Karakteristik Konsep Monera Hasil Belajar Sains

berukuran 1-5 mikron. Bakteri dapat hidup diberbagai lingkungan misalnya di tubuh organisme, di tanah, air tawar dan air laut. Bakteri umumnya tidak berklorofil sehingga sebagian besar bersifat heterotrop. Struktur tubuh bakteri dapat dibagi menjadi struktur dasar flagela, kapsul, dinding sel, mesosom, membran sel, sitoplasma, tilakoid, ribosom dan struktur tambahan. Struktur dasar dimiliki hampir semua jenis bakteri, sedangkan struktur tambahan dimiliki oleh jenis bakteri tertentu. Bakteri pada umumnya dikenal memiliki tiga bentuk yaitu kokus bulat, basil batang, dan spiral. Terdapat dua cara reproduksi bakteri yaitu secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual yang sering disebut paraseksual. Paraseksual pada bakteri dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi. Bakteri mempunyai peranan dalam kehidupan manusia. Ada bakteri yang menguntungkan misalanya membantu mencerna sisa makanan, menambat N2 dari udara, mengubah bahan makanan, pemecahan logam dan sebagai penghasil antibiotik. Disamping menguntungkan banyak pula bakteri yang merugikan bagi manusia misalnya berbagai jenis bakteri patogen penyebab penyakit dan bakteri yang membusukkan makanan. Cyanobacteria adalah organisme prokariotik yang umumnya memiliki klorofil dan fikosianin. Ukuran tubuhnya bervariasi sekitar 1µ sampai 60. Tubuh ada yang bersel satu, ada yang hidup berkoloni dan ada pula yang berupa filamen. Struktur Cyanobacteria mirip dengan struktur bakteri. Ada tiga cara reproduksi Cyanobacteria yaitu pembelahan sel, fragmentasi dan pembentukan spora akinet. Berdasarkan karakteristik tersebut maka untuk mempelajari Monera dibutuhkan suatu media yang dapat membantu siswa untuk memahami materi tersebut. Media pembelajaran yang dapat digunakan misalnya gambar, chart, dan VCD pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran tersebut maka siswa dapat diarahkan untuk mengeksploitasi media pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian siswa dapat lebih memahami materi Monera.

4. Kesulitan Belajar

a. Pengertian Kesulitan Belajar

kesulitan belajar merupakan terjemahan istilah bahasa inggris learning disability. Terjemahan tersebut, sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan; sehingga terjemahan yang benar seharusnya adalah ketidakmampuan belajar. Kesulitan belajar di sekolah bisa bermacam-macam yang dapat dikelompokkan berdasarkan sumber kesulitan dalam proses belajar, baik dalam hal menerima pelajaran atau dalam menyerap pelajaran. Dengan demikian pengertian kesulitan belajar disini harus diartikan sebagai kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. Jadi kesulitan belajar yang dihadapi siswa terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang disampaikanditugaskan oleh seorang guru. 16 Pada dasarnya setiap orang itu memiliki perbedaan dalam hal intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan dalam belajar yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menerima pelajaran. Ada orang yang merasa bahwa belajar merupakan hal yang mudah, ada yang biasa saja bahkan ada yang merasa sulit. Hal tersebut dapat kita lihat dari nilai atau prestasi yang mereka peroleh. Siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar akan memperoleh nilai yang kurang memuaskan dibandingkan siswa lainnya. Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajamya. 17 Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya: a learning disorder; b learning disfunction; c underachiever; d slow learner, dan e learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut. 1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak 16 Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 2007, Cet. Ke-3, h.88 17 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001, Cet. Ke-1, h. 165 dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai. 2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik. 3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul IQ = 130 – 140, namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah. 4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan kelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. 5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. 18 Bila diamati, ada sejumlah siswa yang mendapat kesulitan dalam mencapai hasil belajar secara tuntas dengan variasi dua kelompok besar. Kelompok pertama merupakan sekelompok siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan, akan tetapi sudah hampir mencapainya. Siswa tersebut mendapat 18 Www.pikiran -rakyat.com Syarif Hidayat, 2004 Tes Diagnostik Atasi Siswa Sulit Belajar, Suplemen Teropong,