Motivasi Global Environment Facility Memprioritaskan Alokasi Bantuannya untuk Cina
                                                                                18 terkait sistem paling efektif untuk mewujudkan gagasan tersebut. Inisiatif pertama
datang  dari  International  Conservation  Financial  Program  ICFP  dan  World Resource Institute WRI yang penelitiannya disponsori oleh UNDP di tahun 1987
hingga  1989.  Upaya  tersebut  menghasilkan  rekomendasi  untuk  membentuk institusi  bernama  International  Environment  Facilities  IEF  yang  bersifat  i
baru,  bebas  dan  independen;  ii  konsorsium  dari  badan  antar  pemerintah;  iii entitas yang dinaungi oleh Bank Dunia, UNEP atau IUCN.
26
Keinginan tersebut disusul dengan proposal yang dibuat oleh Departemen Lingkungan  Bank  Dunia  di  tahun  1988  dengan  judul  Environmental  Funding
Options – A World Bank Perspective. Secara garis besar, proposal ini menyatakan kesediaanya  untuk  mengambil  peran  utama  dalam  mengelola  dana  multilateral
untuk  kepentingan  lingkungan  global.  Sepanjang  tahun  1989,  telah  muncul berbagai  gagasan  serupa  yang  berasal  dari  beberapa  negara  lain  seperti  India,
Belanda  dan  Perancis.
27
Sementara  itu,  UNEP  yang  merupakan  satu-satunya agensi  PBB  yang  fokus  pada  isu  lingkungan  juga  sedang  mengembangkan
mekanisme finansial untuk Protokol Montreal.
28
Menanggapi  banyaknya  respon  positif  dari  pihak-pihak  terkait  terhadap implementasi pengumpulan bantuan internasional untuk lingkungan, Departemen
Lingkungan  Bank  Dunia  berinisiatif  untuk  mempertemukan  semua  pihak  terkait.
26
Helen  Sjoberg.    1994.  “From  Idea  to  Reality:  The  Creation  of  Global  Environment Facility”. The Global Environment Facility Working Paper. h. 14.
27
Ide tentang GEF juga muncul di tahun 1980-an sebagai dampak tidak langsung dari krisis hutang  yang  menimpa  negara-negara  di  Amerika  Selatan.  Peristiwa  tersebut  membuat  negara-
negara  maju  berinisiatif  untuk  merancang  kembali  sistem  bantuan  luar  negeri  mereka  dan  lebih melebarkan sektor-sektor lain yang selama ini tidak terlalu diperhatikan, termasuk isu lingkungan.
Ibid.
28
Lin  Gan.  1993.  “The  Making  of  Global  Environment  Facility:  An  Actor’s  Perspective.” Global Environmental Change. h. 257
                                            
                