Pengertian Budaya dan Asimilasi
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.
33
Clifford Geerts 1973 menyatakan budaya dapat dipahami sebagai pola makna yang tertanam dalam simbol dan ditransmisikan secara historis,
sebuah sistem konsepsi turunan yang diekspresikan dalam bentuk simbolik yang digunakan orang-orang untuk berkomunikasi dan mengembangkan
pengetahuan mereka tentang hidup dan sikap terhadapnya. Selanjutnya menurut Kluckhohn, mendefinisikan budaya terdiri dari
berbagai pola tingkah laku, eksplisit dan implisit, dan pola tingkah laku itu diperoleh dan dipindahkan melalui simbol, merupakan karya khusus
kelompok-kelompok manusia, termasuk penjelmaanya dalam bentuk hasil budi manusia. Inti utama budaya terdiri dari ide-ide tradisional, terutama
nilai-nilai yang melekatnya.
34
Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hierarki, agama, waktu,
peranata, objek-objek materi dan milik yang diperoleh individu dan kelompok. Budaya berkesinambungan dan hadir di mana-mana; budaya
meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama satu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta
lingkungan sosial yang mempengaruhi hidup seseorang.
35
33
Tedi Sutardi, Antropologi : Mengungkap Keragaman Budaya Bandung:Setia Purna Inves, 2007, h. 10.
34
Abu Bakar M. Luddin, Dasar-Dasar Konseling : Tinjauan Teori dan Praktik Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2010, h. 102.
35
Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya : Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005,
h. 18.
Akulturasi merupakan suatu proses yang dilakukan imigran untuk menyesuaikan diri dengan dan memperoleh budaya pribumi, yang akhirnya
mengarah kepada asimilasi. Asimilasi merupakan derajat tertinggi akulturasi yang secara teoritis mungkin terjadi. Kebanyakan imigran,
asimilasi mungkin merupakan tujuan sepanjang hidup. Asimilasi adalah proses kogitif di mana seseorang mengintegrasikan
persepsi dan pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada di dalam pikirannya. Skema tersebut awalnya tidak hanya tetap dipakai, tetapi juga
dikembangkan dan dilengkapi. Jadi Asimilasi merupakan salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan
lingkungantantangan baru sehingga pengertian orang itu berkembang.
36
Asimilasi terjadi pada kelompok masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda, hidup berdampingan sehingga anggota dari kelompok tadi
bergaul dengan sesamanya secara langsung dan akrab dalam waktu yang lama. Dengan demikian, memungkinkan kebudayaan kelompok tersebut
saling berusaha mendekati satu sama lain dan lambat laun menjadi satu.
37
Asimilasi cenderung sejajar dengan hilangnya etnisitas Kim, 1988:30. “Suatu bentuk yang secara alami segera mengikuti asimilasi
struktural adalah asimilasi psikologis, hilangnya identitas etnik yang khas” Alba, 1985:12. Senada dengan itu, Van der Berghe berpendapat,
Asimilasi merujuk kepada ”sejauh mana suatu kelompok yang semula khas telah kehilangan identitas subjektifnya dan telah
terserap ke dalam struktur sosial suatu kelompok lain…Memang,
36
Paul Suparno,Teori Perkembangan Kognitif Yogyakarta : Kanisius, 2005, h. 22.
37
Tedi Sutardi, Antropologi : Mengungkap Keragaman Budaya Bandung:Setia Purna Inves, 2007, h. 62.
Akulturasi adalah suatu prasyarat, atau sekurang-kurangnya seiring dengan asimilasi, karena bagaimana mungkin seseorang kehilangan
perasaan khasnya dan sepenuhnya diterima suatu kelompok lain kecuali bila ia lancar dalam bahasa dan budaya kelompok penerima
1981:216.
38
Sebuah definisi asimilasi dikemukakan Park dan Burgess: Asimilasi adalah suatu proses interprenetasi dan fusi. Melalui proses
ini orang-orang dan kelompok-kelompok memperoleh memori- memori, sentimen-sentimen dan sikap-sikap orang-orang atau
kelompok-kelompok lainnya, dengan berbagai pengalaman dan sejarah, tergabung dengan mereka dalam suatu kehidupan budaya
yang sama 1969:735.
Asimilasi merupakan akibat kelompok-kelompok minoritas memasuki budaya dominan dan bahwa kelompok-kelompok minoritas
secara bertahap akan kehilangan identitas etnik mereka yang membedakan mereka dari kelompok dominan. Dalam hal ini, Asimilasi menghasilkan
dua akibat: 1
Kelompok minoritas kehilangan keunikannya dan menyerupai kelompok mayoritas. Dalam proses itu kelompok mayoritas tidak
berubah. 2
Kelompok etnik dan kelompok kehilangan keunikannya, lalu muncul produk unik lainnya, suatu proses yang disebut Belanga Pencampuran.
Milton Gordon 1962 membedakan tujuh dimensi asimilasi, yakni: asimilasi kultural, struktural, martial, identifikasional, penerimaan
sikap, penerimaan perilaku dan kewarganegaraan. Asimilasi kultural ditandai dengan perubahan pola budaya kelompok minoritas seperti bahasa,
38
Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, h. 158.
nilai, pakaian. Sementara asimilasi struktural ditandai dengan masuknya kelompok minoritas ke dalam lembaga pribumi. Asimilasi struktural-lah
yang menimbulkan asimilasi sempurna. Sekali asimilasi struktural terjadi, maka bentuk asimilasi lainnya menyusul secara alami.
39