Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa aspek sikap dapat mempengaruhi aspek intelegensi siswa, sehingga menyebabkan sebanyak 100 siswa memperoleh nilai di bawah nilai
KKM. Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat siswa dalam melatih kemampuan,
dengan tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dengan perolehan persentase sebesar 23 , dan tidak adanya motivasi dari siswa
untuk mempelajari konsep monera dengan perolehan persentase sebesar 22 . Sedangkan untuk faktor eksternal, penulis membagi ke dalam tiga sumber
yaitu, faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga, dari lingkungan sekolah dan dari lingkungan masyarakat. Faktor yag bersumber dari lingkungan keluarga yang
dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar diperoleh data sebesar 75 seperti dukungan orang tua, sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa
terutama dalam hal memberikan masukan dan motivasi bagi siswa untuk belajar yang mengakibatkan rajin atau tidaknya siswa untuk mengulang pelajaran di rumah.
Demikian juga dengan faktor yag bersumber dari lingkungan sekolah, mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perkembangan siswa,
yang dapat menyebabkan kesulitan atau tidaknya siswa dalam belajar, yaitu sebesar 65 , seperti halnya teman, guru, media pembelajaran baik berupa buku paket
ataupun laboratorium. Selain itu, faktor yag bersumber dari kondisi lingkungan masyarakat sekitar
juga dapat memberikan pengaruh yang tidak sedikit bagi siswa, baik kondisi fisik lingkungan, pergaulan, kelas ekonomi masyarakat, budaya dan yang lainnya, tetapi
hasil dari penelitian yang dilakukan penulis diperoleh data sebesar 43,3 , yang dianggap bahwa faktor lingkungan masyarakat tidak menjadi faktor penyebabkan
siswa kesulitan dalam belajar. Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan
yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar berasal dari faktor diri sendiri yaitu sebesar 79,34 , sedangkan faktor yang paling rendah yaitu faktor
yang berasal dari lingkungan masyarakat hanya sebesar 43,3 yang dianggap tidak menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar.
Selain dari penemuan-penemuan di atas yang dapat digolongkan menjadi faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar, peneliti juga
menganalisis kesulitan belajar siswa dilihat dari materi yang diajarkan tentang konsep monera yaitu tentang ciri-ciri, struktur, habitat, cara hidup, cara berkembang
biak, dan peranannya bagi kehidupan. Jika dilihat dari penguasaan materi tentang ciri-ciri monera ternyata siswa
yang menguasai materi tersebut hanya sebesar 38,9 , untuk penguasaan materi tentang struktur monera ternyata siswa yang menguasainya hanya sebesar 30 . jika
dilihat dari penguasan materi tentang habitat monera ternyata siswa yang menguasai materi tersebut hanya sebesar 50 , dan jika dilihat dari materi tentang cara hidup
monera, siswa yang menguasai materi tersebut hanya 15 . Kemudian, jika dilihat dari penguasaan materi tentang cara-cara
perkembangbiakan monera, sama sekali tidak ada siswa yang menguasai materi tersebut atau dengan kata lain siswa mengalami kesulitan hingga mencapai 0 .
Kemudian jika dilihat dari peranan monera bagi kehidupan, ternyata siswa yang menguasai materi tersebut hanya sebesar 23,7 . Ini terbukti bahwa hampir seluruh
materi yang diajarkan tentang monera hasilnya di bawah nilai rata-rata atau tingkat penguasaan materinya rata-rata di bawah 50 , yang dapat dilihat dalam lampiran
3
. Hal ini terjadi, karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, kurang
cukupnya pembelajaran konsep, minimnya alokasi waktu yang disediakan, metode yang digunakan kurang bervariatif dan tidak inovatif sehingga membosankan dan
tidak menarik minat siswa, kurang lengkapnya sarana pembelajaran berupa laboratorium yang memadai dan tidak adanya kemauan dalam menghapal materi
yang diajarkan.
3
Lampiran 2
60