Rasio Profitabilitas TINJAUAN PUSTAKA

meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai tersebut dikaitkan dengan harga saham dan penurunan hutang akan menurunkan harga saham Masulis, 1988. Namun demikian peningkatan risiko kebangkrutan bila tidak diimbangi dengan penggunaan hutang yang hati-hati.

C. Rasio Profitabilitas

Variable ini menggambarkan pendapatan untuk membiayai investasi. Profitabilitas menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor. Myers 1984 menyatakan bahwa manajer mempunyai pecking order di dalam menahan laba sebagai pilihan pertama, diikuti oleh pembiayaan dengan hutang, kemudian dengan equity. Dengan demikian terdapat hubungan negatif antara profitabilitas dengan debt ratio. Hasil studi Moh’d et al 1998, Myers 1984 dan Jensen et al 1992 menemukan bahwa firm profitability mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio. Menurut Weston dan Copeland 1996, rasio profitabilitas memberikan jawaban akhir tentang efektifitas manajemen dari perusahaan. Rasio pada rasio profitabilitas mengukur tingkat efektifitas dari manajemen perusahaan melalui hasil yang dicapai perusahaan dalam penjualan dan investasi perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri dari 3 rasio, yaitu marjin laba terhadap penjualan, marjin laba atas aset dan pengembalian modal. 1. Marjin laba terhadap penjualan Rasio ini menunjukkan hasil yang diperoleh dari tiap-tiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. 46 2. Marjin laba atas aset. Rasio ini menggambarkan efektifitas dari dana yang digunakan oleh perusahaan. Rasio ini sering juga disebut sebagai Rasio hasil atas investasi. Menurut Weston dan Copeland, marjin laba atas aset harus dicari dengan menggunakan rumus: 3. Pengembalian modal. Rasio ini sering disebut dengan rentabilitas modal sendiri. Ada 3 faktor yang akan mempengaruhi pengembalian modal yaitu marjin laba dari perusahaan, perputaran total aktiva dan leverage aktiva. Pengembalian modal dapat dihitung menggunakan rumus: Menurut Allen 1993 dan Suhartono 2004, dalam meneliti pengaruh profitabilitas terhadap rasio hutang, pengukuran profitabilitas suatu perusahaan dapat dilakukan menggunakan hasil atas investasi. Di sisi lain, sebuah perusahan yang tidak besar dan yang sahamnya dimiliki oleh banyak orang, tetapi yakin akan prospek perusahaannya dan memiliki profitabilitas yang baik, maka mereka lebih memilih untuk menggunakan hutang. Hal ini dikarenakan penerbitan saham baru dapat mengurangi pengendalian perusahaan Weston dan Copeland,1996. Selain itu menurut penelitian DeAngelo dan Masulis 1980, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara profitabilitas terhadap hutang. 47

D. Risiko Pasar