun Islam sendiri sesungguhnya tidak menentang perkembangan kesenian, yang ditentang ialah seni yang merendahkan martabat kemusyrikan atau seni yang merendahkan martabat manusia, yang bersumber dari nafsu rendah manusia itu sendiri. 16 Seperti halnya Para Walisanga di Jawa. Pada masa awal-awal penyebaran Islam di tanah Jawa, para Walisanga juga memperhatikan kesenian. Bahkan memanfaatkan kesenian seperti gamelan, wayang, dan sebagainya sebagai sarana berdakwah. 17 Dalam pelaksanaan strategi komunikasi hendaknya harus melihat situasi dan kondisi dari setiap individu atau masyarakat. Namun Muhammadiyah Cabang Somagede tidak memerhatikan hal tersebut. Muhammadiyah memandang kegiatan di desa Somagede banyak yang tidak bersesuaian dengan PCM Somagede yaitu memurnikan kembali secara utuh ajaran yang dibawa oleh Rasulullah. Maka untuk mendukung strategi komunikasi melalui dakwah bil-lisan diperlukan perbuatan nyata atau mencontohkan kepada masyarakat menurut ajaran 14 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Sumuyut, Bendahara PCM Somagede, Banyumas, 26 Mei 2013. 15 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Prakoso, Ketua PCM Somagede, Banyumas, 29 April 2013. 16 Drs.M.Rusli Karim, Muhammadiyah dalam Kritik dan Komentar Jakarta: Rajawali, 1986, h.375. 17 Drs. M. Rusli Karim, Muhammadiyah dalam Kritik dan Komentar Jakarta: Rajawali, 1986, h.367. PCM Muhammadiyah yang bersumber pada Al- Qur’an dan As-Sunnah. Untuk mengetahui strategi komunikasi apa yang digunakan oleh PCM Somagede, maka perlu di jabarkan komponen-komponen dalam rumusan Laswell. 18 a. Who ? Siapakah Komunikatornya? Seorang komunikator hendaknya memiliki persyaratan yaitu memiliki kredibilitas dan keahlian skill. Sebagai lembaga Islam, Dakwah melalui lisan menjadi faktor penentu Muhammadiyah Cabang Somagede dalam indikator strategi komunikasi. Tokoh besar PCM Somagede seperti Bapak H.Suhodo, Bapak Prakoso, dan Bapak Badrun yang menjadi khatib jumat keliling dan khatib Shalat Ied di Kecamatan Somagede. Menjadi mad’u yang mengisi pengajian di masjidmushola binaan PCM Somagede. b. Says What ? Pesan apa yang dinyatakannya? Pesan menjadi indikator penting dalam strategi komunikasi. Dengan pesan maka terlihatlah tujuan sebuah instansi. Muhammadiyah Cabang Somagede selalu berpesan dalam dakwahnya agar mencintai Rasulullah SAW. 19 Karena Muhammadiyah sangat berkomitmen untuk menjalankan perintah Allah SWT sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW dan sering menjadi materi pengajian. c. In Which Channel ? Media apa yang digunakannya? Setelah menyusun pesan yang akan disampaikan, maka diperlukan sarana sebagai perantara pendukung dalam memudahkan penyampaian pesan tersebut, PCM Somagede menggunakan metode tatap muka atau komunikasi 18 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi Bandung : Citra Aditya Bakti, 2003, h. 301. 19 Wawancara Pribadi Dengan Bapak H.Suhodo, Penasehat PCM Somagede, Banyumas, 28 April 2013. secara langsung melalui ceramah, tatap muka, forum diskusi, Musyawarah Cabang, Musyawarah Ranting dan lain sebagainya. Muhammadiyah Cabang Somagede memanfaatkan sarana pendidikan sebagai media dalam menyampaikan pesan seperti SMK Muhammadiyah, TK Aisyiah, dan TPQ. Juga sarana peribadatan seperti masjidmushola binaan Muhammadiyah Cabang Somagede. Itu artinya dakwah melalui lisan menjadi media yang sesuai dengan kondisi masyarakat. d. To Whom ? Siapa Komunikannya? Dengan melihat tujuan dan sasaran Muhammadiyah Cabang Somagede yaitu memurnikan kembali secara utuh dan logis syariat Islam menurut dua sumber Al- Qur’an dan As-Sunnah dari ajaran Agama Islam yang tidak sesuai. Jelas terlihat bahwa yang menjadi komunikannya ialah masyarakat di Kecamatan Somagede.

