Histologi Hati Jenis Kerusakan Hati

15 2.4.2Fisiologi Hati Organ hati terlibat dalam metabolisme zat makanan serta sebagianbesar obat dan toksikan Lu, 1995. Hati mempunyai fungsi yang sangat banyak dan kompleks yang penting untuk mempertahankan hidup Husadha, 1996yaitu : a. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu Hal ini merupakan fungsi utama hati yaitu mengekskresikan sekitar satu liter empedu setiap hari.Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus. b. Fungsi metabolik Hati berperaan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan juga memproduksi energi.Hati mengubah ammonia menjadi urea, untuk dikeluarkan melalui ginjal dan usus. c. Fungsi pertahanan tubuh Hati mempunyai fungsi detoksifikasi dan perlindungan yang dilakukan oleh enzim-enzim hati untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau konjugasi zat yang kemungkinan membahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif.Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer yang terdapat di dinding sinusoid hati.

2.4.3 Histologi Hati

Hati terdiri atas unit-unit heksagonal yaitu lobulus hati.Di bagian tengah setiap lobulus hati terdapat sebuah vena sentralis yang dikelilingi secara radial oleh sel-sel hati hepatosit Junqueira dan Corneiro, 2007. Hepatosit sel parenkim hati merupakan sebagian besar organ hati. Hepatosit bertanggung jawab terhadap peran sentral hati dalam metabolisme. Sel – sel ini terletakdiantara sinusoid yang terisi darah dan saluran empedu. Sel Kupffer 16 melapisi sinusoid hati dan merupakan bagian penting dari sistem retikuloendotelial tubuh Lu, 1995. Darah dipasok melalui vena porta dan arteri hati dan disalurkan melalui vena sentral dan kemudian vena hati ke vena kava Lu, 1995.Sebanyak 80 dari aliran darahnya berasal dari vena porta yang mengangkut darah rendah oksigen.Sisanya 20 berasal dari arteri hepatika yang memasok darah kaya oksigen.Darah meninggalkan hati melalui vena hepatika yang mengalir menuju vena kava inferior Underwood, 1994.

2.4.4 Jenis Kerusakan Hati

Toksikan dapat menyebabkan berbagai jenis efek toksik pada berbagai organel dalam sel hati, mengakibatkan berbagai jenis kerusakan hati, seperti berikut Lu, 1995: a. Perlemakan Hati Steatosis Perlemakan hati adalah hati yang mengandung berat lipid lebih dari 5. b. Nekrosis Hati Nekrosis hati adalah kematian hepatosit. Nekrosis dapat bersifat fokal sentral, pertengahan, perifer atau masif. Nekrosis hati merupakan suatu manifestasi toksik yang berbahaya tetapi tidak selalu kritis karena hati mempunyai kapasitas pertumbuhan kembali yang luar biasa. c. Kolestatis Jenis kerusakan hati ini bisanya bersifat akut dan jarang ditemukan dibandingkan dengan perlemakan hati dan nekrosis. d. Sirosis Sirosis ditandai oleh adanya septa kolagen yang tersebar di sebagian besar hati. Pada sebagian besar kasus, sirosis disebabkan nekrosis sel tunggal karena kurangnya mekanisme perbaikan sehingga terjadi fibroblastik dan pembentukan jaringan perut. Penyebab sirosis yang paling adalah penggunaan kronis alkohol 17 e. Hepatitis yang Mirip Hepatitis Virus Berbagai macam obat mengakibatkan suatu sindroma klinis yang tidak dapat dibedakan dari hepatitis virus. Pada umumnya, obat itu mempunyai ciri-ciri berikut: 1. Kerusakan hati semacam itu tidak dapat diperlihatkan pada hewan. 2. Tampaknya beberapa efek pada manusia tidak berkaitan dengan dosis. 3. Masa laten sangat beragam. 4. Toksisitas hanya muncul pada beberapa individu yang rentan. 5. Gambaran histologi lebih beragam. 6. Biasanya pasien memperlihatkan tanda-tanda hipersensivitas lain dan kadang- kadang bereaksi terhadap suatu dosis tantangan. 7. Demam, ruam dan eosinofilia sering ditemukan. f. Karsinogenesis Karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma adalah jenis neoplasma ganas yang paling umum pada hati. Jenis karsinoma lainnya antara lain angiosarkoma, karsinoma kelenjar, karsinoma trabekular dan karsinoma sel hati yang tidak berdiferensiasi.

2.4.5 SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase