Komunikasi juga berarti sebuah kegiatan untuk menyebarkan informasi, mengatur kebersamaan satu sama lain, menghubungkan keakraban dan menjadi
bagian dalam kebersamaan.
5
Kemampuan dalam berkomunikasi membantu mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan pendapat yang disampaikan kepada
orang lain. Kemampuan berkomunikasi yang baik menghasilkan susunan kata sesuai pesan tersebut disampaikan. Sehingga memudahkan “komunikan” sebagai
receiver dalam menafsirkan isi pesan tersebut. Manusia tidak lepas dari kehidupan komunikasi karena manusia terlahir
dari aktivitas komunikasi. Artinya komunikasi telah menjadi bagian dari dalam diri manusia sejak lahir. Agar lebih memahami pengertian komunikasi, maka perlu
diketahui sudut pandang proses berkomunikasi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Komunikasi sebagai suatu proses, suatu aktivitas simbolis, dan pertukaran makna
antarmanusia. Hal itu yang menjadi sudut pandang terhadap pentingnya menggunakan komunikasi dalam kehidupan. Berikut ini tiga pandangan
komunikasi. Komunikasi sebagai Aktivitas Simbolis Dikatakan aktivitas simbolis karena aktivitas berkomunikasi menggunakan
simbol bermakna yang diubah ke dalam kata-kata verbal untuk ditulis dan diucapkan atau simbol „bukan kata-kata verbal‟ nonverbal untuk „diperagakan‟.
Simbol komunikasi itu dapat berbentuk aktivitas manusia, atau tampilan objek yang mewakili makna tertentu. Makna di sini adalah persepsi, pikiran atau
perasaan yang dialami seseorang yang pada giliranya dikomunikasikan kepada orang lain.
5
Tommy Suprapto, Pengantar Teori Manajemen Komunikasi Yogyakarta : Media Presindo, 2009, h. 5.
Komunikasi sebagai proses. Disebut proses karena komunikasi merupakan aktivitas yang dinamis,
aktivitas yang terus berlangsung secara bersinambung sehingga dia terus mengalami perubahan. Proses komunikasi terinci dalam rangkaian-rangkaian
aktivitas yang berbeda-beda, namun saling berkaitan, bahkan mungkin rangkaian- rangkaian itu diaktifkan secara bertahap dan berubah sepanjang waktu.
Komunikasi sebagai pertukaran makna Kegiatan komunikasi merupakan kegiatan mengirim atau menerima pesan,
namun pada kenyataanya pesan sama sekali tidak bertukar atau berpindah, yang berpindah adalah makna pesan tersebut. Jadi, makna bukan sekedar kata-kata
verbal atau perilaku nonverbal, tetapi makna adalah pesan yang dimaksudkan oleh pengirim dan diharapkan akan dmengerti pula oleh penerima. Agar setiap kata-kata
menjadi bermakna
dibutuhkan pengalaman
bersama dalam
kehidupan komunikasi.
6
Pesan tersebut mengandung makna yang dapat diartikan. Jadi komunikasi didefinisikan sebagai apa yang terjadi bila makna diberikan kepada suatu perilaku.
Bila seseorang memperhatikan perilaku dan memberinya makna, maka komunikasi telah terjadi. Terlepas dari apakah menyadari perilaku atau tidak dan disengaja atau
tidak. Karena tidak mungkin seseorang yang tidak melakukan sebuah perilaku dalam hidupnya. Maka tidaklah mungkin seseorang untuk tidak berkomunikasi
dengan kata lain seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi.
7
6
Tommy Suprapto, Pengantar Teori Manajemen Komunikasi Yogyakarta : Media Presindo, 2009, h. 6.
7
Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya : Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005,
h. 13.
B. Pengertian Strategi
Strategi dapat dijelaskan sebagai suatu rangkaian yang dapat ditepaah sebagai suatu „prinsip dasar‟ utama content strategi yang selalu memikirkan
organisasi dapat hidup dan berkembang pada suatu „konteks‟ context apa pun
bidangnya.
8
Penelusuran lebih mendalam dari kata strategy strategi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu „strategos‟ stratus = tentara atau militer, dan ag =
memimpin memiliki arti seni berperang, atau dengan definisi yang lebih lengkap untuk orang Yunani dihubungkan dengan strategi militer.