B. Perubahan Masyarakat Akan Hadirnya Muhammadiyah Terhadap

Akulturasi Budaya Islam dan Lokal di Kecamatan Somagede Setiap strategi komunikasi yang dilancarkan oleh individu atau lembaga mempunyai tujuan dan target tertentu yang ingin dicapai pada khalayaknya sebagai sasaran. Dalam tujuan tersebut terdapat perubahan dalam diri khalayak sebagai efek yang telah dilakukan komunikator kepada komunikannya, yaitu: 1. Terjadinya perubahan pendapat to change the opinion. Setiap lembaga memengaruhi khalayaknya dalam menyampaikan pesan. Sehingga menimbulkan berbagai macam persepsi dan pandangan. PCM Somagede melakukan penekanan atas ajaran yang bersumber pada Al- Qur’an dan As-Sunnah yang diberikan masyarakat. Bapak Prakoso selaku Ketua PCM Somagede mengaku tidak sama sekali mengikuti acara tetangga seperti selametan, tahlilan, yasinan, dan kenduri. Walaupun masyarakat mengundang khusus Bapak Prakoso untuk memimpin pembacaan yasin dan tahlil. 2. Terjadinya perubahan sikap to change the attitude. Sikap didefinisikan sebagai suatu kecenderungan yang diperoleh dengan cara belajar untuk merespons suatu objek. Sikap dipelajari dalam suatu konteks budaya. Bagaimanapun lingkungan akan turut membentuk sikap, kesiapan untuk merespons dan akhirnya perilaku diri sendiri. 20 Dengan hadirnya Muhammadiyah sebagai objek lembaga di desa Somagede terdapat perubahan sikap pada masyarakat sebagai khalayak. Masyarakat kini berkeyakinan bahwa hadirnya Muhammadiyah mengajarkan kepada bentuk Islam yang sesungguhnya yaitu sesuai dengan Al- Qur’an dan As - Sunnah. Sebagian masyarakat meninggalkan tradisi kejawen karena menyadari bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. 21 Sehingga masyarakat kini bersikap lebih teliti dan kritis terhadap keyakinan berdasarkan penilaian dalam dakwah yang dilakukan oleh PCM Somagede. 2. Terjadinya perubahan perilaku to change behavior. Perilaku dipelajari sebagai bagian dari pengalaman budaya. Budaya cenderung menentukan kriteria mana yang paling penting ketika memberikan 20 Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya : Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, h. 27. 21 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Prakoso, Ketua PCM Somagede, Banyumas, 29 April 2013. suatu persepsi. 22 Kebanyakan masyarakat Somagede itu sejatinya ingin berubah namun harus sesuai dengan ajaran yang umumnya saja diluar ketentuan PCM Somagede. 23 Terdapat beberapa bentuk perubahan perilaku sebagai hadirnya Muhammadiyah di Somagede : a. Dahulu menjelang peringatan hari 1 Suro atau malam 1 Muharram. Masyarakat memotong hewan kemudian kepala hewan tersebut dikubur. Selain itu juga, masyarakat berkurban untuk acara sedekah bumi. Sekarang dengan hadirnya Muhammadiyah telah diganti dengan kurban dalam peringatan Hari Raya Idul Adha. 24 b. Perubahan sangat baik ditengah-tengah masyarakat jawa dan aneka macam budaya ialah meningkatnya jumlah pelajar di SMK Muhammadiyah yang kini mencapai 500 siswa dan menjadi bukti baik perubahan masyarakat terhadap akulturasi budaya. c. Dalam hal berpakaian Muhammadiyah tidak mempermasalahkan yang penting menutup aurat. Adat jawa menggunakan kebaya namun tidak memakai kerudung dan yang dipakai ialah konde. Muhammadiyah menggantinya dengan mengenakan kerudung dalam pakaian kebaya. 25 d. Melaksanakan Shalai Ied di lapangan desa yang dahulu hanya dilakukan di Masjid saja. 22 Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya : Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, h. 25. 23 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Sumuyut, Bendahara PCM Somagede, Banyumas, 26 Mei 2013. 24 Wawancara Pribadi Dengan Bapak H.Suhodo, Penasehat PCM Somagede, Banyumas, 28 April 2013. 25 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Prakoso, Ketua PCM Somagede, Banyumas, 29 April 2013.