Metode Pengambilan Data dan Objek Penelitian Operasional Variabel Penelitian

9 Wood Industries Tbk. 2 10 Food and Beverages Tbk 7 11 Tobaco Manufactures Tbk 3 12 Cosmetic and Household Tbk 1 13 Fharmaceuticals 3 Jumlah 42 Sumber : Data Bursa Efek Indonesia BEI

C. Metode Pengambilan Data dan Objek Penelitian

Data penelitian ini adalah Dividen DER, Hutang DPR, Rasio Profitabilitas, Rasio Pertumbuhan, Volatilitas Pendapatan, dan Risiko pasar. Data ini merupakan data sekunder. Objek yang diteliti dalam studi ini adalah 42 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.

D. Metode Analis Data dan Uji Hipotesis

1. Metode Analis

Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis inferensial. a. Analisis Deskriptif Tujuan dari analisis deskriptif adalah membangun model penelitian yang menunjukan pola keterkaitan antar variabel yang berlaku untuk data sampel. Metode persamaan simultan dipilih karena baik dalam 59 model hutang maupun dividen, akibat adanya hubungan simultan, membuat hubungan satu arah atau hubungan sebab akibat satu arah menjadi tidak berarti karena perbedaan antara variabel tak bebas dengan variabel bebas menjadi meragukan. Spesifikasi empirik model hutang dan dividen Div dalam penelitian ini adalah: Persamaan di atas menunjukkan bahwa dividen merupakan variabel endogen tetapi juga muncul sebagai variabel penjelas variabel yang ditetapkan terlebih dahulu pada persamaan hutang. Demikian juga hutang, merupakan variabel endogen yang muncul sebagai variabel penjelas pada persamaan dividen. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya korelasi antara variabel penjelas dengan kesalahan acaknya. Penaksiran parameter struktural dalam model persamaan simultan dengan demikian akan diestimasi menggunakan dua tahap kuadrat terkecil. Prosedur estimasi ini digunakan jika setiap persamaan memenuhi persyaratan identifikasi. b. Analisis Inferensial Analisis inferensial adalah teknik analisis yang digunakan untuk melakukan generalisasi melalui pengujian signifikansi keterkaitan antara kebijakan dividen dan kebijakan hutang secara simultan berdasarkan data sampel. Dalam tahap analisis ini hipotesis yang diajukan diuji dengan prosedur uji t dan uji f. 60

2. Uji Hipotesis

a. Uji Persamaan Regresi Simultan Melakukan Prediksi terhadap kebijakan dividen dan kebijakan hutang yang dapat di pengaruhi oleh Volatilitas pendapatan, Pertumbuhan, Profitabilitas, dan risiko pasar. Model persamaan yang di gunakan adalah: 1 Persamaan Dividen Y = a + b x 1 + b x 2 + b x + b 4 x + ℮ i 1 2 3 3 4 Dimana: Y = Dividen a = Konstanta X1 = Hutang X2 = Volatilitas pendapatan X3 = rata-rata Profitabilitas X4 = Risiko pasar 2 Persamaan Hutang Y = a + b x 1 + b x 2 + b x + b 4 x + ℮ i 1 2 3 3 4 Dimana: Y = Dividen a = Konstanta X1 = Dividen X2 = Volatilitas pendapatan X3 = Profitabilitas 61 X4 = Pertumbuhan 3 Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan Variabel independen menjelaskan Variabel dependen. Dalam Out put Eviews 50.0 koefisien determinasi terdapat pada tabel summary dan tertulis R square, Namun untuk regresi linier barganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah di sesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena di sesuaikan dengan jumlah Variabel independen yang di gunakan dalm penelitian. Nilai R Square di katakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1 Agung Buwono, 2000:51 2 4 Uji Hipotesis a Uji F Simultan Untuk membuktikan apakah variabel-variabel bebas X secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Y maka di lakukan Uji F. Fhitung = R² K 1-R n – K – 1 Apabila Fhitung Ftabel maka tolak Ho dan terima Ha, artinya variabel-variabel bebas secara simultan mempunyai pengaru tarhadap variabel terikat. 62 Apabila Fhitung Ftabel, maka terima Ho dan tolak Ha, artinya variabel-variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. b Uji T Parsial Untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel secara Parsial, maka di gunakan uji T, dengan rumus sebagai berikut: T = Ω n – 2 ½ 1 - Ω

5. Uji Kausalitas Granger

Uji kausalitas ini pada intinya dapat mengindikasikan apakah suatu variabel mempunyai hubungan dua arah, atau hanya satu arah saja. Serta untuk mengetahui secara sistematis apakah variabel dependent mengyebabkan independent kedunya saling mempengaruhi atau tidak, dan dengan ini kita dapat melihat hubungan kausalitas beberapa variabel. Apakah dari masing – masing variabel saling mempengaruhi atau kedua – keduanya.

