Pemantauan Pelanggaram HAM Perempuan

c. Terbangunnya konsep, perangkat hukum dan kebijakan negara yang menciptakan situasi yang kondusif bagi penghentian impunitas bagi para pelaku segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan berbasis jender di ranah privat maupun publik, dalam situasi konflik bersenjata maupun dalam situasi damai. d. Terbangunnya sistem pemulihan yang holistik bagi perempuan korban kekerasan, yang didukung oleh kerangka kebijakan dan mekanisme kerja yang memadai, dan melibatkan organisasi-organisasi masyarakat maupun pemerintah, di daerah konflik bersenjata maupun di daerah non konflik. e. Terciptanya kelembagaan yang independen dan mempunyai struktur organisasi dan tata kepengurusan dan kepemimpinan yang demokratis dan akuntabel, serta sistem manajemen yang efektif, efisien dan responsif terhadap tuntutan publik. 56 1 Divisi-Divisi

a. Pemantauan Pelanggaram HAM Perempuan

Fungsi pokok dari sub komisi ini adalah untuk mengungkapkan secara sistematis dan berkala mengenai fakta-fakta kekerasan terhadap perempuan, termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan berbasis jender sebagai pelanggaran HAM, serta kinerja negara dalam memenuhi 56 Komnas Perempuan, Program. tanggungjawabnya dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan penegakan Hak Asasi Perempuan. 57 Dalam menjalankan peran pemantauannya, Komnas Perempuan mengambil pendekatan yang terdiri dari tiga bagian: 1. Mengembangkan jaringan pemantauan di daerah-daerah, dengan pertimbangan bahwa masyarakat adalah pemantau pertama terhadap situasi HAM perempuan dilingkungannya masing- masing. 2. Mengumpulkan dan melaporkan data kekerasan terhadap perempuan secara regular setiap tahun dari lembaga-lembaga yang menangani langsung kasus-kasus ini. 3. Melakukan pencarian fakta langsung ke lokasi atas dasar pengaduan masyarakat. 58 a Mekanisme Pelaporan dan Mekanisme Kerjasama dengan Jaringan Mitra di Daerah Mekanisme pelaporan yang digunakan sampai tahun 2008 adalah : 1. Catatan Tahunan CATAHU : 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008. Komnas Perempuan, Pemantauan, httpwww.komnasperempuan.or.idaboutprogram pemantauan, diakses pada 20 April 2009 Pkl 15.30 WIB. 58 Komnas Perempuan, Pemantauan. 2. Mekanisme Pelapor Khusus : 1 Pelapor Khusus Aceh; 2 Pelapor Khusus Mei’98; dan 3 Pelapor Khusus Poso. 59 Jaringan kerja pemantauan Komnas Perempuan telah bekerjasama dengan : 1. Jaringan kerja mitra komnas perempuan di Aceh. Bersama dengan jaringan ini Komnas Perempuan memantau : a. Kejahatan seksual di wilayah Konflik bersenjata NAD b. Tahanan perempuan NAD c. Peradilan kejahatan seksual NAD 2. Jaringan Kerja pemantauan Komnas Perempuan di Maumere, kabupaten Sikka, Flores. Jaringan ini memantau kekerasan terhadap perempuan dan perdagangan perempuan di Kabupaten Sikka. 3. Jaringan kerja pemantauan mitra Komnas Perempuan di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores Barat. Jaringan ini memantau kekerasan terhadap perempuan di wilayah konflik sumber daya alam, KDRT dan komunitas. 60 Komnas Perempuan, Pemantauan. 60 Komnas Perempuan, Pemantauan. b Melakukan Pencarian Fakta Langsung Ke Lokasi, Atas Dasar Pengaduan Masyarakat, Untuk Menggali Kemungkinan Terjadinya Pelanggaran HAM Perempuan. Pemantauan yang dilakukan untuk menanggapi masyarakat yang mengadu langsung ke Komnas Perempuan ditanggapi dengan melakukan pemantauan langsung dilapangan atau dengan membentuk gugus kerja, pemantauan langsung dan gugus kerja yang pernah dilakukan dan dibentuk Komnas Perempuan antara lain: 1. Pemantauan kasus pencemaran Teluk Buyat. 2. Perempuan petani kopi di Colol, Kabupaten Manggarai. 3. Pemantauan kasus tempat pengelolaan sampah terpadu di Bojong, kabupaten Bogor, Jawa Barat. 61 c Pemantauan Melalui Unit Pengaduan Untuk Rujukan Selain kedua mekanisme di atas, Sub Komisi Pemantauan juga melakukan pemantauan melalui Unit Pengaduan Untuk rujukan. Unit ini bekerja menerima korban yang mengadu langsung ke Komnas Perempuan. Namun karena mandat Komnas Perempuan tidak melayani korban secara langsung, maka korban dirujuk ke lembaga pelayanan yang menjadi mitra komnas perempuan. Selain itu komnas juga melakukan pemantauan melalui penerimaan kasus lewat surat dan 61 Komnas Perempuan, Pemantauan. e-mail yang ditangani secara khusus oleh seorang staf Komnas Perempuan. 62 Komnas Perempuan juga tengah melakukan penelitian dan penyusunan laporan pemetaan kekerasan terhadap perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam sebagai upaya menindaklanjuti pengaduan yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dalam kaitannya dengan konflik sumber daya alam 63

b. Divisi Reformasi Hukum dan Kebijakan

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Perokok, Kadar CO dalam Rumah dan Perilaku Merokok dengan Kadar Karboksihaemoglobin (HbCO) Pada Perokok Aktif Di Lingkungan I Kelurahan Wek V Kota Padang Sidempuan

4 79 108

Gambaran Visum Et Repertum Psychiatricum Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Pada Perempuan Tahun 2007-2011 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 49 57

Tinjauan Konsumsi dan Pengelolaan Garam Beryodium dalam Rumah Tangga di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Tahun 2002

0 39 86

Faktor-faktor Penyebab Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Dampaknya Terhadap Korban” (Studi Kasus Pada 3 Orang Korban KDRT yang Ditangani oleh Yayasan Pusaka Indonesia dan PKPA).

6 93 106

Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur Kota Medan

10 114 91

Implementasi Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

0 41 88

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga Di Dusun V Desa Sambi Rejo Di Dusun V Desa Sambi Rejo Kec. Stabat Kab. Langkat Tahun 2008

0 41 50

Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga

1 44 101

Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan

0 35 85

Penelantaran Istri Oleh Suami Sebagai Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Penerapan Hukumnya (Studi Kasus No: 378/Pid.B/2007/PN-Medan) dan (STUDI KASUS No: 1921/Pid.B/2005/PN-Medan)

1 44 93