23 alternative yang berfungsi untuk menentukan seberapa besar biaya projek yang
akan dibebankan pada GEF.
38
Baseline adalah apa yang pernah dilakukan terhadap masalah yang akan diatasi melalui program GEF; atau skenario yang
akan terjadi jika tidak ada bantuan dari GEF. Sedangkan alternative adalah cara baru dan berbeda yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi
masalah tersebut. GEF akan terlebih dahulu meneliti skenario alternative dan memutuskan bagian mana yang berkontribusi bagi kepentingan lingkungan
global, untuk kemudian menjadi porsi yang didanai GEF.
II.3 Proses Pembuatan Kebijakan GEF
Pada awal pendiriannya di tahun 1990, GEF direncanakan hanya akan berjalan selama tiga tahun sebagai proyek percobaan pilot project dari
mekanisme keuangan untuk perlindungan lingkungan global dan pembangunan berkelanjutan. Struktur yang ada di GEF bersifat tidak mengikat dan partisipasi
negara anggota berdasarkan sistem sukarela. Para anggota bertemu dua kali setahun dan keputusan diambil secara konsensus, sedangkan persetujuan atas
pelaksanaan proyek GEF yang diajukan ada di tangan ketiga Implementing Agencies.
39
Selama periode pilot phase, Bank Dunia merupakan Implementing Agency dengan peran paling kuat. Badan ini bertanggung jawab sebagai pengelola dana,
melakukan tugas administratif, menjalankan pemantauan harian, mengetuai
38
GEF. 2011. Guidelines for Project Financing. Washington DC: Global Environment Facility. h. 11.
39
Charlotte Streck. 2000. “The Network Structure of The Global Environment Facility”. UN Vision Project on Global Policy. h.14.
24 pertemuan anggota, menjadi kordinator serta berperan dalam membuat keputusan
terhadap program GEF.
40
Sistem tersebut banyak dikritik, terutama oleh NGO lingkungan dan negara berkembang, karena kurangnya transparasi atas proses
pengambilan keputusan dan pengaruh Bank Dunia yang terlalu besar. Maka di tahun 1994, melalui penandatanganan Instrument for the
Establishment of the Restructured Global Environment Facility yang dilakukan oleh 73 negara anggota dan ketiga Implementing Agencies, GEF resmi
merestrukturisasi sistem operasionalnya.
41
Salah satu perubahan signifikan setelah restrukturisasi adalah sistem pengambilan keputusan GEF yang dinilai lebih
demokratis melalui mekanisme double majority voting. Ini adalah persetujuan yang mensyaratkan 60 suara dari negara penerima dan 60 mayoritas dari total
kontribusi dana.
42
Walaupun demikian, dalam prakteknya, pengambilan keputusan selalu melalui konsensus dan hingga saat ini voting tidak pernah
dilakukan. Selain itu, pembagian kerja diatur lebih merata dengan dibentuknya
badan-badan lain dalam struktur GEF seperti, Majelis, Sekretariat, project partners, Scientific Technical and Strategic Advice Panel STAP, dan beberapa
divisi lainnya. Masing-masing divisi juga memiliki pertemuan berkala tersendiri untuk membahas program kerja mereka. Seluruh anggota GEF bertemu empat
tahun sekali dalam sebuah Sidang Umum untuk membicarakan kebijakan-
40
Zoe Young. 2002. A New Green Order? World Bank and The Politics of Global Environment Facility. Virginia: Pluto Press. h. 52.
41
Laurence De Chazournes. 2005. “The Global Environment Facility GEF: a unique and crucial institution”. Review of European Community and International Environmental Law
RECIEL. h. 202.
42
GEF. 2011. Instrument for the Establishment of the Restructured GEF. Washington DC: Global Environment Facility. h. 33.
25 kebijakan umum dan perencanaan keuangan untuk fase GEF berikutnya.
43
Gambaran lebih detail tentang struktur kepengurusan GEF dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Gambar II.1 Struktur Organisasi Global Environment Facility
Catatan: STAP Scientific and Technical Advisory Panel ME Office Monitoring and Evaluation Office
Sumber: Bagan diolah dari, GEF. 2005. Guide to the GEF for NGOs.
Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa pusat pemerintahan GEF terletak pada posisi Dewan. Berdasarkan kerangka kerja yang ditulis dalam GEF
Governing Instrument, Dewan merupakan badan yang paling berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Semua kebijakan penting seperti alokasi proyek
GEF, amandemen kebijakan, tema program, dan rencana keuangan harus melalui persetujuan Dewan. Komposisi anggota Dewan memang dapat dikatakan
43
Penjelasan lebih rinci tentang pembagian tugas dalam GEF dapat dilihat pada lampiran 1.
26 seimbang secara geografis dengan adanya perwakilan dari negara maju dan
berkembang, akan tetapi pada realitanya proses pengambilan keputusan Dewan banyak didominasi oleh negara pendonor.
44
Selain Dewan, posisi lain yang cukup mempengaruhi kebijakan GEF adalah Direktur karena ia memiliki wewenang untuk merekomendasikan
kebijakan yang akan diambil serta proyek yang akan didanani GEF. Secara prosedur, masa jabatan Direktur hanya sampai tiga tahun, meski demikian orang
yang sama dapat terpilih kembali untuk periode berikutnya. Hingga tahun 2013, GEF telah dipimpin oleh lima orang yang memiliki masa jabatan yang berbeda-
beda. Direktur pertama adalah Mohamed El-Ashiri yang berasal dari Mesir, ia menjabat sejak 1994 hingga 2003. Selanjutnya, posisi tersebut diganti oleh
Leonard Good yang berkewarganegaraan Kanada, ia hanya bertugas selama satu periode hingga 2006. Direktur berikutnya adalah Monique Barbut yang berasal
dari Perancis yang bekerja hingga dua periode sampai tahun 2012. Terakhir, posisi direktur ditempati oleh Naoto Ishii yang berkebangsaan Jepang yang
berlangsung hingga saat skripsi ini ditulis.
45
II.4 Negara yang Mempengaruhi Keputusan GEF
Menurut survey yang dilakukan pada staf GEF, 74 percaya bahwa tujuan strategis dan prioritas program GEF sangat ditentukan oleh negara-negara
44
Daftar mengenai anggota Dewan sejak GEF fase pertama hingga kelima dapat dilihat pada lampiran 2.
45
GEF. GEF Former CEO. http:www.thegef.orggefformer_GEFCEO
diakses tanggal 18 Juli 2013.