6. Metode Analis

a. Kuadrat Tahap Tekecil SLS Metode ini sangat populer dipakai sangat luas oleh berbagai kalangan, terutama karena keunggulannya untuk mendapatkan estimasi 63 parameter yang tunggal dari model struktural pada persamaan- persamaan yang over identified. SLS ini sesungguhnya merupakan estimasi yang di lakukan dua tahap dengan menggunakan OLS yang tentunya dengan aturan-aturan tertentu adapun tektik untuk mengestimasinya adalah sebagai berikut: 1 Tahap Pertama lakukan estimasi para meter dengan menggunakan OLS antara Variabel endogen dengan semua Variabel Eksogen. Dengan demikian, kita akan mendapatkan nilai Variabel endogen estimasi. 2 Tahap Kedua estimasi kembali parameter dengan mengguanakn OLS, yang kini mengikutsertakan variabel endogen tetapi variabel tersebut di ganti dengan variabel endogen estimasi. Untuk lebih jelas kita akan melihat kembali persamaan 9.1 dan 9.1 Yaitu : Y = β 01 + β 11 X + β X 9.1 1 21 2 X 1 = β 02 + β 12 + Y 9.2

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah dan pengembangan hipotesis, maka variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat didefinisikan dan diukur sebagai berikut: 1. Dividen : besarnya laba bersih sesudah pajak yang dibagikan kepada investor. Dividen diukur berdasarkan persentase dividen yang dibagikan 64 kepada pemegang saham dari laba bersih sesudah pajak, yang disebut juga dengan Rasio Pembayaran Dividen DPR. 2. Hutang : besarnya tingkat penggunaan hutang didalam perusahaan. Hutang diukur berdasarkan rasio antara jumlah hutang dengan ekuitas atau rasio hutang terhadap ekuitas dalam persentase 3. Risiko Pasar : besarnya nilai beta dari perusahaan. Nilai yang menggambarkan kepekaan perubahan hasil suatu saham terhadap perubahan hasil pasar. Risiko pasar dapat diukur berdasarkan persamaan regresi 4. Volatilitas pendapatan : tingkat volatilitas dari keuntungan. Volatilitas pendapatan diukur dengan standar deviasi dari laba operasi tahunan. 5. Pertumbuhan : besarnya tingkat pertumbuhan tahunan dari total asset perusahaan. Tingkat pertumbuhan total asset diukur dengan persentase perubahan total asset dari suatu periode tahun ke periode lain tahun berikutnya. Secara matematis: Keterangan: G = Tingkat pertumbuhan tahunan dari perusahaan TAn = Total Asset Perusahaan tahun ke-n TAn-1 = Total Asset Perusahaan tahun ke n-1 6. Profitabilitas: adalah tingkat keuntungan perusahaan. Keuntungan perusahaan dilihat dari besarnya laba bersih sesudah pajak. Profitabilitas 65 perusahaan diukur dengan menggunakan perhitungan tingkat hasil atas total aset atau hasil atas aset yaitu laba bersih sesudah pajak dibagi dengan total aset. 66

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia JSX Annual Report

Bursa Efek Indonesia disingkat BEI, dalam Bahasa Inggris Indonesia Stock Exchange ISX adalah sebuah Pasar Saham yang merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Indonesia BEI dengan Bursa Efek Surabaya BES, di mana Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta. Perusahaan hasil penggabungan usaha ini memulai operasinya pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama Erry Firmansyah, mantan direktur utama BEI. Mantan Direktur Utama BES Guntur Pasaribu menjabat sebagai Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan dan sekarang menjadi bursa efek Indonesia BEI Bursa Efek Indonesia menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System JATS sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya Sistem JATS ini sendiri direncanakan akan digantikan sistem baru yang akan disediakan OMX Pasar modal merupakan sebagian dari sector keuangan bukanlah merupakan barang baru di Indonesia. Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak pemerintah Hindia Belanda mendirikan bursa Efek di Batavia pada tangal 14 Desember 1912 yang diselenggarakan oleh 67