BAB III GAMBARAN UMUM KOMNAS PEREMPUAN
A. Sejarah Lahirnya Komnas Perempuan
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau yang disingkat dengan “Komnas Perempuan” adalah lembaga independen yang didirikan pada
tanggal 15 Oktober 1998 berdasarkan Keputusan Presiden Keppres No. 181 Tahun 1998 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Presiden Perpres No. 65
Tahun 2005. Komnas Perempuan dilahirkan karena adanya tuntutan dari masyarakat sipil terhadap tragedi kemanusiaan mei 1998, ketika itu terjadi banyak
kerusuhan, penjarahan, serta pembunuhan. Di tengah-tengah kerusuhan tersebut, perempuan etnik Tionghoa dijadikan sasaran perkosaan dalam penyerangan
massal terhadap komunitas Tionghoa secara umum. Tim Relawan Untuk Kemanusiaan, sebuah organisasi masyarakat yang memberi bantuan pada korban
kerusuhan, mencatat adanya 152 perempuan yang menjadi korban perkosaan, 20 di antaranya kemudian dibunuh. Tim Gabungan Pencari Fakta, yang didirikan
pada tahun yang sama oleh pemerintahan Habibie untuk melakukan investigasi terhadap kerusuhan ini, menghasilkan verifikasi terhadap 76 kasus perkosaan dan
14 kasus pelecehan seksual.
48
Atas tuntutan para pejuang hak perempuan akan pertanggungjawaban negara atas kejadian ini, akhirnya tercapai kesepakatan dengan Presiden RI untuk
48
Komnas Perempuan, Profil, httpwww.komnasperempuan.or.idaboutprofile, diakses pada 20 April 2009 pkl 15.
mendirikan sebuah komisi independen di tingkat nasional yang bertugas menciptakan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan dan penegakan HAM perempuan di Indonesia. Komnas Perempuan memaknai ‘Kekerasan terhadap Perempuan’ sesuai
dengan definisi pada deklarasi yang dikeluarkan pada konferensi HAM di Wina pada tahun 1993 dan sudah merupakan hasil sebuah konsensus internasional.
Definisi ini mencakup kekerasan yang dialami perempuan di dalam keluarga, dalam komunitas maupun kekerasan negara. Pada konferensi internasional ini
juga ditegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM, dan bahwa pemenuhan hak-hak perempuan adalah pemenuhan hak-hak asasi
manusia.
49
Saat ini, fokus perhatian Komnas Perempuan adalah pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, perempuan pekerja rumah tangga yang bekerja di
dalam negeri maupun di luar negeri sebagai buruh migran, perempuan korban kekerasan seksual yang menjalankan proses peradilan, perempuan yang hidup di
daerah konflik bersenjata, dan perempuan kepala keluarga yang hidup di tengah kemiskinan di daerah pedesaan.
50
Komnas Perempuan, Profil, httpwww.komnasperempuan.or.idaboutprofile, diakses pada 20 April 2009 pkl 15.
Komnas Perempuan, profil.
B. Visi Misi Terbentuknya Komnas Perempuan