Pada abad ke-19 dan ke-20 faktor militer yang menggunakan istilah strategi telah bercampur dengan faktor
– faktor politik, ekonomi, teknologi dan psikologis. Istilah strategi lalu muncul dengan nama baru grand strategy atau strategi tingkat
tinggi, yang berarti seni memanfaatkan semua sumber daya suatu bangsa atau kelompok bangsa untuk mencapai sasaran perang dan damai Matloff,1967.
9
Definisi strategi berbeda tergantung bidang instansi yang terkait di dalamnya. Di bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup bervariasi dari
beberapa ahli. Gerry Johnson Kevan Scholes mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan
melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan.
Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5 p yaitu: strategi sebagai perspektif, posisi, perencanaan, pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan”
ploy yaitu muslihat rahasia. Sebagai perspektif, di mana strategi dalam
8
Jemsly Hutabarat dan Martani Huseini, Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer : Strategik Di Tengah Operasional Jakarta : Elex Media Komputindo, 2006, h. 17.
9
J. Salusu, Pengambilan Keputusan Strategik Jakarta : Grasindo, 2004, h. 85.
membentuk misi kepada semua aktivitas. Sebagai posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan
performansi perusahaan. Sebagai pola kegiatan, di mana strategi dibentuk pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
10
Selain definisi-definisi strategi yang bersifat umum, ada juga yang lebih khusus, Hamel dan Prahald 1995, yang mengangkat kompetensi inti sebagai hal
yang penting. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti core competencies. Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.”
11
Strategi komunikasi baik secara makro planned multi-media strategy maupun secara mikro single communication medium strategy berfungsi ganda:
1. Menyebarluaskan pesan komunikasi bersifat informatif, persuasif dan
instruktif secara sistematik dalam memperoleh hasil optimal. 2.
Menjembatani atau cultural gap akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang
jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.
12
Shirley 1978 lebih suka memakai istilah determinan atau faktor yang menetukan. Jadi, determinan strategi menurutnya ialah peluang ekstern, kendala-
kendala ekstern, kapabilitas intern dan nilai-nilai perorangan dari pejabat-pejabat teras. Sebagai kesimpulan, berikut ini elemen-elemen strategi:
10
Jemsly Hutabarat dan Martani Huseini, Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer : Strategik Di Tengah Operasional Jakarta : Elex Media Komputindo, 2006, h. 18.
11
Husein Umar, Strategis Management In Action Jakarta : Gramedia, 2008, h. 31.
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi Bandung : Citra Aditya Bakti, 2003, h. 300.
1 Tujuan dan Sasaran. Strategi didefinisikan sebagai penetapan dari tujuan
dan sasaran jangka panjang suatu organisasi serta penggunaan serangkaian tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Harvey 1982 mencoba menjelaskan : a organizational goals adalah keinginan yang hendak dicapai pada waktu yang akan datang, digambarkan
secara umum dan relatif tidak mengenal batas waktu, sedangkan b organizational objectives adalah pernyataan yang mengarah pada kegiatan
untuk mencapai goals, terikat waktu, dapat diukur dan dihitung. 2
Lingkungan. Sasaran organisasi senantiasa berhubungan dengan lingkungan, di mana bisa terjadi bahwa lingkungan mampu mengubah
sasaran. Sebaliknya sasaran organisasi dapat mengontrol lingkungan. 3
Kemampuan internal. Kemampuan internal digambarkan sebagai apa yang dapat dibuat can do karena kegiatan akan terpusat pada kekuatan.
4 Kompetisi.Kompetisi ini tidak dapat diabaikan dalam merumuskan strategi.
5 Pembuat strategi. Ini penting untuk menunjuk siapa yang kompeten
membuat strategi. 6
Komunikasi. Melalui komunikasi yang baik, strategi bisa berhasil. Informasi yang tersebia dalam lingkungan pada umumnya tidak lengkap
dan berpengaruh dalam mengatur strategi. Sungguhpun demikian, informasi serupa ini haruslah tetap dikomunikasikan sebab hanya dengan
komunikasi dapat mengetahui pihak lain.
C. Teori Strategi Komunikasi
Seperti halnya dengan strategi di bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung oleh teori, sebab teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman