Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan GEF

19 Ini termasuk 17 negara pendonor untuk membahas isu tersebut pada 15-16 Maret 1990 di Paris. 29 Ini disusul dengan beberapa pertemuan lain di Montreal dan Washington, hingga akhirnya pertemuan terakhir yang kembali diadakan di Paris pada bulan November 1990 yang mengikutsertakan 27 delegasi dengan 9 di antaranya adalah perwakilan negara berkembang. 30 Forum tersebut berhasil merumuskan pembentukan institusi keuangan internasional di bidang lingkungan bernama Global Environment Facility GEF. GEF baru mulai beroperasi pada Maret 1991 dengan dikeluarkannya resolusi 91-5 yang secara resmi membuka program pilot phase GEF yang akan berjalan selama tiga tahun. Beberapa waktu kemudian di bulan Oktober, dilakukan penandatangan tripartiate agreement antara Bank Dunia, UNEP dan UNDP. 31 Pada awal pembentukannya, disepakati bahwa tujuan GEF adalah menjalin kerja sama di antara Implementing Agencies untuk menyediakan bantuan tambahan demi mencapai keuntungan lingkungan global di bidang a keanekaragaman hayati; b perubahan iklim; c air internasional; d degradasi tanah, desertifikasi dan deforestasi; dan di tahun 2002 ditambahkan e penipisan lapisan ozon; dan f organik polutan. GEF mengadopsi empat konvensi yang juga menjadi instumen institusionalnya, yaitu, 1 Convention on Biological Diversity CBD yang mengatur tentang perlindungan dan penggunaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan; 2 United Nations Framework Convention on Climate Change 29 Ibid. h. 258. 30 27 delegasi dan 9 perwakilan negara berkembangnya, yaitu Indonesia, Brazil, India, Cote d’Ivoir, Mexico, Maroko, Turki, Cina dan Zimbabwe. Ibid. 31 Helen Sjoberg. 1994. “From Idea to Reality: The Creation of Global Environment Facility”. The Global Environment Facility Working Paper. h. 18. 20 UNFCCC, yaitu traktat PBB yang bertujuan untuk mempromosikan pengurangan jumlah emisi karbon; 3 Convention to Combat Desertification CCD, merupakan konvensi yang mewadahi kerja sama internasional dalam isu kekeringan dan desertifikasi; dan 4 Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants POPs yang mengatur produksi dan penggunaan polutan organik. Operasional GEF berlangsung dalam suatu periode yang disebut fase. Setiap fase berjalan selama empat tahun. GEF semakin berkembang di setiap fasenya, baik dari jumlah anggota maupun program yang diimplementasikan. Saat skripsi ini ditulis, GEF sedang menjalani fase kelima dengan 185 negara anggota, serta telah memberikan hibah sebesar US11,5 miliar untuk lebih dari 3.215 proyek di 165 negara.

II.2 Mekanisme Bantuan GEF

Ada tiga kategori dana yang diberikan GEF untuk setiap proposal program yang disetujui, yaitu, full-sized grant berkisar US3 juta - US20 juta, medium grant lebih dari US1 juta dan small grant maksimal US50,000. 32 Dukungan dana tersebut diberikan dalam mekanisme incremental cost, artinya baik untuk program kecil maupun besar, GEF hanya menyediakan sebagian dana dari total biaya yang diperlukan. Sisa biaya harus ditanggung melalui sistem co- financing yang dibebankan pada pihak lain yang terlibat seperti pemerintah, implementing agencies, executing agencies, dan sebagainya. 33 32 GEF. 2005. “Guide to the GEF for NGOs”. Washington DC: Global Environment Facility. h. 15. 33 Ibid. h. 17 21 Terdapat beberapa syarat utama yang harus dipenuhi untuk menerima dana GEF. Pertama, program yang diajukan harus berlokasi di negara berkembang yang berhak menerima pinjaman Bank Dunia serta telah meratifikasi konvensi yang menjadi instrumen GEF; Kedua, program itu harus mengikutsertakan pemerintah, NGO dan komunitas lokal; Ketiga, berkontribusi pada penanganan masalah lingkungan global; Keempat, desain proyek yang diajukan harus inovatif belum pernah dilakukan di lokasi tersebut sebelumnya, target yang jelas, transparan dan fleksibel; Kemudian, syarat kelima, menyetujui kesepakatan incremental cost dan memiliki pihak yang bersedia memberikan co-financing. Meski demikian, selain syarat-syarat di atas, setiap kategori dana bantuan memiliki mekanisme tersendiri dalam menyetujui proposal projek yang diajukan. Misalnya, untuk pengajuan Small Grant Program SGP hanya boleh dilakukan oleh NGO lokal meskipun pada tahap operasinya pemerintah dan badan lain boleh berpartisipasi. SGP mendanai semua tema bantuan GEF kecuali sektor penipisan lapisan ozon. 34 NGO yang ingin mendapatkan dana SGP dapat mengajukan proposal ke SGP National Coordinator NC di kantor UNDP negaranya. Jika diterima, NC akan merekomendasikannya ke National Steering Coordinator NSC. Proposal yang disetujui oleh NSC selanjutya akan memasuki implementasi program dengan kontrak resmi yang ditandatangani oleh pihak NGO dan UNDP. 35 34 Sektor penipisan lapisan ozon tidak didanai dalam program SGP karena membutuhkan biaya yang lebih besar. Sedangkan maksimal anggaran SGP hanya US50,000 per proyek. GEF. 2008. “Small Grants Programme SGP Strategic Framework”. h. 13. 35 GEF. 2008. “Policies And Procedures For The GEF Project Cycle”. Washington DC: Global Environment Facility. h. 8. 22 Sedangkan untuk Medium-Sized Program MSP, NGO, pemerintah atau badan internasional dapat mengajukan program ini. Langkah pertama adalah mengirimkan proposal program ke kantor nasional Implementing Agencies atau Executing Agencies GEF. Jika disetujui, maka proposal akan dilanjutkan ke sekretariat GEF yang berada di New York. Kemudian, sekretariat akan meminta surat persetujuan dari operational focal point, biasanya merupakan staf Kementerian Lingkungan Hidup di negara yang bersangkutan. Setelah itu operational focal point merekomendasikan proposal tersebut ke direktur GEF. Direkturlah yang akan memutuskan apakah proposal itu akan disetujui, ditolak atau direvisi untuk diajukan kembali. 36 Di antara ketiga jenis proposal program, Full-sized Program FSP memiliki proses peninjauan proposal yang lebih panjang. Mekanisme bantuan ini hampir sama dengan MSP, hanya saja surat persetujuan dari operational focal point harus sudah ada sejak awal pengajuan. Selanjutnya, selain oleh sekretariat, proposal tersebut juga akan ditinjau oleh Implementing Agencies dan Executing Agencies lain, STAP dan Council. Ketika semua pihak sudah setuju, proposal akan diteruskan ke direktur GEF untuk final endorsement. Tahap berikutnya adalah penandatangan kontrak kerja dan Project Implementation Review setiap setahun sekali selama program itu berlangsung. 37 Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, harus ada pihak lain yang melakukan co-financing karena GEF tidak akan menanggung dana program bantuan sepenuhnya. Oleh karenanya, ada konsep bernama baseline dan 36 GEF. 2010. GEF Project and Programmatic Approach Cycles. Washington DC: Global Environment Facility. h. 27. 37 Ibid. h. 2. 23 alternative yang berfungsi untuk menentukan seberapa besar biaya projek yang akan dibebankan pada GEF. 38 Baseline adalah apa yang pernah dilakukan terhadap masalah yang akan diatasi melalui program GEF; atau skenario yang akan terjadi jika tidak ada bantuan dari GEF. Sedangkan alternative adalah cara baru dan berbeda yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi masalah tersebut. GEF akan terlebih dahulu meneliti skenario alternative dan memutuskan bagian mana yang berkontribusi bagi kepentingan lingkungan global, untuk kemudian menjadi porsi yang didanai GEF.

II.3 Proses Pembuatan Kebijakan GEF

Pada awal pendiriannya di tahun 1990, GEF direncanakan hanya akan berjalan selama tiga tahun sebagai proyek percobaan pilot project dari mekanisme keuangan untuk perlindungan lingkungan global dan pembangunan berkelanjutan. Struktur yang ada di GEF bersifat tidak mengikat dan partisipasi negara anggota berdasarkan sistem sukarela. Para anggota bertemu dua kali setahun dan keputusan diambil secara konsensus, sedangkan persetujuan atas pelaksanaan proyek GEF yang diajukan ada di tangan ketiga Implementing Agencies. 39 Selama periode pilot phase, Bank Dunia merupakan Implementing Agency dengan peran paling kuat. Badan ini bertanggung jawab sebagai pengelola dana, melakukan tugas administratif, menjalankan pemantauan harian, mengetuai 38 GEF. 2011. Guidelines for Project Financing. Washington DC: Global Environment Facility. h. 11. 39 Charlotte Streck. 2000. “The Network Structure of The Global Environment Facility”. UN Vision Project on Global Policy. h.14.